KB Pil Kombinasi

KB pil kombinasi

KB Pil kombinasi ini dipakai oleh lebih dari 65 juta wanita di seluruh dunia. Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun progestin sinetik. Pil diminum setiap hari selama 3 minggu, diikuti dengan 1 minggu tanpa pil atau plasebo, pada saat mana suatu perdarahan surut akan terjadi.

pil kombinasi adalah

Estrogennya ialah etinil estradiol atau mestranol, dalam dosis 0.05; 0,08; atau 0,1 mg per tablet. Progestinnya bervariasi: yang merupakan androgen, yang merupakan progesteron, atau mempunyai pengaruh estrogen instrinsik. Efektivitas secara teorotis hampir 100% (tingkat kehamilan 0,1/100 tahun-wanita).

Bacaan Lainnya

Efektivitas pemakaian ialah 95-98% efektif (tingkat kehamilan 0,7/100 tahun-wanita).

  1. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse.
  2. Mudah dihentikan setiap saat.
  3. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
  4. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
  5. Membantu mencegah:
  6. Kehamilan ektopik.
  7. Kanker ovarium:
    • Kanker endometrium.
    • Kista ovarium.
    • Penyakit radang panggul.
    • Kelainan jinak pada payudara.

BACA JUGA: KB Mini Pil, Apa itu?

Kontraindikasi Pil Kombinasi

  1. Hamil atau dicurigai hamil.
  2. Menyusui ekslusif.
  3. Pendarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
  4. Penyakit hati akut (Hepatitis).
  5. Perokok dengan usia > 35 Tahun.
  6. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/100 mmHg.
  7. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20 tahun.
  8. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.
  9. Migran dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat efilepsi).
  10. Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

Keadaan Khusus Untuk Penggunaan Pil Kombinasi

KeadaanSaran
Tekanan Darah TinggiSistolik >160 mmHg, atau Diastolik >90 mmHgPil tidak boleh digunakan
Kencing ManisTanpa komplikasiPil dapat diberikan
MigranTanpa gejala neurologik fokal yang berhubungan dengan nyeri kepalaPil dapat diberikan
Menggunakan obat fenitoin, barbiturat, ritampisin.Pil dengan dosis otinitestradiol 50 µg
Anemia Bulan SabitPil jangan digunakan

Penanganan Efek Samping Yang Sering Terjadi Dan Masalah Kesehatan Lainnya

Efek Samping atau MasalahPenanganan
Amenorea (tidak ada perdarahan, atau spooting)Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan khusus, coba berikan pil dengan dosis estrogen 50 µg, atau dosis estrogen tetap, tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien, bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada janin.
Muat, pusing, atau muntah (akibat reaksi anatilaktik)Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Bila tidak hamil, sarankan minum pil saat makan malam, atau sebelum tidur.
Pendarahan pervaginam/spottingTes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil pada waktu sama. Jelaskan bahwa pendarahan/spotting hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila pendarahan/spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih tinggi (50 µg) sampai pendarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila pendarahan/spotting timbul lagi, lanjutan lagi dengan dosis 50 µg, atau ganti dengan metode kontrasepsi yang lain.

Peringatan Khusus

TandaMasalah Yang Mungkin Terjadi
Nyeri dada hebat, batuk, napas pendek.Serangan jantung atau bekuan darah di dalam paru.
Sakit kepala hebat.Stroke, hipertensi, migran.
Nyeri tungkai hebat (betis atau paha).Sumbatan pembuluh darah tungkai.
Nyeri abdomen hebat.Penyakit kandungan empedu, bekuan darah, pankreatitis.
Kehilangan penglihatan atau kabur.Stroke, hipertensi, atau problem vaskular.
Tidak terjadi pendarahan/spotting setelah selesai minum pil.Kemungkinan kehamilan.

Jenis-jenis Pil Kombinasi

skema pil kombinasi
skema pil kombinasi
  1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
  2. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
  3. Trifasik:pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Cara Kerja

  1. Menekan ovulasi.
  2. Mencegah implantasi.
  3. Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
  4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

Manfaat

  1. Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan).
  2. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
  3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
  4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
  5. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
  6. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.

Keterbatasan

  1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari.
  2. Mual, terutama pada 3 bulan pertama.
  3. Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
  4. Pusing
  5. Nyeri payudara.
  6. Berat badan naik sedikit, jarang pada pil kombinasi.
  7. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (dapat mengurangi ASI).
  8. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan berkurang.
  9. Dapat meningkatkan tekan darah dan retensi cairan, sehingga risiko stroke, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia> 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
  10. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS.

Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Pil Kombinasi

Pada prinsipnya hampir semua Ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti:

  1. Usia Reproduksi
  2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
  3. Gemuk atau kurus.
  4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.
  5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
  6. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.
  7. Pasca keguguran
  8. Anemia karena haid berlebihan.
  9. Siklus haid tidak teratur.
  10. Riwayat kehamilan ektofik.
  11. Kelainan payudara jinak.
  12. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf.
  13. Penyakit tiroid, penyakit radang panggu, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.
  14. Menderita tuberkolosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin).

Yang Tidak Boleh Menggunakan Pil Kombinasi

Ada pengecualian yang tidak boleh memakai pil kombinasi, antara lain:

  1. Hamil, atau dicurigai hamil.
  2. Menyusui ekslusif.
  3. Pendarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.
  4. Penyakit hati akut (hepatitis).
  5. Perokok dengan usia> 35 tahun.
  6. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg.
  7. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis> 20 tahun.
  8. Kanker payudara atau dicurigai neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi).
  9. Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi

  1. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
  2. Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
  3. Boleh menggunakan pada hari ke-8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke-8 sampai hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut.
  4. Setelah melahirkan :
    • Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif.
    • Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.
    • Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari).
  1. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

BACA JUGA: KB Kondom, Apa itu?

Kesimpulan

Efektivitas KB Pil Kombinasi secara teoritis hampir 100% (tingkat kehamilan 0,1/100 tahun-wanita). Efektivitas pemakaian ialah 95-98% efektif (tingkat kehamilan 0,7/100 tahun-wanita).

KB Pil Kombinasi:

  1. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopouse.
  2. Mudah dihentikan setiap saat.
  3. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
  4. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
  5. Membantu mencegah:
    • Kehamilan ektopik.
    • Kanker ovarium.
    • Kanker endometrium.
    • Kista ovarium.
    • Penyakit radang panggul.
    • Kelainan jinak pada payudara.
    • Disminorhea
    • Acne
5/5 – (3 votes)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *