Ketombe: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

Ketombe

Tahu gak sih ketombe itu apa dan apa penyebabnya? Yuk, simak uraiannya di bawah ini, lengkap dengan cara pencegahannya.

Apa itu Ketombe?

Ketombe adalah pengelupasan kulit kepala dalam jumlah kecil dari kulit kepala yang kelihatan normal. Banyak terjadi dan tidak berbahaya.

Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor, namun apabila kulit kepala jarang dicuci akan menambah penumpukan kulit kepala yang terkelupas. Keadaan lain yang menyebabkan pengelupasan kulit kepala adalah eksema, psoriasis dan infeksi jamur. Ketombe bukan disebabkan oleh pemakaian jenis shampo yang salah ataupun karena stress (tekanan batin).

Bacaan Lainnya

Apa sih gejalanya?

Ada beberapa gejala yang ditimbulkan, yaitu:

  1. Kepala gatal, biasanya meskipun baru saja keramas masih tetap terasa gatal
  2. Terdapat pengelupasan lapisan kulit, kulit kepala kering/agak berminyak.
  3. Kotoran putih (kulit yang terkelupas) dengan mudah bisa dihilangkan. Masalah ini kadang diketahui setelah kotoran putih jatuh di bahu.
  4. Warna kulit kemerahan
  5. Rambut pada tempat tersebut mempunyai kecenderungan rontok

Apa penyebabnya?

Ketombe disebabkan oleh dermatitis seboroika, peradangan ringan pada kulit kepala yang menyebabkan pengelupasan lapisan kulit digabung dengan gangguan kelenjar sebaseus (minyak) baik karena produksi minyak yang berlebihan atau malah terlalu sedikit.

Sebab dermatitis seboroika diduga karena sejenis jamur pityrosporum, tetapi tidak semua dokter setuju dengan teori ini. Tidak diketahui dengan pasti, lapisan kulit tua di tubuh dan juga di kepala secara normal akan dibuang secara berkala untuk pertumbuhan kulit yang baru, tetapi pembuangan ini biasanya tidak terlihat.

Lalu, Apa yang dapat kita lakukan?

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan ketika mengalami masalah ini, yaitu:

  1. Bila mengalami ketombe, hindari menggaruk kepala secara berlebihan karena dapat menyebabkan kerusakan kulit yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko infeksu, terutama dari bakteri Staphylococcus aureus dan Rasa gatal yang ditimbulkannya sebenarnya adalah respon terhadap iritasi, yang disebabkan oleh organisme super kecil bernama malasseiza globose. Organisme tersebut memevah minyak kulit kepala untuk membentuk asam oleat yang memicu iritasi dan gatal. Menggaruk kulit dapat menyebabkan iritasi dan merusak serat-serat rambut
  2. Periksa dokter bila gejala tidak berkurang setelah 1 – 2 minggu pemakaian shampo anti-ketombe.
  3. Hindari menggunakan baju yang gelap, untuk menghindari terlihat jelasnya rontokan ketombe yang berwarna putih
  4. Lakukan pencegahan

Bagaimana Cara Mencegah Ketombe?

Ada pun cara untuk mencegahnya, yaitu:

  1. Bila kulit kepala kering, olesi dengan minyak zaitun sampai ke akar- akarnya dan biarkan setengah jam sebelum dicuci.
  2. Bila terlalu berminyak, gunakan shampo ringan yang bisa dipakai berulang kali.
  3. Jaga kebersihan rambut. Kapan harus mencuci rambut tergantung aktifitas dan berapa banyak keringat yang keluar dan bisa berkisar antara setiap hari sampai 3 – 4 hari sekali.
  4. Pakai shampo anti-ketombe dalam jangka lama untuk mempertahankan keadaan bebas ketombe karena keadaan ini akan berulang kembali bila jamur pityrosporum belum hilang sama sekali.
  5. Berolah raga secara teratur.
  6. sinar matahari pagi sebelum pukul 09.00 juga dapat membantu menekan jamur yang menyebabkan dermatitis dan ketombe. Sebelumnya pastikan anda melindungi kulit dengan memakai tabir surya.

Demikian penjelasan tentang ketombe, beserta cara pencegahannya agar kamu terhindar dari masalah ini. Yuk, bagikan artikel ini agar lebih banyak orang yang merasakan manfaatnya.

Sumber: Buku The natural beauty solution, 75 tips kecatikan alami buatan sendiri.jakarta: PT. Gramedia pustaka utama. 2019.

Artikel Direkomendasikan