Jika anda mendengarkan kata statistika, ingatan apa yang muncul pada benak anda? Mungkin anda akan teringat dengan angka-angka dalam bentuk daftar atau grafik-grafik dengan keterangan tertentu. Anda mungkin juga pernah mendengar perkataan statistik dan statistika.
Statistika digunakan sebagai cara-cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas dan menyajikan data penelitian. Lebih lanjut statistika merupakan cara untuk mengolah data tersebut dan menarik kesimpulan yang teliti dan keputusan yang logik dari pengolahan data tersebut. Sedangkan statistik lebih banyak digunakan untuk menggambarkan keadaan atau permasalahan seperti pencataan banyaknya penduduk, hasil pertanian di suatu daerah, dan semacamnya.
Pengertian Statistik
Berikut anda dapat mencermati beberapa pandangan lain tentang pengertian statistik dari para ahli berikut ini:
- Menurut Drs. Sutrisno Hadi, MA, statistik adalah cara untuk mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data.
- Menurut Dr.H.Agus Irianto, statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (Analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.
- Menurut M.Iqbalhasan, MM, statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang selukbeluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka.
- Menurut Suntoyo Yitnosumarto, statistik adalah studi informasi dengan mempergunakan metodologi dan teknik-teknik perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan praktis yang muncul di berbagai bidang.
Jadi kesimpulannya, Statistik adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan data, serta menguji hipotesis yang didasarkan pada hasil pengolahan data.
Perbedaan Statistik dengan Statistika
Apakah anda mengerti perbedaan antara statistik dan statistika? Sebenarnya pengertian istilah statistika atau ilmu statistik, tidak sama dengan istilah statistik.
Statistik merupakan kumpulan data, bilangan atau non bilangan yang disajikan sedemikian rupa (biasanya dalam bentuk tabel atau grafik) yang menggambarkan suatu persoalan atau keadaan.
Sedangkan statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, penyajian, pengolahan dan analisis data, serta macam teknik analisis data.
Statistik Kesehatan
Statistik kesehatan ialah data atau informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Manfaat statistik kesehatan, khususnya bidang teknologi bank darah adalah sebagai berikut:
- Untuk kepentingan administratif, contohnya merencanakan program pelayanan darah, menentukan alternatif penyelesaian masalah kesehatan.
- Melakukan analisis selama periode waktu tertentu (time series analysis), misalnya pengaruh inkubasi selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit terhadap hasil jumlah Trombosit.
- Untuk menentukan penyebab yang belum diketahui, misalnya Uji Hepatitis B pada pecandu minuman beralkohol dengan metode Rapid test.
- Digunakan untuk memberikan penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat, misalnya informasi tentang prevalensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), informasi tentang cara penularan HIV/ AIDS, dan lain-lain.
- Untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah kedokteran, misalnya angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas) yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Informasi tersebut dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan atau untuk mengadakan penelitian guna mengetahui penyebabnya sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan pengobatan agar angka kematian karena penyakit tersebut dapat dikurangi.
- Merupakan suatu pedoman yang penting dalam penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dalam upaya mencari efektivitas dan efisiensi obat untuk penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan.
Sejarah
Kata statistika berasal dari bahasa Italia, statista, yang berarti pejabat negara. Hal ini dapat diketahui dari berbagai buku statistika dan catatan yang memperlihatkan bahwa metode statistika telah dikenal sejak zaman Romawi.
Pada saat itu, penggunaan metode statistika masih terbatas pada kepentingan negara yang berisi data tentang jumlah penduduk menurut umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Data itu digunakan untuk penarikan pajak dan wajib militer.
Walaupun demikan, data statistik sangat dibutuhkan oleh para dokter untuk menarik kesimpulan, misalnya buah naga (hylocereus polyrnuzuz) berpengaruh terhadap peningkatan kadar HB wanita. Namun tidak dapat menyimpulkan langsung bahwa kunyit dapat menyembuhkan migrain.
Untuk dapat menyimpulkannya maka dibutuhkan data statistik yang menyatakan bahwa lebih banyak penderita migrain yang dapat disembuhkan dengan kunyit dibandingkan dengan obat lain yang biasa digunakan.
Kemajuan bidang kesehatan didukung oleh pemakaian metode statistik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang prinsip dasar metode statistik serta aplikasinya dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan, misalnya tenaga teknisi bank darah.
Jenis-Jenis Statistik
Secara garis besar jenis statistika dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori pertama disebut sebagai statistika deskriptif, dan kategori kedua disebut statistik inferensial. Apakah Saudara mengetahui perbedaan antara statistik deskriptif dan inferensial?
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan masyarakat berdasarkan basil pengamatan yang nyata.
Contohnya: Misalnya, jumlah kematian karena penyakit tertentu yang terjadi di suatu rumah sakit, banyaknya penderita yang membutuhkan rawat inap dalam satu tahun, atau jumlah tempat tidur yang tersedia di suatu rumah sakit, dan Prevalensi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) di Unit Transfusi Darah (UTD). Informasi demikian bersifat administratif.
Statistik deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafik (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
Kegiatan yang dilakukan pada statistik deskriptif meliputi pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan analisis sederhana berupa penghitungan nilai tengah, variasi, ratarata, rasio atau proporsi, dan persentase.
Sampai saat ini, sebagian klinisi masih menganggap bahwa statistik deskriptif kurang bermanfaat sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian deskritif mempunyai kualitas yang lebih rendah.
Namun, statistik inferensial akan menjadi sia-sia dan tidak ada gunanya bila tidak disertai dengan kegiatan statistik deskriptif. Oleh karena itu, antara statistik deskriptif dan statistik inferensial merupakan kegiatan yang tak dapat dipisahkan.
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial yang ditujukan untuk menarik kesimpulan ciri-ciri populasi yang dinyatakan dengan parameter populasi melalui perhitungan-perhitungan statistik sampel.
Hal ini dilakukan untuk menguji hipotesis berdasarkan teori estimasi dan distribusi probabilitas (to extrapolate) atau untuk membandingkan hasil pemeriksaan sampel darah, prosedur pemeriksaan darah, metode pemeriksaan darah, dan lain-lain (to contrast).
Statistik inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (Uji T test, korelasi, regresi, Anova), dan sebagainya.
Penggunaan pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, psikologi serta teknologi bank darah banyak dipengaruhi oleh statistik dalam metodologinya.
Fungsi dan Kegunaan
Menurut Webster’s New World Dictionary, data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
Data tentang sesuatu pada umumnya dikaitkan dengan tempat dan waktu. Contoh dalam penelitian yang berjudul Gambaran Prevalensi Hepatitis B pada Darah Donor di UTD PMI Merauke Tahun 2018 (Laka, 2019). Penyebutan tempat dan waktu ini sangat penting, sebab selain data itu (Jumlah penyakit Hepatitis B) akan berubah-ubah dari waktu ke waktu, data juga berbeda-beda menurut tempat.
Sesuatu yang dianggap juga merupakan data walaupun data seperti itu belum tentu benar, sebab masih merupakan suatu hipotesis atau mungkin berupa pertanyaan penelitian dalam penelitian deskriptif perlu diuji terlebih dahulu.
Karena suatu anggapan (pendapat atau asumsi) belum tentu benar, maka apabila dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, keputusan tersebut bisa saja salah. Oleh karena itu, anggapan yang masih berupa hipotesis harus diuji terlebih dahulu.
Kegunaan data pada dasarnya adalah untuk membuat keputusan oleh para pembuat keputusan (decision makers). Pihak yang membuat keputusan disebut decision makers. Namun dalam prakteknya, yang dimaksud sebagai decision makers biasanya adalah pimpinan.
Tahapan Kegiatan Statistik
Dalam sebagian besar situasi pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang lebih ilmiah.
Beberapa langkah diikuti untuk menghasilkan jawaban yang rasional mengenai persoalan statistik, dan jika salah satu langkah diabaikan, maka hasil akhirnya mungkin tidak mampu menjelaskan, menjadi tidak tepat, atau mahal padahal sebetulnya tidak perlu terjadi.
Langkah-langkah dasar dalam pemecahan masalah secara statistik antara lain:
1. Mengidentifikasi Masalah atau Peluang
Pertama-tama Saudara harus memahami dan mendefinisikan masalah atau peluang yang dihadapi secara tepat. Informasi kuantitatif yang bermanfaat dalam hal ini mencakup data yang meng gariskan sifat dan luas permasalahan misalnya, kurangnya produk darah yang aman, yang belum dipenuhi fakta tentang populasi perlu dipelajari dan juga dampak situasi terhadap sumber daya manusia seperti petugas, material, dana dan waktu.
2. Mengumpulkan Fakta yang Tersedia
Data yang dikumpulkan harus benar, tepat waktu, selengkap mungkin, dan relevan terhadap permasalahan yang ditelaah. Sumber data dapat diklasifikasikan ke dalam kategori internal dan eksternal.
3. Mengumpulkan Data Orisinil yang Baru
Dalam banyak hal, data yang diperlukan oleh analis tidak tersedia dari sumber-sumber lain, sehingga tidak ada alternatif bagi analis kecuali mengumpulkannya sendiri. Ada bermacam-macam metode untuk memperoleh data yang diinginkan, di mana yang umum adalah dengan menggunakan wawancara secara pribadi. Biasanya, pewawancara menanyakan responden dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan dan tertera pada formulir jadwal wawancara serta mencatat jawabannya pada ruang yang disediakan dalam formulir.
Kadang-kadang, wawancara dapat dilakukan melalui telepon. (Cara ini biasanya lebih murah). Praktek pengumpulan data lain yang lebih umum adalah dengan kuesioner melalui pos.
Sebagai aturan umum, pertanyaan harus dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban hanya dengan memberi tanda atau dengan kata kata yang sedikit. Penggunaan kuesioner lebih murah daripada wawancara secara pribadi, tetapi persentase pengembalian data yang bisa dimanfaatkan biasanya rendah.
4. Mengklasifikasikan dan Mengikhtisarkan Data
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan atau mengelompokkan data itu untuk tujuan penelahan. Identifikasi jenis data dengan karakteristik serupa dan mengaturnya ke dalam kelompok atau kelas, disebut klasifikasi.
Data produksi dapat diklasifikasikan, misalnya, berdasarkan produk yang dibuat, lokasi pabrik, atau proses produksi yang digunakan. Kadang-kadang klasifikasi dicapai dengan metode penyingkatan yang dipendekkan dan ditentukan sebelumnya, yang dikenal sebagai “coding” (penggunaan kode).
Nomor kode dapat digunakan, misalnya untuk menunjuk orang (nomor kartu tanda penduduk, nomor penggajian), tempat (kode pos, nomor wilayah penjualan), dan benda (nomor suku cadang, nomor katalog).
5. Menganalisis Data
Pihak yang memecahkan masalah harus menginterpretasikan hasil dari langkahlangkah sebelumnya, menggunakan ukuran deskriptif yang telah dihitung sebagai dasar untuk menarik kesimpulan secara statistik yang mungkin bernilai, dan menggunakan alat bantu statistik yang dapat membantu mencari kemungkinan rangkaian tindakan paling menarik.
6. Menyajikan Data
Ikhtisar informasi yang penting dalam bentuk tabel, grafik, dan ukuran kuantitatif menyediakan sarana pemahaman masalah, membantu mengidentifikasi hubunganhubungan, dan membantu para analis menyajikan serta mengkomunikasikan butir-butir penting kepada phak-pihak yang berkepentingan.
WAJIB BACA: Kenali Jenis-jenis Penelitian
Penutup
Sekali lagi, ketetapan pilihannya tergantung pada keterampilan analitis (termasuk kemampuan menerapkan teknik kuantitatif yang tepat) dan kualitas informasi.