Kembangkan Usaha Urban Farming di Tengah Kota dengan KTA

Kembangkan Usaha Urban Farming di Tengah Kota dengan KTA

Mungkin sebelumnya Anda sudah pernah mendengar istilah urban farming. Bila dilihat secara singkat, istilah yang satu ini bisa diartikan sebagai pertanian kota. Namun ternyata, banyak aspek yang terlibat serta memiliki pengaruh yang besar untuk masyarakat.

Bila sudah menjalankan bisnis ini dan ingin semakin mengembangkannya lagi, pinjaman uang dapat Anda jadikan pilihan. Jadi, masalah modal untuk pengembangan bisnis ini bukan lagi hal yang menyusahkan.

Karena memang memiliki konsep sebagai pertanian kota, minimnya lahan yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis ini, bukan menjadi sebuah masalah. Lantas, seperti apa bisnis ini sebenarnya?

Bacaan Lainnya

Mengenal Urban Farming

Urban farming sendiri merupakan kegiatan budidaya memelihara tanaman serta hewan ternak di kota besar agar mendapatkan bahan pangan atau mencukupi kebutuhan finansial. 

Konsep ini menggunakan metode produksi yang intensif dengan sejumlah sumber daya, agar bisa menghasilkan hewan ternak yang sehat dan tanaman berkualitas. Dalam arti luas, urban farming berkaitan dengan peternakan, perkebunan hingga pertanian. 

Tetapi, pada praktiknya lebih erat kaitannya dengan pertanian. Bila dibandingkan dengan pertanian umum, tentu saja terdapat perbedaan mencolok diantara keduanya. Hal ini disebabkan karena kondisi sosial, ekonomi, budaya luas lahan hingga geografi.

Umumnya, pertanian urban memiliki tujuan meningkatkan pendapatan. Namun di beberapa tempat, urban farming digunakan untuk membangun tempat rekreasi serta relaksasi. Pertanian urban farming biasanya juga dilakukan di lahan yang terbatas seperti di atap rumah dan di halaman. 

Pada dasarnya, pengelola harus menciptakan ladang buatan karena memiliki lahan yang terbatas untuk menanam. Hal ini tentu berbeda dengan pertanian umum yang menggunakan proses produksi berskala besar dan distribusinya bisa ke berbagai wilayah. 

Urban farming sendiri menjadi trend karena pandemi Covid-19 dan kebijakan WFH. Hal ini membuat orang banyak berada di rumah serta mencari aktivitas baru, sehingga mereka tidak merasa bosan. Bahkan, hasil pertanian ini dapat digunakan sendiri dan menjadi bisnis menguntungkan. 

Tips Mengembangkan Bisnis Urban Farming

Agar bisnis urban farming yang dijalankan dapat berkembang dengan baik, berikut sejumlah tips untuk mengembangkannya, antara lain:

1. Pilih Jenis Tanaman

Pilih Jenis Tanaman

Tanaman yang dijadikan sebagai pilihan untuk urban farming yang digunakan dalam skala komersial harus diperhatikan dengan baik. Hal ini disebabkan karena tidak semua tanaman memiliki nilai ekonomis. 

Tanaman yang dapat dijadikan sebagai pilihan ketika mengembangkan bisnis ini seperti bayam, selada air, sawi, kangkung, brokoli, kale, daun seledri dan daun kemangi. Sedangkan, tanaman buah yang bisa dipilih seperti terong, pare, paprika, stroberi dan timun. 

2. Gunakan Teknik Penanaman yang Tepat

Selain memiliki tanaman yang tepat, teknik penanaman yang digunakan juga harus tepat. Berikut sejumlah teknik penanaman yang dapat digunakan, antara lain:

  • Aeroponic System

Sistem ini sebenarnya paling canggih dan dapat memberikan hasil terbaik. Hal tersebut disebabkan karena larutan nutrisi diberikan serta disemprotkan dengan bentuk kabut secara langsung ke bagian akar. 

Sehingga, tanaman akan semakin mudah menyerap larutan nutrisi yang memiliki kandungan oksigen. Seperti yang kita ketahui, tanaman memerlukan nutrisi serta oksigen di dalam pertumbuhannya. 

  • Drip System

Drip system merupakan sistem urban farming tetes. Drip system ini sering digunakan sekarang karena sistem operasinya yang sangat sederhana dan dapat menggunakan timer sebagai pengontrol pompa. 

Ketika pompa dihidupkan, pompa nantinya akan meneteskan nutrisi di setiap tanaman. Agar bisa berdiri dengan tegak, tanaman harus ditopang dengan menggunakan media tanam yang lain seperti sekam bakar dan lainnya. 

  • NFT atau Nutrient Film Technique

NFT merupakan teknik yang popular. Sistem ini terus menerus akan mengalirkan nutrisi yang larut tanpa mempergunakan timer sebagai pemompanya. Nutrisi ini nantinya akan mengalir dalam gully kemudian melewati akar tumbuhan dan ke penampungan.

  • EBB serta Flow System

Sistem EBB serta flow ini bekerja dengan membanjiri sementara wadah dengan nutrisi dan air hingga di batas tertentu. Sistem ini membutuhkan pompa dan harus dikoneksikan di timer. 

  • Water Culture System

Sistem ini sebenarnya sederhana karena hanya membutuhkan wadah dan digunakan untuk menyangga tumbuhan. Umumnya, sistem ini dibuat dari Styrofoam serta mengapung bersama dengan nutrisi. 

3. Pemasaran

Untuk mengembangkan bisnis urban farming, Anda bukan hanya harus memperhatikan tanaman serta teknik penanaman yang digunakan. Tetapi, dari segi pemasaran juga tidak boleh luput diperhatikan. 

Anda dapat bekerjasama dengan kelompok tani. Dengan bergabung bersama kelompok tani, nantinya pemasaran produk menjadi semakin mudah, karena Anda dapat menjualnya tanpa terpatok dengan jumlah. 

Selain itu, Anda juga dapat memasok hasil pertanian di usaha catering dan restoran. Usaha catering biasanya memiliki kebutuhan sayur dan buah yang besar. Anda dapat menggunakan peluang ini untuk menyediakan buah dan sayur yang segar. 

Anda juga dapat membangun akun media sosial yang khusus untuk mempromosikan bisnis urban farming milik Anda. Bila bingung dengan masalah modal pinjaman uang bank dapat dijadikan sebagai pilihan. 

Setelah bisnis ini berjalan, nantinya Anda dapat mencicil pinjaman tersebut dengan keuntungan penjualan bisnis. 

Rekomendasi Pinjaman untuk Kembangkan Bisnis Urban Farming

Mengembangkan bisnis urban farming tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bila masih bingung dimana tempat untuk memperoleh pinjaman, DBS KTA dapat menjadi pilihan. 

DBS KTA memberikan pinjaman hingga Rp300 juta besarnya, selain itu cicilan yang ditawarkan juga mencapai 36 bulan, dengan bunga flat mulai 0,88%. Proses approval juga hanya dalam 3 hingga 5 hari kerja saja. 

Bukan hanya itu, produk ini juga memiliki syarat yang mudah dan anti ribet karena tidak membutuhkan dokumen fisik. hanya perlu berdomisili di Jabodetabek, memiliki e-KTP serta NPWP, gaji 5 juta perbulan dan mempunyai kredit di bank lain sedikitnya 10 juta. Jadi, segera urus pinjaman uang bank kamu tampa ribet!

Dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki pinjaman uang ini, yakin masih ingin mencari yang lain? Kunjungi website ini sekarang juga. 

Artikel Direkomendasikan