Setelah mempelajari tentang bagaimana membuat sebuah kesimpulan, selanjutnya sangat penting untuk memahami cara membuat saran penelitian KTI, skripsi, maupun tesis.
Yuk, disimak dengan seksama sob!
Pengertian Saran
Saran merupakan bagian yang dibuat berdasarkan kesimpulan penelitian. Saran berisi rekomendasi untuk pembaca yang ingin meneliti topik yang sama.
Fungsi Saran
Agar dapat membuat saran yang baik, maka Anda dapat memahami fungsi saran dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah:
- Saran digunakan untuk upaya perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang diungkapkan pada penelitian yang telah dilakukan dan sebagai langkah tindak lanjut apabila ada penelitian lain dengan topik yang sama
- Saran merupakan rekomendasi aplikasi temuan ataupun prosedur kerja untuk memperbaiki metodenya.
- Saran yang disampaikan bersifat obyektif disertai langkah-langkah operasional.
- Saran harus dibuat berlandaskan hasil yang didapat pada penelitian, jangan sampai menuliskan saran yang tidak mengaju pada penelitian yang dilakukan maupun dalam pembahasan. Sehingga pembimbing dan penguji tidak akan bertanya seperti ini “Saran yang Anda berikan berdasarkan hasil penelitian yang mana”.
Sebuah penelitian bersifat spesifik pada suatu bidang dan tidak bersifat general. Penelitian sering kali menghadapi kendala-kendala terkait waktu, tenaga, dan biaya, sehingga dalam suatu penelitian sering kali tidak dapat memberikan hasil yang menyeluruh.
Kendala-kendala lain yang dapat terjadi adalah kendala terkait metodologi misalnya variabel yang terbatas atau jumlah sampel yang terlalu sedikit. Selain disajikan pada Bab V, sebaiknya kendala-kendala penelitian juga disajikan di bagian pembahasan yaitu Bab IV. Hal ini dimaksudkan menjadi jembatan antara Bab IV dan Bab V.
Jenis-Jenis Saran
Berikut beberapa jenis yang mesti kamu pahami antara lain:
1. Saran Aplikasi
Saran aplikasi merupakan sebuah rekomendasi yang ditujukan kepada Instansi yang bertanggung jawab pada penanganan masalah yang terkait dengan penelitian.
Saran dapat berupa rekomendasi kebijakan di Instansi tersebut. Dalam dunia kesehatan khususnya bidang Teknologi Bank Darah, instansi yang berinteraksi langsung adalah Palang Merah Indonesia (PMI), rumah sakit dan Dinas Kesehatan.
Beberapa contoh saran aplikasi dapat dilihat di bawah ini:
- Penelitian di unit bank darah rumah sakit (BDRS) terkait manajemen penyediaan darah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terjadi kekurangan stok darah cukup banyak karena Rumah Sakit mulai dijadikan rujukan untuk pasien kanker satu bulan terakhir ini. Maka saran yang rekomendasi: Rumah Sakit perlu mengembangkan BDRSnya menjadi Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) sehingga dapat melakukan penyadapan darah sendiri.
- Penelitian terkait kepuasan pengguna darah donor dari pasien terhadap pelayanan di sebuah PMI. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 98% pasien sangat puas dan 2% lainya adalah puas terhadap pelayanan di PMI dan sebagian pasien mengusulkan perlu adanya nomor hotline yang dapat digunakan untuk menyediakan informasi terkait stok darah secara real time dan sebagai media dalam menyampaikan kritik serta saran. Maka saran yang rekomendasi: PMI perlu mengembangkan layanan hotline sebagai media informasi stok darah secara realtime serta media penyampaian kritik dan saran bagi pasien/keluarga pasien.
- Penelitian terkait Skrening Hepatitis A pada darah Donor di sebuah PMI. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ditemukan Persentase yang reaktif anti-HAV (Hepatitis A) pada sampel darah donor sebesar 5%. Maka saran yang rekomendasikan: PMI perlu menambahkan parameter skrining Tambahan Anti-HAV karena saat ini hanya terdapat 4 parameter Skrining IMLTD yang meliputi HIV, Sifilis, Hepatitis B dan Hepatitis C.
2. Saran Teoritis
Saran teoritis merupakan sebuah saran yang diberikan untuk pengembangan ilmu yaitu saran untuk penelitian lebih lanjut.
- Penelitian terkait Skrening Hepatitis A pada darah Donor di sebuah PMI. Hasil penelitian menjelaskan bahwa ditemukan Presentase yang reaktif anti-HAV (Hepatitis A) pada sampel darah donor sebesar 5,9%. Maka saran yang rekomendasikan adalah pada penelitian selanjutnya perlu diteliti mengenai faktor-faktor risiko penyakit Hepatitis A pada pendonor di PMI.
- Penelitian terkait skrining Deman berdarah di suatu daerah yang sedang wabah. Skrening dilakukan menggunakan pemeriksaan serologis IgM dan IgG. Namun hasil analisis didapatkan bahwa sampel yang reaktif persentasenya kecil yaitu hanya 2,7%. Maka saran yang rekomendasikan adalah dalam melakukan penelitian skrining pada daerah yang sedang terjangkit wabah penyakit, disarankan menggunakan deteksi molekuler sehingga dapat mendeteksi sampel positif diluar windows periode.
Dalam membuat sebuah saran, penulis harus secara jelas menyebutkan saran tersebut ditujukan untuk siapa dan bagaimanacara melaksanakan kegiatannya.
BACA JUGA! Cara Membuat Kesimpulan Penelitian
Demikian penjelasan seputar cara membuat saran dalam penelitian. Jangan lupa untuk memperluas khasanah pemahamanmu seputar metodologi penelitian khususnya di bidang kesehatan, terima kasih.