Cara Membuat Kesimpulan Penelitian, Makalah, Skripsi, KTI

Cara Membuat Kesimpulan Penelitian

Cara membuat kesimpulan penting untuk sobat poltekkes pahami. Dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah terdapat Bab V yang merupakan bagian penutup.

Bagian penutup ini sangat penting karena memberikan informasi kepada pembaca tentang intisari dari naskah yang ada. Bagian penutup ini terbagi menjadi dua yaitu kesimpulan dan saran.

Kesimpulan bukanlah merupakan ringkasan (summary) namun adalah sebuah kesimpulan (conclusion). Kesimpulan yang dibuat harus merupakan temuan berdasarkan analisis data penelitian (hasil penelitian).

Bacaan Lainnya

Baca Selengkapnya: Apa itu Pembahasan Penelitian?

Teknik Membuat Kesimpulan

Berikut beberapa teknik yang bisa kamu gunakan saat akan menyusun kesimpulan, antara lain:

1. Teknik Generalisasi

Teknik generalisasi merupakan salah satu teknik di dalam cara membuat kesimpulan dengan menarik satu kesimpulan umum. Generalisasi dilakukan berdasarkan fakta dan data hasil penelitian.

Contoh: 

Terdapat hubungan negatif yang bermakna antara frekuensi donasi darah dengan status besi, dalam hal ini feritin serum dan saturasi transferrin, pada donor di Unit Donor Darah PMI Kota Yogyakarta (Hanifah, 2016).

Keterangan: Pada contoh diatas penulis tidak menjelaskan secara detail hasil-hasil pada tiap kelompok perlakuan. Penulis menuliskannya secara umum (general).

2. Teknik Analogi

Teknik analogi merupakan suatu cara membuat kesimpulan dengan membandingkan pembahasan satu dengan yang lainnya yang serupa.

Contoh:

Prevalensi hepatitis B pada Pondok Pesantren Putri Ibnul Qoyyim Yogyakarta adalah 2,06 %. Hal ini tidak jauh berbeda dengan prevalensi Hepatitis B di Kota Yogyakarta. Faktor yang berhubungan dengan kejadian Hepatitis B pada siswi Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim adalah riwayat keluarga ada yang menderita Hepatitis B (Aini dan Susiloningsih, 2013). 

Keterangan: Prevalensi hepatitis B pada Pondok Pesantren Putri Ibnul Qoyyim Yogyakarta dianalogikan dengan prevalensi Hepatitis B di Kota Yogyakarta.

3. Teknik Sebab Akibat

Menarik kesimpulan dengan menggunakan teknik sebab-akibat dilakukan dengan cara menjelaskan sebab terlebih dahulu baru memaparkan akibatnya. Teknik kesimpulan seperti ini biasanya digunakan pada penelitian yang menggunakan variabel yang saling terikat.

Contoh:

Angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Yogyakarta dipengaruhi oleh curah hujan. Angka kejadian DBD berbanding lurus dengan curah hujan. Hal ini dikarenakan pada curah hujan yang tinggi akan meningkatkan perkembangan jentik-jentik nyamuk.

Keterangan: Terdapat dua variabel dalam kesimpulan yaitu curah hujan dan angka kejadian DBD. Kedua variabel tersebut memiliki korelasi positif.

Kaidah

Dalam membuat sebuah kesimpulan, penulis harus memperhatikan beberapa kaidah yaitu:

  1. Kesimpulan harus sesuai dengan tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian.
  2. Disajikan secara akurat, singkat, dan jelas
  3. Kesimpulan berisi temuan hasil, baik yang positif maupun yang negatif. Penyajian dapat dibuatdengan membuat kesimpulan umum, baru dilanjutkan dengan kesimpulan khusus.
  4. Kesimpulan dapat menyajikan temuan baru yang dianggap penting untuk dikomunikasikan.
  5. Kesimpulan penelitian harus mencangkup semua hasil penelitian yang diuraikan secara lengkap pada Bab IV hasil penelitian.
  6. Tidak menggunakan bahasa yang sentimental dan emosional, namun harus menggunakan bahasa yang formal.
  7. Sebelum memberikan kesimpulan penulis memberikan prolog atau kalimat pendahuluan.

INGAT!

Apabila kesimpulan dibuat dengan menggunakan penomoran maka tidak diperkenankan menggunakan kata penghubung di awal kalimat.

Contoh:

  1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang ….. dapat disimpulkan bahwa……
  2. Dari hasil pengukuran ………dapat disimpulkan bahwa…..
  3. Setelah dilakukan perancangan serta pengujian sistem ternyata didapatkan hasil…….

Pada ketiga contoh di atas, kata pada awal kalimat merupakan kata penghubung (berdasarkan, dari, setelah), maka perbaikan untuk contoh di atas adalah sebagai berikut:

Contoh perbaikan:

  1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis… maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa………
  2. Hasil pengukuran……….menunjukkan…..
  3. Hasil perancangan dan pengujian sistem menunjukkan bahwa…….

Teknik Menyajikan Kesimpulan

Dalam membuat suatu kesimpulan, sebaiknya penulis menggunakan kalimat yang to the point, tidak disertai pernyataan baru dan pengantar yang tidak relevan. Kesimpulan dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu:

1. Menjawab Pertanyaan pada Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Pada teknik membuat kesimpulan dengan menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jumlah kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Misal dalam rumusan masalah terdapat 4 butir pertanyaan, maka kesimpulannya harus terdapat 4 butir. Hal ini juga berlaku apabila rumusan hanya berupa kalimat essai, maka kesimpulan juga berupa esai. Urutan yang dibuat harus sesuai dengan rumusan masalah atau tujuan penelitian.

Adapun untuk memahami contoh penulisan kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

2. Mengevaluasi dari Hasil Penelitian

Kesimpulan merupakan puncak dari sebuah laporan penelitian. Kesimpulan harus dibuat berdasarkan hasil penelitian. Penulis harus membedakan mana hasil penelitian dan mana kesimpulan.

Hasil penelitian merupakan pengamatan langsung pada obyek penelitian sedangkan kesimpulan merupakan “intisari” dari hasil penelitian.

Dalam membuat kesimpulan dengan cara mengevaluasi hasil penelitian berikut beberapa tekniknya:

  • Penulis, harus membaca kembali hasil pengolahan datanya serta pembahasan yang telah dibuat.
  • Sampaikan kesimpulan, melalui pemaparan variabel yang diujikan. Tiap-tiap variabel pasti memiliki standar pengukurannya, sehingga dijadikan sebagai standar dalam menyimpulkan.
  • Apabila hasil pembahasan tidak sama dengan hipotesis yang diajukan atau tidak sesuai dengan teori maka bukan berarti penelitiannya salah. Penarikan kesimpulan silakan dituliskan sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini kemungkinan terjadi karena teori yang ada sudah tidak relevan lagi sehingga terdapat falsifikasi teori yang ada.
  • Apabila menggunakan data crosssectional yang menggambarkan keadaan pada waktu tertentu, maka kesimpulannya harus juga menampilkan informasi waktu.
  • Perlu adanya logika dalam membuat kesimpulan, pemahaman konsep, hukum serta kaidah dari beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga penulis dapat menyimpulkan secara tepat (Supriyanto, 2007).

3. Membandingkan hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara berdasarkan tinjauan teoritis. Hipotesis disajikan dengan membandingkan/keterikatan antara dua variabel. Dalam membuat kesimpulan menggunakan hipotesis. Penulis hanya menyampaikan apakah kesimpulannya esuai dengan H1 atau tidak.

Contoh:

Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesadaran menjadi donor darah sukarela.

Kesimpulan bukan merupakan ringkasan (summary) namun merupakan kesimpulan (conclusion).

Demikian penjelasan seputar cara membuat kesimpulan dalam penelitian. Untuk menambah khasanah pemahaman anda seputar metodologi penelitian, silahkan baca artikel terkait yang tersedia pada website ini.

5/5 – (2 votes)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *