Soal Nilai-Nilai dan Isi Hikayat Kelas 10 – Halo sobat Dinas.id, inilah rekomendasi contoh soal-soal Bahasa Indonesia kelas 10, 11, dan 12 SMA untuk Ujian Akhir Semester (UAS), soal Ujian Tengah Semester (UTS) genap, ganjil, gasal. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi pertanyaan tentang nilai-nilai dan isi hikayat.
*(Disertai Kunci Jawaban dan File Bisa di download di akhir soal)
Soal Pilihan Ganda
Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. Cermati kutipan tersebut berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Ada dua nilai yang terkandung dalam kutipan tersebut, yaitu nilai .…
A. sosial dan moral.
B. agama dan moral.
C. budaya dan sosial.
D. edukasi dan sosial.
E. edukasi dan moral.
2. Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 2 dan 4!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ….
A. tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan.
B. hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan.
C. lihatlah terlebih dahulu musuh yang akan dihadapi.
D. bersyukurlah jika mendapat pertolongan dari seseorang.
E. jangan terlalu emosi sehingga dapat mencelakai orang lain.
3. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….
A. kekejaman raja terhadap rakyatnya
B. kekacauan penduduk akibat hasutan
C. keadilan seorang raja kepada rakyatnya
D. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
E. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
4. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan kata-kata arkais adalah ….
A. diam dan tuan
B. rimba dan akal
C. raja dan tamasya
D. hamba dan buraksa
E. daripadanya dan merebut
5. Cermati kalimat-kalimat berikut!
Sebermula Raja Hindustan itu sediakala pekerjaanya pergi berburu juga. Maka pada satu hari Raja Hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular. Adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya, maka yang jantan sangat jahat rupanya. Maka hati pada hati Baginda, “Bukan juga jodohnya ular itu, karena yang jantan itu amat jahat rupanya dan yang betina itu elok rupanya.” Maka lalu dihununsnya pedangnya, lalu diparangnya kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu pun matilah. Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit.
Nilai budaya dalam kutipan tersebut yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah…
A. Lebih mempercayai ular
B. Menghukum yang berperilaku jahat
C. Berlaku kasar kepada orang yang tidak disukai
D. Melakukan perburuan di hutan tanpa mengenal batas
E. Marah melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangannya
6. Cermati kutipan berikut!
Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri, namun benda itu tak pernah ditemukannya. “Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning,” kata Puteri Kuning dengan lemah lembut. “Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,” ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang membuat teh, kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling memamerkannya.
Bukti yang mendukung bahwa kutipan tersebut terkandung nilai moral adalah ….
A. Raja mencari hadiah untuk anak-anaknya.
B. Membelikan tanda mata untuk anak-anaknya.
C. seorang anak membuatkan teh untuk ayahnya.
D. sebagai saudara harus saling terbuka dan empati.
E. sesama keluarga tidak boleh saling iri dan bersaing.
7. Cermati kutipan hikayat berikut!
Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar, Maka anak raja itu turunlah ke dalam kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada seekor ular menangkap seekor katak di dalam kolam itu. Adapun katak itu teramat besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu tiada dapat hingga habislah berluka-luka segala tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah. Maka katak itu pun lari juga ke sana kemari dihambat ular itu. Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilhatnya anak raja itu, maka kata katak, “Hai orang muda!
Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hamba mencari rezeki akan anak bini hamba”.
Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu.” Maka kata ular itu, “Hai, anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba juga akan memberi makan anak istri hamba. Jikalau tuan hamba hendak melepas katak ini, berilah tukarannya oleh tuan hamba. Maka kata anak raja itu,”Apakah ada kepada kami, hanya ada dagingku, itulah yang ada padaku.”
Maka kata ular itu,”Baiklah!”
Maka oleh anak raja itu, pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga, maka diberikannya pada ular itu. Maka ular itu pun mengambil daging itu lalu dibawanya ke lubangnya. Maka daging anak raja itu pun diberikannya pada anak bininya. Setelah dimakan oleh anak istrinya, maka lalu katanya “darimana tuan hamba peroleh daging ini, terlalu amat lezat cita rasanya.” (dikutip dari Hikayat Bayan Budiman)
Nilai sosial yang terkandung dalam kutipan karya sastra Melayu klasik tersebut adalah…
A. Katak dan ular yang sering berebut rezeki, bermusuhan, dan berkelahi demi mempertahankan hal milik sendiri.
B. Perkelahian demi mempertahankan hal milik sendiri, katak dan ular yang sering berebut rezeki dan bermusuhan.
C. Katak dan ular mencari rezeki untuk keluarga/ anak bininya dan seorang raja yang memiliki rasa peduli dan rela membantu.
D. Seorang raja yang memiliki rasa peduli rela membantu, dan perkelahian demi mempertahankan hak milik sendiri.
E. Ular yang tidak memiliki rasa kasihan kepada anak-anaknya dan perkelahian demi mempertahankan hal milik sendiri.
8. Cermati kutipan berikut!
Maka pada suatu hari Hang Tuah duduk bersama-sama dengan sahabatnya keempat. Maka Hang Tuah “Hai saudaraku keempat, kita ini berlima bersaudara, dapatlah kita melayarkan sebuah perahu landing, boleh kita pergi merantau barang ke mana pun mencari makan?” Maka kata Hang Jebat dan Hang Kesturi, “Mengapatah maka tiada boleh kita kelima melayarkan sebuah perahu?”
Maka sahut Hang Tuah, “Baiklah jika demikian, maka bapak beta ada sebuah landing lengkap dengan layarnya. Kita turun dengan beras bekal, sepuluh gantang seorang”. (Hikayat Hang Tuah)
Isi kutipan hikayat tersebut adalah ….
A. Hang Tuah dan empat sahabatnya sepakat pergi merantau dengan perahu layar.
B. Hang Tuah mengajak empat sahabatnya berlayar menggunakan perahu apa adanya.
C. Hang Jebat dan Hang Kesturi melarang Hang Tuah pergi merantau karena tidak ada bekal.
D. Hang Jebat dan Hang Kesturi menolak diajak pergi merantau dengan menggunakan perahu.
E. Hang Tuah menyetujui keinginan Hang Jebat dan Hang Kesturi menggunakan perahu tanpa layar.
9. Cermati kutipan berikut!
(1) Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali. (2) Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya seperti dahulu kala. (3) Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (4) Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera. (5) Marakarmah menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam Cahaya.
Berdasarkan isinya, karakterisitik yang menunjukkan kemenangan tokoh utama terdapat pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
10. Cermati kutipan berikut!
Adapun maka pada masa itu Juragan Garubug akan mempersembahkan pada Sang Ratu Darmawangsa Darmakusuma di hadapan orang banyak . Maka sembahnya,” Ya Tuanku, Syah Alam, bahwa adalah hamba ini mempersembahkan pada Tuanku sebuah cincin. Maka kata Sang Ratu, “ Hai Gurubug, di manakah kamu peroleh ini cincin karena barang ini mahal harganya. Maka pada masa itu sembahnya Juragan Gurubug, “Ya, Tuanku, beginilah awal mulanya patik dapat ini cincin. Pada tatkala tuan patik Pangeran Dipati Rajuna pergi bertapa di atas Gunung Gandalisada lima belas tahun lamanya, pada sampai tapanya lalu turunlah dari atas gunung itu, maka dipegat dengan dua orang raksasa. Maka tuan patik hampir-hampir tiada dapat melawan. Maka turun seorang pendeta memberi tahu; katanya jika hendak membunuh dua raksasa itu dengan mudahnya, hendak pergi bertapa lagi di atas Gunung Parasu. Maka tuan patik bertapa lagi di atas Gunung Parasu adalah kira-kira sepuluh tahun lamanya. Maka cukuplah tapanya dikabulkan oleh Dewata Mulia Raya. Maka tuan patik kembali lagi melawan dua raksasa itu hingga kedua raksasa itu jadi binasa. Maka patik pun hendak kembali pulang ke dalam negeri Pandawa bersama tuan Patik Dipati Rajuna. Maka sampailah pada pertengahan jalan patik melihat mencorong seperti matahari rupanya. Maka patik memburu dan ini cincin rupanya. (Hikayat Maharaja Garebag Jagat)
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
A. Mendapatkan sebentuk cincin di atas gunung.
B. Melawan dua orang raksasa dengan mudahnya.
C. Menemukan cincin di perjalanan ketika bertapa.
D. Bertapa selama 25 tahun untuk melawan raksasa.
E. Permintaannya dikabulkan oleh yang Mahakuasa.
Kunci Jawaban
1. E
2. B
3. E
4. D
5. E
6. C
7. C
8. B
9. E
10. D
Download Soal dan Jawaban Gratis
Jika menginginkan file soal, kami menyediakan untuk di unduh secara gratis, silahkan klik tombol unduh yang kami tampilkan di bawah ini, secara otomatis anda akan diarahkan ke halaman untuk mempersiapkan file (ikuti Petunjuknya)!
Pelajari Juga: Soal Nilai-Nilai Dalam Buku Pengayaan Kelas 12
Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS Bahasa Indonesia tentang Nilai-Nilai dan Isi Hikayat Kelas 10, 11, dan 12 SMA yang bisa kami sajikan, disimak secara saksama yah. Merdeka Belajar!