Soal Sistem Tanam Paksa – Halo sobat Dinas.id, inilah rekomendasi contoh soal-soal IPS kelas 8, VIII SMP sebagai bahan Ujian Akhir Semester (UAS), soal Ujian Tengah Semester (UTS) genap, ganjil, gasal. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi pertanyaan tentang sistem tanam paksa.
Perlu diketahui bahwa soal-soal berasal dari Modul PJJ Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Semester Genap Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jadi, sangat cocok dijadikan bahan melatih pemahaman peserta didik sekalian.
* (Di akhir pos ada jawabannya yah).
Rangkuman Materi Sistem Tanam Paksa
Untuk memudahkan mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:
Dalam ketentuan tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat, namun kenyataannya lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.
Soal Latihan
Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!
Berikan jawaban terbaik dari pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi Belanda menerapkan sistem tanam paksa di Indonesia?
2. Jelaskan apa saja ketentuan-ketentuan tanam paksa!
3. Berikan contoh praktik-praktik penyelewengan ketentuan tanam paksa yang memberatkan rakyat Indonesia!
4. Siapakah orang Belanda yang bersimpati kepada rakyat Indonesia dengan menulis buku Max Havelar?
5. Sejarah penerapan tanam paksa di Indonesia memang kejam, pada saat itu rakyat Indonesia sangat menderita. Tetapi jika kita cermati tanam paksa mempunyai dampak positif untuk rakyat Indonesia saat ini. Apa saja dampak positif tanam paksa bagi rakyat Indonesia saat ini ?
Jawaban dan Pembahasan
1.→ Pembahasan: Belanda sedang mengalami kesulian keuangan yang besar karena menghadapi perang Eropa atau perang melawan negara Belgia dan juga perang Jawa atau perang melawan Pangeran Diponegoro. Sehingga untuk mengisi kembali pundi-pundi keuangan yang terkuras itu Belanda berusaha meningkatkannya melalui komoditas ekspor dari tanaman pertanian yang di paksa ditanam oleh para petani pribumi.
2.→ Pembahasan:
- Tuntutan kepada setiap rakyat pribumi agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
- Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau di pabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
- Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan.
- Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat.
- Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama akan di tanggung pemerintah Belanda.
3.→ Pembahasan:
- Menurut ketentuan tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat, namun kenyataanya lebih, bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.
- Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
- Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.
- Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.
4.→ Douwes Dekker (Multatuli)
5.→ Pembahasan:
- Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam berbagai jenis tumbuhan atau tanaman baru.
- Rakyat Indonesia dapat mengenal berbagai jenis tanaman pertanian yang mempunyai nilai ekspor yang tinggi.
- Meningkatkan jumlah uang yang beredar di pedesaan, sehingga memberikan rangsangan bagi tumbuhnya perdagangan.
- Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan pertanian yang terkait dengan perkebunan di pedesaan.
- Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa, seperti jalan, jembatan, penyempurnaan fasilitas pelabuhan dan pabrik dan gudang untuk hasil budidayanya.
Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 8, VIII SMP yang bisa kami sajikan, disimak secara saksama yah. Merdeka Belajar!