Jenis Penelitian – Kenali dari Segala Sudut Pandang

jenis penelitian

Jenis Penelitian – Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari kata itu kemudian para ahli juga menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re dan to search. Re berarti kembali dan to search berarti mencari. Dengan demikian arti yang sebenarnya dari research adalah mencari kembali.

Menurut kamus Webster’s New Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.

Sementara menurut Hillway, penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan definisi-definisi di atas, Nasir (1986) menyimpulkan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut.

Dengan demikian, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.

Jenis-Jenis Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Berikut adalah jenis jenis penelitian, antara lain:

Jenis Penelitian Menurut Pendekatan Analisis

Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

1. Penelitian kuantitatif

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-datanumerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil (Ho).

Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau siginifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.

2. Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.

Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipoteisis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil.

Jenis Penelitian Menurut Kedalaman Analisis

Bila dilihat dari kedalaman analisisnya, jenis penelitian terbagi atas dua, antara lain:

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.

Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam. Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase dan analisis kecenderungan (trend).

2. Penelitian Inferensial

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial kita dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

Jenis Penelitian Menurut Karakteristik Masalah

Kalau dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya, penelitian dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam sebagaimana diuraikan oleh Isaac dan Michael (Azwar, 1997) yaitu, antara lain:

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakterisitik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian.

Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif, sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Contoh penelitian deskriptif yang paling popular adalah penelitian survei.

2. Penelitian Perkembangan

Penelitian perkembangan bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara longitudinal dan dapat pula dilakukan secara cross sectional.

Penelitian perkembangan terpusat pada studi mengenai variabel-variabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun, dalam usaha memperoleh jawaban atas pertanyaan seperti “Bagaimanakah pola pertumbuhan yang terjadi, kecepatan perubahan, arah, urutan, dan faktor-faktor yang berkaitan yang mempengaruhinya?”.

3. Studi Kasus dan Penelitian Lapangan

Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interkasi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan social seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas.

Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam (indepth study) mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.

Cakupan studi kasus dapat meliputi siklus kehidupan atau dapat pula hanya meliputi segmen-segmen tertentu saja. Dapat terpusat pada beberapa faktor yang spesifik dan dapat pula memperhatikan keseluruhan elemen atau peristiwa.

Dibandingkan dengan penelitian survai yang biasanya menyelidiki sedikit variabel pada sampel besar, studi kasus sebaliknya banyak variabel dan banyak kondisi pada sampel yang kecil.

4. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

Penelitian ini sangat cocok bila variabel-variabel yang terlibat sangat kompleks dan tidak dapat diteliti lewat metode eksperiment atau yang variasinya tidak dapat dikendalikan.

Dengan penelitian korelasional, pengukuran terhadap beberapa variabel serta saling berhubungan diantara variabel-variabel tersebut dapat dilakukan secara serentak dalam kondisi yang realistik.

5. Penelitian Kausal-Komperatif

Melalui suatu penelitian kausal-komparatif, hubungan sebab akibat dapat diselidiki lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan menegok ulang data yang ada untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat di sana.

Cara ini dapat dikatakan berlawanan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan data di bawah suatu kondisi yang sangat terkendali.

Pada hakikatnya penelitian kausal-komparatif adalah “ex post facto”, artinya data dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi. Kemudian peneliti memilih satu atau lebih efek (variabel dependent) dan menguji data dengan kembali menelusuri waktu, mencari penyebab, melihat hubungan, dan memahami artinya.

6. Penelitian Eksperimental Murni

Penelitian eksperimental murni dilakukan untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macam kondisi perlakuan dan membandingkan akibatnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakukan.

7. Penelitian Eksperimental Semu

Penelitian ini mirip dengan penelitian eksperimental murni, akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. Peneliti harus menyadari betul keterbatasan penelitian ini dan seberapa jauh validitas internal dan eksternalnya.

Karena pengendalian dan manipulasi tidak sepenuhnya berada di tangan peneliti, maka ciri unik penelitian ini adalah adanya metode kontrol parsial yang berdasarkan pada identifikasi yang seksama terhadap faktor-faktor yang dicurigai akan mempengaruhi validitas internal dan validitas eksternal.

KLIK, WAJIB BACA!

  1. Cara Membuat Definisi Operasional
  2. Kaidah Penulisan Karya Tulis Ilmiah
  3. Cara Menghindari Plagiarisme
  4. Cara Membuat Hipotesis Penelitian
  5. Cara Membuat Tujuan Penelitian
  6. Cara Menyusun Daftar Pustaka
  7. Cara Sitasi Karya Tulis Ilmiah
  8. Cara Membuat Masalah Penelitian

Demikian penjelasan tentang jenis penelitian, diharapkan anda memahami secara lugas. Adapun pertanyaan/ kritik/ saran, dapat anda tuliskan pada kolom komentar di bawah ini.

Artikel Direkomendasikan