KB Mini Pil

KB mini pil

KB Mini Pil adalah kb hormonal dan sangat efektif (98,5 %). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya, cekidot!

Profil Mini Pil

  1. Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB.
  2. Sangat efektif pada masa laktasi.
  3. Dosis rendah.
  4. Tidak menurunkan produksi ASI.
  5. Tidak memberikan efek samping estrogen.
  6. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur.
  7. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

Jenis-jenis

  1. Kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µgnoretindron.
  2. Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µgdesogestrel.

Cara Kerja

  1. Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis streroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
  2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.
  3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
  4. Mengubah motilitas tuba sehingga transfortasi sperma terganggu.

BACA JUGA: KB Kondom, Cara Pakainya?

Bacaan Lainnya

Efektivitas

Sangat efektif (98,5 %). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.

Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontrasepsi dari minipil dapat terganggu.

Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka:

  1. Sangat efektif bila digunakan secara benar.
  2. Tidak mengganggu hubungan seksual.
  3. Tidak mempengaruhi ASI.
  4. Kesuburan cepat kembali.
  5. Nyaman dan mudah digunakan.
  6. Sedikit efek samping.
  7. Dapat dihentikan setiap saat.
  8. Tidak mengandung estrogen.

Keuntungan

  1. Mengurangi nyeri haid.
  2. Mengurangi jumlah darah haid.
  3. Menurunkan tingkat anemia.
  4. Mencegah kanker endometrium.
  5. Melindungi dari penyakit radang panggul.
  6. Tidak meningkatkan pembekuan darah.
  7. Dapat diberikan pada penderita endometriosis.
  8. Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala, dan depresi.
  9. Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah).
  10. Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif sama diberikan pada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami Komplikasi.

Keterbatasan

  1. Hampir 30-60 % mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea).
  2. Peningkatan/penurunan berat badan.
  3. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
  4. Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
  5. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis, atau jerawat.
  6. Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
  7. Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat epilepsy.
  8. Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
  9. Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka), tetapi sangat jarang terjadi.

Yang Boleh Menggunakan Mini Pil

  1. Usia reproduktif.
  2. Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak.
  3. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.
  4. Pascapersalinan dan tidak menyusui.
  5. Perokok segala usia.
  6. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah.
  7. Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak menggunakan estrogen.

Yang Tidak Boleh Menggunakan Minipil

  1. Hamil atau diduga hamil.
  2. Pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
  3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
  4. Menggunakan obat tuberkolosis (rifampisin), atau obat untuk (fenition dan barbiturat).
  5. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
  6. Sering lupa menggunakan pil.
  7. Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus.
  8. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.

Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil

  1. Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrasepsi lain.
  2. Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
  3. Bila klien tidak haid (amenorea), minipil dapat digunakan setiap saat, asal saja diyakini tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
  4. Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
  5. Bila lebih dari 6 minggu pascapersalinan dan klien telah mendapatkan haid, minipil dapat dimulai pada hari 1-5 hari siklus haid.
  6. Minipil dapat diberikan segera pascakeguguran.
  7. Bila sebelumnya klien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minpil, minipil dapat segera diberikan, bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
  8. Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, bminipil diberikan pada jadwal suntikan berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan metode kontrasepsi yang lain.
  9. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kotrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil, minipil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan kontrasepsi lain.
  10. Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon), minipil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR.

Keadaan Yang Memerlukan Perhatian Khusus

KeadaanAnjuran
StrokeSebaiknya jangan menggunakan minipil.
Penyakit Jantung Koroner/InfarkJangan diberi minipil. Progestin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah.

Intruksi Kepada Klien

  1. Minum minipil setiap hari pada saat yang sama.
  2. Minum pil yang pertama pada hari pertama haid.
  3. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
  4. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.
  5. Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
  6. Bila haid klien teratur setiap hari dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau bila merasa hamil, temui petugas kesehatan klien untuk memeriksa uji kehamilan.

Peringatan Khusus Untuk Pemakai Minipil

  1. Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan kemudian terlambat haid, perlu dipikirkan kemungkinan telah terjadi kehamilan.
  2. Bila mengeluh pendarahan bercak yang disertai dengan nyeri perut hebat, maka yang pertama kali dipikirkan mungkin adakah kehamilan ektofik.
  3. Problem mata (kehilangan penglihatan, atau mata kabur), nyeri kepala hebat, maka perlu dipikirkan kemungkinan terjadi hipertensi atau problem vaskuler.

Penanganan Efek Samping Yang Sering Ditemukan

Efek SampingPenanganan
AmenorhePastikan hamil atau tidak bila tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Cukup konseling saja. Bila amenorhe berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan. Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil dapat menimbulkan kelainan janin. Bila diduga kehamilan ektofik, klien perlu dirujuk, jangan memberikan obat-obatan hormonal untuk menimbulkan haid. Kalaupun diberikan tidak akan ada gunanya.
Perdarahan tidak teratur /spottingBila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain.

BACA JUGA: KB MAL, Apa itu?

Kesimpulan

KB Mini Pil Sangat efektif (98,5 %). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.

Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontrasepsi dari minipil dapat terganggu.

Pada akseptor yang memiliki penyakit stroke dan penyakit jantung koroner/infark sebaiknya jangan menggunakan minipil karena progestin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah.

5/5 – (3 votes)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *