Abnormalitas? Kenali Tandanya Sebelum Semuanya Terlambat

Abnormalitas

Penting untuk mengetahui rahasia dibalik abnormalitas. Selama 8 tahun berkecimpung di dunia pengembangan diri dan teknologi pikiran, begitu banyak saya melihat orang yang mempunyai perilaku patologis, merusak, membahayakan diri dan penuh abnormalitas.

Tapi entah kenapa, mereka tidak punya niatan sedikitpun untuk meminta bantuan ke psikolog atau profesional lainnya.

Rasanya ingin memegang erat kepala dengan kedua tangan dan mengguncang kepalanya dengan sekeras-kerasnya sambil berteriak keras “WOII SADAR WOIII, cepetan ke psikolog sebelum semua terlambat !!”, kejadian ini secara sederhana saya sebut dengan nama “its okey Syndrome

Bacaan Lainnya

Anda pernah merasakan hal yang sama?

Mungkin, ini terjadi karena masyarakat Indonesia yang kurang begitu sadar akan kesehatan psikologis.

Masih ada kepercayaan salah namun begitu kental di masyarakat yang menyatakan bahwa “Hanya orang gila yang pergi ke Psikolog”. Ini adalah sebuah fakta kelam, mengingat kejadian bunuh diri yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Lihat saja beberapa hari yang lalu, terjadi kejadian yang menggegerkan jagat maya. Seorang laki-laki bernama Indra bunuh diri dengan cara gantung diri live di facebook. Sebagai lulusan psikologi, hal ini membuat saya miris. Seandainya korban mendapat pertolongan psikologis secepatnya mungkin nyawanya masih bisa terselamatkan.

Tapi selain “It’s Okey Syndrome”. Lucunya disisi lain ada juga sekumpulan orang yang begitu paranoid dengan keadaan dirinya dan merasa selalu ada yang salah dengan dirinya sehingga selalu merasa butuh bantuan profesional padahal yang dialaminya hanyalah kejadian biasa yang sering dialami banyak orang.

Sehingga dari dua kejadian itu, sering timbul pertanyaan dari beberapa teman saya “ jadi kapan sebenarnya kita perlu bantuan psikolog, psikiater atau tenaga kesehatan mental lainnya ?

Karena keprihatinan itu, kali ini Mas Yayad akan membahas mengenai tanda-tanda abnormalitas sehingga dapat dijadikan indikator apakah anda butuh bantuan profesional atau tidak.

Kriteria Abnormalitas

Tanda-tanda ini sering disebut dengan 4 D. Saya mengambil langsung dari koleksi literature saya yang berjudul Comer, Ronald J. Fundamentals of Abnormal Psychology. New York, NY: Worth Publishers.

Baik, mari kita pahami satu persatu.

1. Deviance

Ketika seseorang berbeda dari standar yang ada (baik secara norma sosial maupun statistik) maka bisa jadi ini menjadi indikasi adanya abnormalitas sehingga butuh bantuan psikolog atau profesional lainnya (seperti Konselor, Coach atau Hypnotherapis)

Maksudnya apa?

Kita ambil contoh nyata saja agar semua jadi terang benderang, misal saat ini orientasi seksual anda berbeda dengan orang lain di sekitar yang mayoritas menyukai lawan jenis. Entah kenapa anda punya ketertarikan luar biasa terhadap sesama (homo). Maka, berdasarkan standar yang pertama (Deviance) anda termasuk abnormal, paham ?

Tapi anda harus berhati-hati jika menentukan abnormalitas berdasarkan standar ini. Bisa jadi yang tidak normal saat ini menjadi normal di masa depan karena dimasa depan berbeda norma dan statistik.

Biar gampang, kita pakai kasus diatas saja ya. Kasus homo di jaman dahulu mungkin menjadi suatu abnormalitas karena berbeda secara norma sosial dan statistik. Namun di Amerika saat ini Homoseksual tidak dikategorikan sebagai abnormalitas karena berbagai alasan, diantaranya karena di Amerika Homoseksualitas mulai diterima secara sosial dan jumlah homoseksual menjadi meningkat sehingga tidak berbeda secara statistik.

Entah anda setuju atau tidak dengan fakta diatas semua terserah anda, yang jelas saya tidak akan membahas segala perdebatan yang ada di kasus Homo (karena itu bukan tujuan artikel kali ini),

Perdebatan seperti itu wajar saja, karena memang untuk kriteria pertama (Deviance) rawan terjadi perdebatan, seperti beberapa saat yang lalu dimana kasus homo di Indonesia sempat menjadi viral di media televisi apakah homoseksualitas termasuk penyimpangan atau tidak.

Selain itu coba saja dipikirkan, menjadi berbeda dengan orang lain tidak selalu jelek. Misalnya saja, seseorang yang kecerdasannya luar biasa jenius jika dinilai berdasarkan kriteria ini maka dia juga termasuk orang abnormal karena kecerdasannya berbeda dengan kebanyakan orang ( berbeda secara statistik).

Tapi kenapa bagi anda yang berbeda tetap di sarankan untuk pergi ke psikolog ?

Karena pada sebagian besar kasus jika anda berbeda biasanya akan menimbulkan konflik secara sosial dan psikologis di diri anda sendiri. Akibat perbedaan itu ada tekanan tertentu dalam hidup dan anda butuh penyelesaian serta penyesuaian

Bagi anda yang homoseksual mungkin butuh datang ke psikolog (atau profesional lainnya) agar dapat mengatur regulasi diri dan cara beradaptasi. Atau bagi anda yang luar biasa cerdas, mungkin bisa ditemukan kehebatan dalam diri anda sehingga bisa diarahkan menjadi lebih hebat lagi.

Sehingga dengan pergi ke profesional diharapkan anda akan lebih mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan potensi dalam dari diri anda, sudah cukup paham? mari kita lanjutkan

2. Distress

Ketika seseorang mempunyai perilaku atau perasaan yang menyebabkan kecemasan, kehilangan nafsu makan, istirahat tidur yang terganggu, sakit luar biasa dan hal lainnya yang membuat seseeorang merasa menderita maka ini bisa dijadikan indikator akan adanya abnormalitas.

Ini adalah tanda yang paling umum dirasakan oleh orang awam, artinya jika anda merasa tersiksa dengan keadaan anda saat ini mungkin……. anda butuh bantuan professional.

jika kejadian ini anda alami terus-menerus bisa jadi anda tidak bisa menikmati hidup dan kebahagiaan. Sebegitu menyakitkannya, mungkin dii dalam kondisi ini anda akan terganggu dengan hal-hal kecil yang bahkan bagi orang lain biasa saja.

Jangan sepelekan kondisi ini, jika dalam waktu yang pendek mungkin saja tidak masalah, tapi jika dalam jangka waktu yang lama, keadaan ini akan terus menggerogoti anda dari dalam sampai anda rapuh tak berdaya ditelan nestapa yang tak berujung.

Kriteria ini sebenarnya juga agak tricky dan tidak bisa dipakai sembarangan, karena misal seseorang mempunyai hobi untuk tidur jam 3 pagi, selama dia tidak merasa ada yang salah atau justru malah bangga dan senang karena bisa termasuk orang yang jago begadang maka dia tidak bisa dikatakan abnormal.

Oleh karena itu, anda juga harus melihat kriteria yang lain guys. Mari kita amati lainnya

3. Disfungsional

Ketika seseorang mempunyai perilaku dan perasaan yang menyebabkan hilangnya kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan seperti berangkat ke sekolah, pergi bekerja, makan, mandi, membangun sebuah hubungan dan lain-lain maka bisa ada indikasi terjadi abnormalitas.

Lalu bagaimana orang yang berduka? Galau karena putus cinta? Dan perilaku-perilaku sejenisnya?

Tentu saja berbeda, tidak nafsu makan, ingin selalu menyendiri dan kegiatan menarik diri lainnya ketika kita berduka tentu hal yang sangat wajar tapi hanya untuk waktu sesaat. Jika hal itu terjadi dalam durasi yang lama maka itu sudah termasuk gangguan fungsional.

Nah, jika anda mengalami sebuah kejadian atau keadaan yang membuat anda tidak bisa menjalankan fungsi kehidupan anda maka sangat disarankan anda untuk pergi mendapatkan bantuan profesional.

Saya yakin anda pernah mempunyai satu atau dua teman yang galau atau sakit hati sampai dia tidak mau untuk pergi bekerja (sehingga di phk) atau tidak kuliah (sehingga nasib skripsinya terlunta – lunta) . Hal ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa anda mulai kesulitan atau kacau dalam menjalankan fungsi kehidupan anda, jadi saya sarankan anda segera untuk pergi meminta bantuan ke ahlinya.

4. Dangers

Nah ini adalah tanda yang paling berbahaya, jika sampai anda membahayakan diri sendiri maupun orang lain disekitar anda maka sangat disarankan untuk pergi ke bantuan tenaga kesehatan mental

Contoh, jika anda kecanduan narkoba hingga melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maka jelas anda butuh untuk ke psikolog (tidak perlu ditanyakan lagi)

Atau bahkan seperti kasus Indra yang bunuh diri live di facebook. Jika ada niatan dalam diri untuk segera mengakhiri hidup maka anda sangat disarankan untuk segera pergi ke psikolog atau mencari bantuan ke tenaga kesehatan mental lainnya

Itulah ke empat tanda abnormalitas,

Mudah-mudahan bisa membantu anda untuk menentukan apakah anda butuh bantuan atau tidak. Sudah saatnya kita mulai sadar (dan mulai mengingatkan satu sama lain) akan pentingnya kesehatan mental.

Ingat bahwa yang datang untuk meminta bantuan Psikolog, Psikiater, Konselor, Hypnotherapist dan tenaga kesehatan mental lainnya bukan hanya Orang Gila. Justru sebenarnya, siapa saja bisa datang, entah untuk menyelesaikan gangguan psikologis atau untuk mengembangkan potensi dan bakat yang terkubur dalam diri anda.

Kesalahan yang sering terjadi dengan orang yang mengalami keadaan ini adalah mereka merasa bahwa penderitaan yang dia alami ini unik, berbeda dengan yang lain sehingga tidak mungkin ada orang yang tahu perasaan mereka apalagi membantu untuk mencari solusi bersama.

Padahal tidak, berdasarkan pengalaman kami menerima begitu banyak klien, penderitaan yang anda rasa unik ini sebenarnya juga (pernah) terjadi di banyak orang

Ingat, anda tidak sendirian. Anda harus mulai menyadari bahwa meskipun sebegitu sakit atau menderitanya perasaan anda saat ini, akan tetap saja ada orang diluar sana yang dulu juga mengalami perasaan yang sama dengan anda.

Baca Juga: Kanker Payudara, Apa sih?

Bedanya, mungkin saat ini mereka sudah bisa kembali hidup berbahagia lagi karena melakukan keputusan yang tepat untuk segera meminta bantuan sebelum semuanya terlambat.

5/5 – (3 votes)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *