Filosofi Kebidanan Menurut KEPMENKES, Guilland & Pairman

filosofi kebidanan

Setelah memahami defenisi atau pengertian bidan dari banyak sudut pandang, saatnya kamu memahami filosofi dari kebidanan agar lebih memperluas khasanah pengetahuanmu.

Yuk, disimak #sobatdinas!

1. Pengertian Filosofi Kebidanan

Apakah yang dimaksud dengan filosofi kebidanan? Pasti Anda ingin tahu dan mengetahui kegunaannya bukan?

Bacaan Lainnya

Mari kita ikuti penjelasan di bawah ini!

Filosofi merujuk pada pengertian keyakinan dan nilai yang dianut oleh sesorang yang mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga filosofi kebidanan dapat diartikan sebagai keyakinan atau cara pandang dan nilai yang dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Falsafah disebut juga filosofi atau filsafat. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia falsafah yaitu anggapan, pandangan hidup, sikap batin yang paling umum yang dimiliki orang atau masyarakat.

Falsafah kebidanan = filosofi / keyakinan / pandangan hidup / penuntun bagi seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan (IBI, 2003).

Menurut kamu, apakah kegunaan filosofi kebidanan bagi seorang bidan?

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa filosofi kebidanan menjadi pedoman atau keyakinan dan menjadi sikap batin seorang bidan dalam memberikan layanan kebidanan.

BACA JUGA! Definisi Bidan Menurut Para Ahli

2. Filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman

Menurut Guilland and Pairman filosofi kebidanan meliputi 4 aspek yaitu:

  • Hamil, bersalin dan masa nifas adalah peristiwa alamiah (natural) dan fisiologis (normal)
  • Peran bidan adalah kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas normal
  • Women centered.
  • Continuity of care.

Marilah kita ikuti lebih lanjut tentang maksud dari filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman berikut ini:

a. Hamil, bersalin dan masa nifas adalah peristiwa alamiah (natural) dan fisiologis (normal)

Artinya kehamilan dan persalinan bukanlah suatu penyakit kecuali bila terjadi penyulit atau kompikasi.

b. Peran bidan adalah kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas normal

Artinya bidan mem berilan layanan kebidanan pada kasus normal terutama pada kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas normal.

c. Women Centered

Artinya memandang klien atau perempuan sebagai partner, bukan sebagai obyek asuhan tetapi pusat asuhan. Perempuan berhak mengetahui kondisi kesehatannya dan berperan aktif dalam menentukan asuhan kebidanan yang diterimanya.

Bidan menyampaikan informasi terkait dengan kondisi klien, menyampaikan pilihan-pilihan asuhan kebidanan atau tindakan yang akan diterima klien dengan menyampaikan segala keuntungan dan kerugiannnya.

Bidan memberikan asuhan kebidanan yang sudah disepakati bersama klien, yang sebelumnya sudah disampaikan keuntungan dan kerugiannya.

Sebagai contoh, seorang perempuan yang akan bersalin berhak menentukan posisi persalinan yang akan dilakukan, bidan memberikan pilihan-pilihan posisi persalinan dengan keuntungan dan kerugiannya dan mendiskusikannya dengan perempuan tersebut (klien), tetapi yang memutuskan adalah klien.

d. Continuity of care

Artinya bidan menyediakan asuhan kebidanan secara berkesinambungan sepanjang siklus hidup perempuan, misalnya adari masa kehamilan, persalinan dan masa nifas.

Bagaimana pula filosofi kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/SK.III/2007?

3. Filosofi kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/SK.III/2007

Falsafah Kebidanan. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi:

a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan.

Hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.

b. Keyakinan tentang Perempuan.

Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing, karena itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang diterimanya.

Penerapannya dalam praktek bidan sehari-hari adalah bidan melayani kliennya/ perempuan sesuai dengan karakter masing-masing klien.

c. Keyakinan fungsi Profesi dan Manfaatnya.

Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, proses fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan dan janin atau bayinya.

Artinya hak bagi klien untuk mendapatkan layanan yang tebaik dan kewajiban bagi bidan untuk melakukan rujukan atau melanjutkan pelayanan ke tingkat yang lebih tinggi.

d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.

Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.

e. Keyakinan tentang tujuan Asuhan.

Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kema-tian). Asuhan kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistic.

Asuhan diberikan dg cara yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli, bimbingan, monitor, serta pendidikan berpusat pada perempuan, asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan.

f. Keyakinan tentang Kolaborasi dan Kemitraan.

Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya.

Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.

g. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila.

Seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.

Di Indonesia seorang bidan juga dituntut untuk untuk memiliki pandangan hidup Pancasila sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Karena itu pandangan mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual harus disesuaikan dengan nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila.

h. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan.

Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.

i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat.

Untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.

  1. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja.
  2. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/ daerah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia.

Manusia terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.

Dari beberapa filosofi yang dikemukakan, menurut Anda mana saja yang sudah diterapkan di Indonesia? Mengapa demikian? Diskusikan dengan teman-teman Anda!

4. Paradigma Kebidanan

Tahukah Anda apa yang dimak-sud dengan paradigma kebidanan?

Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.

Mari kita simak bagaimana seharusnya pandangan seorang bidan terhadap aspek-aspek berikut!

a. Perempuan

Perempuan sebagaimana halnya manusia adalah mahluk bio-psikososio-kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik dan bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangan.

Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.

Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan kondisi perempuan/ Ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.

b. Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat.

Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.

Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.

Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas. Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya.

Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi perempuan.

c. Perilaku

Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

d. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.

Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:

  • Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya men-jadi tanggung jawab bidan.
  • Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
  • Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

e. Keturunan

Keturunan merupakan salah satu fak-tor yang menentukan kualitas manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.

Berikut ini salah satu contoh pandangan terhadap aspek keturunan: seorang ibu hamil yang orang tuanya menderita penyakit kencing manis (Diabites Mellitus) mempunyai kecenderungan untuk menderita penyakit kencing manis ketika hamil yang dapat berpengaruh terhadap derajd kesehatan klien tersebut.

Apakah Anda telah memahami seluruh paradigma kebidanan yang diuraikan? Selamat, Anda sudah selesai mempelajari materi filosofi dan paradigma kebidanan, semoga dengan memahami materi di atas Anda bisa menghayati dan menginternalisasi definisi bidan dalam keseharian Anda sebagai bidan profesional!

Artikel Direkomendasikan