Politik dan Kesehatan

politik dan kesehatan

Apakah menurut anda politik dapat dihubungkan dengan kesehatan? Bagaimana politik pada dunia kesehatan di negara maju? Nah, pertanyaan hubungan politik dan Kesehatan akan kita bahas kali ini.

Kesehatan dan kedokteran pada masyarakat kapitalis maju berorientasi pada pengobatan (curing) melalui penerapan obat-obatan yang canggih dan teknologi berbiaya tinggi.

Yang paradok, penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada masyarakat secara umum tidak mudah diobati dengan cara pengobatan itu, meski berkurang.

Bacaan Lainnya

Pada saat yang sama kedokteran membebankan tanggung jawab atas penyakit itu pada individu, dan sejauh ini terlihat dalam kegiatan preventif disepanjang jalur individu memodifikasi pola gaya hidup mereka.

Adapun penyebab utama mortalitas dan morbilitas di negara maju sekarang adalah penyakit jantung, berbagai penyakit kanker, gangguan mental dan syaraf dan penyakit pernafasan kronis, yang bukan merupakan akibat proses endogen tubuh, melainkan karena kondisi sosial. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan melalui penggunaan intensif obat-obatan.

Sebenarnya ini bukan hal baru, sebagaimana juga tergambar dalam perkembangan kedokteran dan dunia kesehatan, karena standar kesehatan sekarang kurang berasal dari penemuan penemuan dan teknologi baru dibandingkan dari kontrol kesehatan lingkungan terhadap perubahan, nutrisi dan suplai air.

Dalam karakterisasi umum, pemeliharaan kesehatan dan kedokteran dalam masyarakat kontemporer sebagai bagian dari mode produksi kapitalis.

Menurut Waitzkin bentuk teknologi pengobatan dikaitkan dengan biaya yang tinggi yang efektivitasnya meragukan, paling baik jika hanya dianalisis dari perspektif struktural kapitalisme, yakni meski penggunaan teknologi tampaknya tidak rasional jika dipandang dari kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan.

Namun menjadi sangat rasional jika dipandang dari kebutuhan sistem kapitalis, khususnya karena sistem ini mendukung ekspansi monopoli modal dan upaya meraih keuntungan pribadi dari sektor pemeliharaan kesehatan.

Perspektif ini sejalan dengan pendapat Renaud bahwa kebutuhan kesehatan dipenuhi oleh kedokteran sedemikian rupa sesuai dengan organisasi ekonomi kapitalis, dimana pendekatan rekayasa dominan mengenai kedokteran ilmiah kontemporer menyetarakan pengobatan dengan konsumsi, yakni dalam konteks yang lebih umum, kebutuhan kesehatan dan bentuk komoditas dari pemenuhannya, sehingga melegitimasi dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi kapitalis meskipun terdapat konsekwensi negatif terhadap kesehatan.

Fungsi Ideologi Pemeliharaan Kesehatan

Dari perspektif tersebut, industri pemeliharaan kesehatan memiliki empat fungsi ekonomi yang saling berkaitan dalam masyarakat kapitalis, yaitu akumulasi modal, penyediaan kesempatan investasi, penyerapan tenaga kerja surplus, dan pemeliharaan angkatan kerja.

Selain itu, pengorganisasian pemeliharaan kesehatan memiliki tiga fungsi ideologi, yaitu:

  • Dengan penyediaan pelayanan kesehatan, organisasi mempertahankan status quo, bertindak sebagai agen kontrol sosial yang melimpahkan apa yang secara mendasar merupakan masalah sosial ke tingkat individu.
  • Organisasi pelayanan kesehatan dalam rumusannya tentang pelayanan rumah sakit dan konsumsi obat-obatan sebagai pelayanan kesehatan, organisasi ini memproduksi mode produksi kapitalis.
  • Organisasi pelayanan kesehatan mereproduksi struktur kelas kapitalis baik dalam pengorganisasian pekerja kesehatan maupun dalam pola konsumsi yang dihasilkannya.

Ringkas kata, cara memandang kesehatan dan penyakit ini sejalan dengan lingkungan kapitalis yang lebih besar karena pandangan ini memodifikasi kebutuhan kesehatan dan melegitimasi modifikasi ini.

Pandangan ini mentransformasi masalah sosial dengan potensi eksploratif, yakni penyakit dan kematian menjadi komoditas yang dipilah dan dapat diisolasi dan diintegrasikan ke dalam organisasi ekonomi kapitalis dengan cara yang sama dengan komoditas lainnya di pasar ekonomi.

Dengan kekuatan yang mengejutkan pandangan ini berhasil memberikan solusi yang bernilai budaya bagi masalah yang ditimbulkan dari pertumbuhan ekonomi, bahkan membuat solusi pada batas tertentu menguntungkan bagi akumulasi modal demi pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.

Kelas dominan mendukung konsepsi sakit sebagai gejala individu dan menolak arti penting struktur sosial dan produksi kesehatan yang buruk.

Hal ini disejajarkan dalam ranah konsumsi pemeliharaan kesehatan, dimana etiologi individualistis mendorong peningkatan terapi kuratif yang berbasis teknologi yang tidak lain adalah berbasis modal intensif dan rumah sakit.

Dari perspektif ini organisasi pelayanan kesehatan kapitalis yang kontemporer, secara sistematik mengabaikan produksi kesehatan dan penyakit yang dipengaruhi oleh lingkungan, pekerjaan dan sosial.

Sebagai contoh, saya rasa saudara sudah mengetahui bahwa pada masa lalu, terdapat jaminan kesehatan hanya pada kelompok masyarakat tertentu saja, seperti pegawai negeri dengan program askes (asuransi kesehatan), pegawai swasta dengan program jamsostek (jaminan kesehatan tenaga kerja), dengan adanya politik berupa kebijakan negara, sehingga sekarang jaminan kesehatan tidak hanya pada golongan tertentu saja, tetapi jaminan kesehatan sudah berlaku untuk semua masyarakat Indonesia.

Artinya dengan adanya kebijakan politik yang dikeluarkan negara, sehingga biaya yang dikeluarkan masyarakat sewaktu sakit menjadi lebih kecil.

Walaupun hal ini sudah terlaksana, tetapi konsep kapitalis dalam dunia kesehatan masih tetap berjalan.

Walaupun demikian negara yang memiliki kekuasaan politik tetap melayani masyarakat yang memiliki masalah kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan tidak hanya untuk golongan tertentu, tetapi untuk seluruh masyarakat.

BACA JUGA: Ekonomi dan Kesehatan

Referensi

Gultom, Erni, and Rr. Ratnasari Dyah P. 2017. “Konsep Dasar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut I.” Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Purwaningsih,Endang; Astuti, Sri Wahyu Dwi. 2017. “Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan (Buku Ajar Keperawatan Gigi).” 145.

Rosmalia, Dewi, and Yustina Sriani. 2017. “Sosiologi Kesehatan: Bahan Ajar Keperawatan.” Journal of Materials Processing Technology 1(1):1–108.

Artikel Direkomendasikan