Teori Model Konsep Asuhan Kebidanan – Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam asuhan kebidanan.
Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif.
Teori Model Kebidanan
Model of care the midwifery patnership didasarkan pada prinsip midwifery care berikut ini:
- Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa, fisik, dan lingkungan kultur sosial.
- Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yg bersalin dapat ditolong tanpa adanya intevensi.
- Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami.
- Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan ilmu pengetahuan.
- Relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood.
- Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita.
- Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk suatu pengambilan suatu keputusan.
- Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik individu.
Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan normal.
Komponen Model Kebidanan
Model Kebidanan mempunyai 5 komponen:
- Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologi maupun sosial dalam siklus kehamilan dan persalinan
- Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post partum
- Intervensi teknologi seminimal mungkin
- Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan
- Melakukan rujukan
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan
Ruang lingkup praktik kebidanan:
- Menolong Persalinan
- Konseling
- Penyuluhan
- Asuhan pada saat hamil, melahirkan, nifas dan BBL
- Deteksi dini penyakit
- Pengobatan terbatas ginekologi
- Pertolongan gawat darurat
- Pengawasan tumbuh kembang
- Supervisi
Teori Yang Mempengaruhi Model Kebidanan
Terdapat beberapa teori model asuhan kebidanan yaitu:
1. Teori Reva Rubin
Menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
- kesejahteraan ibu dan bayinya
- Penerimaan dari masyarakat
- Penentuan identitas diri
- Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Tahap-tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
- Anticipatory Stage. Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
- Honeymoon Stage. Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya.
- Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
- Plateu Stage. Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
- Merupakan tahap penyelesaian latihan peran sudah berakhir.
2. Teori Ramona Mercer
Teori ini lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi 2 pokok bahasan:
#Efek stress Antepartum
Stress antepartum adalah komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam hidup seorang wanita. Tujuan asuhan yang diberikan adalah : memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri ibu. Penelitian Mercer menunjukkan ada 6 faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
- Hubungan Interpersonal
- Peran keluarga
- Stress antepartum
- Dukungan sosial
- Rasa percaya diri
- Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
#Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.
3. Teori Ela Joy Lehrman
Dalam menjalankan profesi kebidanan, Ela Joy Lehrman melihat makin banyaknya tugas yang dibebankan pada bidan yang harus dilaksanakan dengan penuh profesionalisme dan tanggung jawab. Dengan pandangan Ela Joy lehrman tersebut menjadi latar belakang munculnya teori kebidanan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Teori Lehrman ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik pemberian asuhan pada wanita hamil dan memberi pertolongan persalinan.
Lehrman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukan perbedaan antara prosedur administrasi yang dibebankan serta manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang diterima wanita di klinik kebidanan. Hubungan antara identifikasi faktor risiko dan keefektifan dari antenatal care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi.
Lehrman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan keseorangan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktik.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan Lehrman yaitu mengidentifikasi kompenen- komponen yang saling mempengaruhi dalam praktik kebidanan. Hasil dari penelitiannya adalah Teori yang dikemukakan oleh Lehrman mencakup 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal, diantaranya:
- Asuhan yang berkesinambungan
- Keluarga sebagai pusat asuhan
- Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
- Tidak ada intervensi dalam asuhan
- Fleksibilitas dalam asuhan
- Keterlibatan dalam asuhan
- Advokasi dari klien
- Waktu
4. Teori Ernestine Wiedenbach
Ernestine adalah seorang perawat kebidanan lulusan Fakultas Keperawatan Universitas Yale, yang sangat tertarik pada masalah seputar keperawatan maternitas yang terfokus pada keluarga (Family – Centered Maternity Nursing).
Konsep yang luas Wiedenbach yang nyata ditemukan dalam keperawatan :
a. The agent (Perantara)
Meliputi perawat, bidan dan orang lain
b. The recipient (Penerima)
Meliputi wanita, keluarga, masyarakat. Menurut Wiedenbach adalah untuk memenuhi kebutuhannya terhadap bantuan. Individu penerima harus dipandang sebagai seseorang yang kompeten dan mampu melakukan segalannya sendiri. Jadi perawat atau bidan memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
c. The goal/ purpose
Tujuan dari proses keperawatan adalah membantu orang yang membutuhkan bantuan. Perawat atau bidan harus bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien yang terlihat melalui perilakunya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan memperhatikan fisik, emosional dan fisiogikal. Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien / klien, bidan atau perawat harus menggunakan mata, telinga, tangan serta pikirannya.
d. The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahap yaitu:
- Identifikasi kebutuhan klien, memerlukan keterampilan dan ide.
- Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang dibutuhkan (ministion).
- Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation).
- Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuaan (coordination).
5. Teori Jean Ball
Menurut Jean Ball, respon terhadap perubahan setelah melahirkan akan mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan mereka akan mendapatkan sistem keluarga dan sosial.
Persiapan yang sudah dilakukan bidan pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian.
Sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas. Ball mengemukakan teori kursi goyang yang dibentuk 3 elemen:
- Pelayanan maternitas
- Pandangan masyarakat terhadap keluarga
- Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian wanita agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik maupun psikologis.
Teori Ball:
- Teori Perubahan
- Teori Stress, Coping dan Support
- Teori dasar
Pelajari Juga: Standar Profesi Bidan
Kesimpulan
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan normal. Jadi, ada 5 teori model konsep asuhan kebidanan yang menjadi dasar dalam untuk diketahui diantaranya teori dari Rea Rubin, Ramona Mercer, Ela Joy Lehrman, Ernestine Wiedenbach, dan teori Jean Ball.
Sumber: Fatimah, siti, Endah Widhiastuti, Atit Tajmiati. 2016. Modul Praktikum Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: PPSDMK.
Demikian penjelasan lengkap terkait teori model konsep asuhan kebidanan, apabila ada hal yang ingin ditanyakan maka tuliskan di kolom komentar artikel ini, terima kasih.