Soal Informasi Penting dari Buku Pengayaan – Halo adik-adik, kali ini mimin dinas.id akan memberikan rekomendasi kumpulan contoh soal-soal Bahasa Indonesia kelas 11, XI KD 3.7 SMA untuk UAS, UTS semester genap, ganjil, gasal. Tentunya, sesuai kisi-kisi pertanyaan tentang informasi penting dari buku pengayaan.
Rangkuman Materi Informasi Penting dari Buku Pengayaan
Untuk memudahkan mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:
Kegiatan membaca pengayaan adalah kegiatan menambah ilmu dengan membaca buku yang bukan merupakan buku teks.
Kegiatan pengayaan buku non fiksi adalah kegiatan membaca buku yang bukan merupakan karya sastra, jadi buku yang bersufat pengetahuan.
Manfaat membaca buku pengayaan nonfiksi adalah menambah pengetahuan, keterampulan dan sikap pembaca agar menjadi luas wawasannya.
Tahap-tahap mengidentifikasi butir-butir penting dapat dilakukan sebelum dan sesudah membaca.
Pada tahap sebelum membaca dilakukan pemahaman umum tentang buku dan membuat pertanyaan apa yang akan diperoleh secara umum sebelum mambaca. Pada kegiatan membaca, pembaca akan tahu informasi atau butir-butir prnting dari buku yang dibacanya.
Soal Latihan
Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!
Bacalah kutipan buku berikut dengan saksama!
Judul Buku : Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran
Penyunting : Ismid Hadad, Fuad Hashem, Aswab Mahasin, Ismet Nasir dan Daniel Dhakidae
Penerbit : Pustaka LP3ES Indonesia
Terbit : VII, Mei 2005
Tebal : xx+385 halaman
Menurut Harsja W Bachtiar, para mahasiswa merupakan suatu golongan yang boleh dikatakan baru di Indonesia tetapi dalam sejarah perkembangannya yang masih amat singkat, banyak sekali yang telah terjadi sebagai akibat kegiatan atau tindakan-tindakan mereka.
Banyak dari mahasiswa dari pemuda-pemudi Indonesia (yang menjadi mahasiswa di lembaga-lembaga pendidikan tinggi) ini ikut serta menjalankan peranan penting dalam gerakan politik yang akhirnya menyebabkan kehancuran struktur masyarakat jajahan.
Para mahasiswa dan pemuda inilah yang pertama-tama bertekad untuk mempersatukan seluruh penduduk pribumi di kepulauan kita ini sebagai satu bangsa, Bangsa Indonesia, yang bertanah air satu, Kepulauan Indonesia dan yang berbahasa satu Bahasa Indonesia. Sejarah kemudian memperlihatkan bahwa tindakan pemuda-pemudi ini sangat berarti dan amat banyak pengaruhnya pada perkembangan masyarakat Indonesia.
Meskipun para mahasiswa merupakan golongan yang amat penting, golongan pada pertengahan tahun 1960-an ikut menjalankan peranan yang amat besar dalam meruntuhkan Orde Lama yang dipimpin Presiden Soekarno dan membangun Orde Baru yang dalam masyarakat kita yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, namun dalam keberjalanan pemerintahan Soeharto, pemuda-pemudi Indonesia harus bersatu padu lagi, menelanjangi dan membongkar kebusukan-kebusukan era Soeharto sehingga beliau harus turun dari pemerintahan.
Di antara para mahasiswa ini terdapat pemuda Soe Hok Gie. Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan bercita-cita besar tak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk kepentingan orang banyak terutama kaum terpinggirkan. Ia rajin mencatat apa yang dialaminya, apa yang dipikirkannya. Dengan perantaraan catatan-catatan hariannya, kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai kehidupan dan tindakan para mahasiswa dengan berbagai permasalahan yang dihadapi mereka.
Dengan berbagai pertimbangan, buku hariannya itu kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran, pada Mei 1983.
Di zaman Gie, kampus menjadi ajang pertarungan kaum intelektual yang menentang atau mendukung pemerintahan Bung Karno. Sepanjang 1966-1969, Gie berperan aktif dalam berbagai demonstrasi. Uniknya ia tak pernah menjadi anggota KAMI, organisasi yang menjadi lokomotif politik angkatan 66. Gie lebih banyak berjuang lewat tulisan.
Kritiknya pada Orde Lama dan Presiden Soekarno digelar terbuka lewat diskusi maupun tulisan di media massa. Ketika pemerintahan Soekarno ditumbangkan gerakan mahasiswa Angkatan 66, Gie tidak lantas mau mendukung pemerintahan Orde Baru. Gie memilih menyepi ke puncak-puncak gunung bersama teman-temannya.
Gie mencintai gunung dan alam bebas. Puisi-puisinya banyak berkisah tentang kecintaannya terhadap pendakian gunung. Di puncak gunung juga salah satu pendiri Mapala UI ini menghadap penciptanya. 16 Desember 1969, di tengah kabut tebal puncak Gunung Semeru, sehari sebelum ulangtahun Gie ke-27, Gie dan Idhan Lubis meninggal karena menghirup gas beracun. Teman-teman Gie yang ikut mendaki saat itu adalah : Anton Wiyana, A. Rahman, Freddy Lasut, Idhan Lubis, Herman Lantang, Rudy Badil, Aristides Katoppo.
Soe Hok Gie adalah mahasiswa Indonesia keturunan Tionghoa yang hidup di era Orde Lama pada tahun 1950-an. Kisah Gie sangat menginspirasi hingga buku ini diadaptasi menjadi layar lebar dan menjadi salah satu yang terlaris. Catatan Soe Hok Gie sebenarnya adalah diary mengenai jalan pemikiran dan gagasan-gagasannya dalam melawan penindasan.
Sosok Gie yang berpendirian tegas dan memegang prinsip hidupnya dengan kuat menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda masa kini. Gie adalah pelopor gerakan mahasiswa yang tidak ingin tunduk pada pemerintah saat itu.
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan resensi tersebut!
1. Sebutkan identitas buku nonfiksi tersebut?
2. Siapakah Soe Hok Gie?
3. Hal-hal apa saja yang dapat kamu teladani dari Soe Hok Gie!
4. Informasi apa saja yang disampaikan peresensi dalam buku tersebut?
5. Dapatkah kalian mengambil manfaat dari membaca buku pengayaan tersebut?
Kunci Jawaban dan Pembahasan
1. → Pembahasan:
Judul Buku : Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran
Penyunting : Ismid Hadad, Fuad Hashem, Aswab Mahasin, Ismet Nasir dan Daniel Dhakidae
Penerbit : Pustaka LP3ES Indonesia
Terbit : VII, Mei 2005
Tebal : xx+385 halaman
2. → Pembahasan:
Soe Hok Gie adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan bercita-cita besar tak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk kepentingan orang banyak terutama kaum terpinggirkan. Soe Hok Gie adalah mahasiswa Indonesia keturunan Tionghoa yang hidup di era Orde Lama pada tahun 1950-an. Sosok Gie yang berpendirian tegas dan memegang prinsip hidupnya dengan kuat menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda masa kini. Gie adalah pelopor gerakan mahasiswa yang tidak ingin tunduk pada pemerintah saat itu.
3. → Pembahasan: Dapat meneladani, jiwa pejuang, pantang menyerah, mandiri, rajin, dan berjiwa sosial tinggi.
4. → Pembahasan: Perjalanan dan sepak terjang dari Soe Hok Gie selama pemerintahan Soekarno.
5. → Pembahasan: Bervariasi, disesuaikan dengan minat dan kegemaran peserta didik.
Demikian prediksi contoh soal dan jawaban UTS, UAS modul Bahasa Indonesia Kelas 11, XI SMA, dipelajari yah. Merdeka Belajar!