Perkembangan biokimia akan kita bahas di artikel ini. Namun, terlebih dahulu baiknya kamu membaca artikel pengantar biokimia biokimia.
BACA JUGA: Pengantar Biokimia?
Biokimia, Apa itu?
Biokimia berasal dari kata Bios, Yunani, artinya “hidup” dan chemos “Kimia”, jadi artinya pengetahuan yang mempelari tentang reaksi-reaksi kimia dalam makhluk hidup, yaitu mempelajari pengaruh kimia dalam sel-sel biologis. Sedang pengertian secara umum adalah ilmu kimia yang lebih mengarah pada kimia organik.
Biokimia berasal dari dua kata, yaitu bio dan kimia, yang berarti sebuah proses kimia dalam sel hidup.
Teori ini bermula dari upaya untuk mengungkapkan asal muasal kehidupan di bumi.
Diduga bahwa kehidupan ini dimulai saat ada peristiwa alam luar biasa yang menyebabkan terjadinya pembentukan senyawa organik penyusun dasar kehidupan yang tidak ada lagi di bumi kecuali sebagai produk aktivitas biologi.
Senyawa pembangun ini kemudian disebut sebagai biomolekul. Pada perkembangannya substrat ini terus berinteraksi sehingga membangun sebuah dimensi ukuran dan bentuk yang mampu bereaksi satu dengan yang lain.
Reaksi kimiawi biomolekul ini melakukan transformasi energi dan menyusun materi dalam struktur sebuah sel yang rumit. Selanjutnya ilmu yang mempelajari proses kimia biomolekul pada aktifitas kehidupan ini dikenal dengan nama biokimia.
Justus Von Liebig
Pada tahun 1820 Justus Von Liebig mampu mendemonstrasikan bahwa panas dari tubuh hewan disebabkan oleh pembakaran makanan yang dimakan, dan dia yang pertama menyusun kategori makanan menurut klasifikasi karbohidrat, lemak, dan protein.
Dia juga yang memperkenalkan konsep metabolisme, yaitu proses kimia yang membangun dan memecah zat dalam suatu organisme. Tahun 1828 zat urea ditemukan dari hasil pemanasan ammonium sianat oleh Friedrick Wohler.
Ernst Hope Seyler
Tahun 1864 Ernst Hope Seyler mampu mengekstraksi pigmen merah dari darah dan berhasil mengkristalkan protein.
Pengetahuan biokimia terus berkembang pesat, dan di tengah perdebatan tentang aktifitas peragian, Wilhelm Kuhne (1878) memperkenalkan istilah enzim (enzyme) untuk zat organik yang mengkatalisis reaksi biologi.
Teori ini mematahkan anggapan bahwa sel memiliki kekuatan vital untuk kelangsungan kehidupannya.
Pendapat Wilhelm Kuhne ini sekaligus memperkuat teori bahwa organism hidup terdiri dari senyawa kimia yang berinteraksi dalam proses kimia yang dapat dijelaskan secara logis (Armstrong, Frank B., 2002).
Teknik yang dikembangkan Fischer untuk menentukan struktur kimia suatu zat sangat bermanfaat bagi riset biokimia pada abad keduapuluh, dengan penekanan fisiologi dan kimia yang terus mendominasi penelitian di bidang biokimia.
Hasil penelitian biokimia yang penting, antara lain, adalah berhasilnya diisolasi hormon tiroksin, epinephrin, dan insulin, serta identifikasi peran vitamin yang larut dalam air dan yang larut dalam lemak, juga peran asam amino dalam nutrisi untuk manusia.
Enzimologi terus berkembang pesat, analisis berbagai jenis molekul biologi dan karakter perannya dalam metabolisme terus dibuktikan dengan penelitian invitro untuk mengungkap peristiwa biologi yang terjadi.
Tahun 1930 Sir Han A Krebs berhasil memaparkan proses reaksi biokimia yang terkendali dalam sebuah sel dari siklus urea.
Pada perioda berikutnya banyak di pelajari kemampuan sel untuk mengubah energy kimia dari senyawa organik zat makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan dalam bentuk adenosine trifosfat (ATP), yang sekarang dikenal sebagai prinsip bioenergetika.
Proses-proses yang menghasilkan senyawa kimia dapat juga dijelaskan melalui sebuah lintasan biosintetik yaitu anabolik.
Posisi Biokimia
Biokimia terus dikembangkan bahkan interdisiplin dengan ilmu lain juga turut andil dalam perkembangan biokimia. Bila dikaitkan dengan disiplin ilmu yang lain maka posisi biokimia adalah sebagai berikut:
Disiplin Ilmu | Posisi Terhadap Biokimia |
---|---|
Kimia Organik | Mempelajari sifat-sifat biomolekul. |
Fisiologi manusia | Mempelajari aktifitasnya. |
Genetika | Penyimpanan, pemindahan dan ekspresi informasi genetika. |
Biofisika | Pemanfaatan teknik-teknik fisika untuk mempelajari struktur biomolekul. |
Nutrisi | Pemanfaatan pengetahuan tentang metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan makanan bagi mahluk hidup untuk dapat mempertahankan kehidupannya. |
Patologi Klinik | Studi tentang pemahaman keadaan sakit dari sudut pandang molekular. |
Mikrobiologi | Mempelajari aktivitas kimia mikroorganisme, jalur-jalur metabolisme, dan mekanisme pengendaliannya. |
Biologi sel | Mempelajari pembagian kerja biokimia dalam sel. |
Demikian artikel seputar perkembangan biokimia. Semoga bermanfaat untuk kita semua, jangan lupa untuk bagikan artikel ini yah!