Landasan Teori : Pengertian, Contoh & Cara Penulisan

Landasan Teori

Landasan teori menjadi fokus bahasan kita kali ini. Seringkali kita melihat contoh-contoh penulisan penelitian tetapi pemaknaan tentang teori masih minim. Olehnya simak artikel di bawah ini!

Pengertian Landasan Teori

Sebuah penelitian pasti didasarkan pada teori. Teori merupakan seperangkat konsep yang disusun sistematis dengan melihat hubungan antara beberapa variabel sehingga dapat menjelaskan fenomena, memprediksi perilaku dan bersifat general.

Cooper & Schindler (2003) menjelaskan bahwa dalam Penelitian, teori bermanfaat untuk:

Bacaan Lainnya
  • Mempersempit berbagai fakta yang perlu kita pelajari dalam sebuah penelitian.
  • Membantu peneliti untuk memilih variabel sehingga data yang diperoleh maksimal.
  • Digunakan untuk memperkirakan kejadian dimasa yang akan datang.

Agar dapat menuliskan teori-teori yang relevan dengan penelitian, maka diperlukan tinjauan pustaka. Dalam suatu penelitian tinjauan pustaka sangat diperlukan karena penting untuk mendasari permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian.

CATAT! Tinjauan Pustaka sebaiknya memiliki aspek:

  • Teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.
  • Tinjauan pustaka bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti, sehingga peneliti akan mudah mengidentifikasi variabel-variabel yang sesuai untuk digunakan.
  • Seluruh aspek penyakit yang diteliti tidak perlu ditulis dalam tinjauan pustaka. Pustaka yang dipilih harus berfokus pada aspek yang akan diteliti. Selain itu harus terdapat penekanan pada hubungan antar variabel yang dipermasalahkan dan variabel-variabel lain yang mungkin mendukung.
  • Sumber Pustaka sebaiknya terbaru (10 Tahun terakhir), kecuali apabila tidak dapat teori terbaru berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti.
  • Hasil penelitian orang lain yang sesuai dan berkaitan dengan masalah penelitian kita, sebaiknya ada dalam tinjauan pustaka.
  • Mengembangkan kerangka teori sebagai dasar pengembangan kerangka konsep.
  • Kerangka teori tersebut dapat dijadikan “Guide line” untuk meletakan masalah yang hendak diteliti dalam konteks ilmu.
  • Tinjauan pustaka berasal dari sumber-sumber pustaka primer (jjurnal hasil penelitian dan paten).
  • Penggunaan Landasan Teori Pada KTI
  • Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah, landasan teori tidak hanya digunakan dalam BAB I (PENDAHULUAN) saja, namun BAB II (TINJAUAN PUSTAKA), BAB III (METODE) dan BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN).

Cara Penulisan Teori

Adapun secara rinci dapat dilihat pada penjelasan berikut:

  1. Pada BAB I (PENDAHULUAN)

Penggunaan Teori pada BAB I dimaksudkan untuk menyusun sebuah latar belakang yang menggambarkan pentingnya penelitian dilakukan. Teori dimaksudkan untuk membuat sebuah State of the art, sehingga akan nampak jelas permasalahan dan bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada.

Latar belakang dibuat dengan menganut prinsip piramida terbalik, sehingga pada Paragraf awal akan menampilkan permasalahan-permasalahan yang lebih umum dan di paragaraf akhir teori-teori yang diberikan lebih khusus.

Khusus yang dimaksud, yaitu fokus pada tujuan penelitian, bagaimana menyelesaikan masalah, kebaharuan penelitian melalui bagaimana pendekatan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut secara teori maupun praktis.

  1. Pada BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)

BAB II dalam KTI merupakan bagian yang berisi studi literatur untuk mendukung judul dari penelitian yang hendak dilakukan. BAB II berisi sub bab dengan topik-topik tertentu.

Penulisan Landasan Teori di BAB II lebih gamblang, rinci dan dapat menggunakan ilustrasi berupa gambar, Tabel maupun Grafik.

Misal, ada penelitian ingin melakukan kendali kualitas produk darah setelah uji saring IMLTD. Peneliti tersebut menampilkan flowchart yang diambil dari Permenkes RI No. 9 Tahun 2015.

Dalam hal ini peneliti menggunakan Gambar, maka keterangan Gambar dibagikan bawah dan diikuti oleh sumber. Adapun lebih rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

Alogoritma uji saring IMLTD Metode serologi, Permenkes RI No. 9 Tahun 2015
Alogoritma uji saring IMLTD Metode serologi, Permenkes RI No. 9 Tahun 2015

Agar Anda lebih mudah memahami landasan teori yang ditampilkan pada BAB II, maka diberikan contoh suatu judul penelitian kemudian sub bab yang dituliskan untuk mendukung judul penelitian tersebut.

No. Contoh Judul PenelitianSUB BAB
1.Pengaruh lama penyimpanan Whole Blood pada darah kantong terhadap penurunan jumlah eritosit Untuk mempersempit permasalahan pada judul penelitian nomor 1 maka kita hanya menuliskan topik-topik terkait untuk dijadikan sub bab di antaranya teori tentang:
1. Transfusi Darah
2. Whole Blood
3. kantong Darah
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas whole blood
5. Masa simpan
6. Teknik pengukuran jumlah eritrosit
2.Screening Malaria menggunakan metode Rapid Test pada darah Donor di PMI Manukwari, Papua Untuk mempersempit permasalahan pada judul penelitian nomor 2maka kita hanya menuliskan topik-topik terkait untuk dijadikan sub bab di antaranya teori tentang:
1. Epidemiologi Malaria
2. Angka kejadian malaria dari tingkat global, nasional hingga angka kejadian di Provinsi Manukwari
3. Etiologi Malaria
4. Faktor risiko Malaria
5. Transfusi Darah
6. Metode skrening malaria
7. Keunggulan kenapa menggunakan metode Rapid Test
  1. Pada BAB III (METODE)

BAB III dalam KTI merupakan bagian yang berisi metode penelitian meliputi: tempat dan waktu penelitian; alat dan bahan; cara kerja dan analisis data. Dalam penelitian pastilah terdapat variabel-variabel.

Maka untuk memperoleh data penelitian sering kali dapat diperoleh dengan berbagai macam cara.

CONTOH: Apabila kita ingin melakukan skrining penyakit HbsAg maka kita dapat menggunakan berbagai macam metode yaitu: Rapid test, ELISA, CLIA, NAT. Peneliti akan memilih salah satu jenis metode yang dianggap relevan dan sesuai dengan penelitiannya.

Dalam memilih metode yang sesuai peneliti biasanya memperhatikan aspek yaitu: Apakah metode yang dilakukan sudah memenuhi standar untuk pengujian.

Sehingga dalam hal ini teori-teori mengenai penggunaan metode dapat dicari dari Standard Operasional Prosedur (SOP) disuatu institusi, Manual KIT, Peraturan Pemerintah, Standart WHO maupun metode-metode yang telah digunakan dalam  penelitian-penelitian lain yang relevan.

Adapun contoh penggunaan Teori pada BAB III, khususnya pada saat penulisan cara kerja:

No.Metode dan Penulisan SitasiSumber Dari Teori
1.Pembacaan hasil uji silang serasi:
Hasil uji silang serasi dengan metode Tube test negatif harus dilanjutkan dengan penambahan Coombs Control Cell (CCC). Hasil penambahan CCC harus positif. Jika hasil tetap negatif dinyatakan invalid dan uji silang serasi harus diulang kembali (Permenkes No. 91, 2015).
Permenkes RI No. 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
2.Pengukuran Kadar Glukosa :
Kadar Glukosa dianalisis menggunakan KIT Glucose GOD FS (DiaSys). Serum sebanyak 10 µl dicampur dengan reagent analisis sebanyak 1000 µl. Reagen analisis mengandung phosphat buffer, Phenol, 4-Aminoantipyrine, Gulosa Oxidase dan Peroksidase. Selanjutnya diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20-25°C dan diukur absobansinya dengan menggunakan spektrofotometer panjang gelmbang 500nm (DiaSys, 2017)
Manual KIT Glucose GOD FS, produksi Dianostic Systrms GmbH : Jerman Tahun Produksi 2017.

Selain pada cara kerja, penggunaan teori seringkali terdapat pada analisis data, adapun contohnya adalah sebagai berikut:

No.MetodeSumber Dari Teori
1.Interpretasi hasil skrening Hepatitis C menggunakan
KIT ELISA WANTAI AID

Tiap uji baik itu kontrol positif, kontrol negatif dan sampel, nilai absorbansinya dilakukan pengurangan dengan nilai absorbansi larutan blanko.
1. Hitung rata-rata nilai absoransi negatif kontrol (NC).
2. Hitung nilai Calculation of the Cut-off value (C.O.)
C.O = NC + 0,12
* Jika nilai N.C lebih rendah dari 0,02 maka tetap ditulis 0,02.
3. Interpretasi hasil dilakukan dengan membandingkan nilai Absorbansi tiap-tiap sampel dengan nilai C.O. Adapun interpretasi hasil dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil Nilai
Perbandingan A/C.O
Positif > 1
Negatif ≤ 1
Boderline 0,9-1,1

Apabila terdapat nilai absorbansi yang masuk ke dalam range borderline (0,9-1,1) maka perlu dilakukan analisis ulang.(Wantai, 2012)
KIT : Wantai Hepatitis C Virus DiagnosticsAiDTM anti-HCV ELISA. Antibodies To Hepatitis C Virus Elisa Kit. Wc-3196. Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co., Ltd. Tahun 2012
2.Analisis Kadar Glukosa :
Glukosa [mg/dl] = 𝑨𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
𝑨𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝒅/𝑪𝒂𝒍

𝒙conc. std/cal [mg /dl]

(DiaSys, 2017)
Manual KIT Glucose GOD FS, produksi Dianostic Systrms GmbH: Jerman. Tahun Produksi 2017.
  1. Pada BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN)

BAB IV dalam KTI merupakan bagian yang berisi hasil dan pembahasan. Landasan Teori pada BAB ini sangat penting karena digunakan untuk membandingkan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu, sehingga dapat disimpulkan sama atau beda.

Landasan teori digunakan untuk mendukung pernyataan-pernyataan kita atas hasil yang diperoleh.

BAJA JUGA: Cara Menyusun Alur Penelitian

Nah, demikian penjelasan seputar landasan teori dalam penelitian. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke aku media sosialmu, terima kasih.

Artikel Direkomendasikan