Betapa pentingnya kita sebagai seorang manusia untuk memiliki sikap yang baik, terlebih bagi kita yang dunia pekerjaannya selalu berinteraksi dengan orang lain. Nah, bahasan kali ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengertian sikap.
Yuk, disimak sob!
Pengertian Sikap
Ada beberapa macam pendapat yang dikemukakan oleh ahli-ahli psikologi tentang pengertian sikap. Dunia psikologi akan mengulas tentang apa sih yang dinamakan dengan sikap?
Nah, berikut beberapa definisi dari para ahli, antara lain:
1. W.J Thomas
Seperti yang dikatakan oleh ahli psikologi W.J Thomas, yang memberikan batasan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif maupun negatif, yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi: simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan sebagainya.
2. Sarnof
Menurut Sarnof mendefinisikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition ti react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek-obyek tertentu.
3. D. Krech & R.S Crutchfield
Krech dan R.S Crutchfield berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
4. La Pierre
Sedangkan La Pierre memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipasi, prediposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan.
5. Duffy
Lebih lanjut Duffy memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu.
Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peristiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial atau kondisi di lingkungan sekitarnya.
Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai obyek psikologi yang dihadapinya.
Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
1. Pengalaman pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional.
Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih berbekas.
2. Kebudayaan
B.F. Skinner menekankan tentang pentingnya pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki.
Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
3. Orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu bersikap konfirmasi atau searah dengan sikap orang-orang yang dianggapnya penting.
Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, sebagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dam kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar efektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5. Institusi pendidikan dan agama
Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian.
6. Konsep moral dalam diri individu
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan dan ajaran-ajarannya, serta nilai-nilai moral dan budaya yang berlaku dalam masyarakat.
7. Faktor emosi dalam diri
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama.
Contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka. Prasangka jika tendensinya negatif maka akan menimbulkan akibat negatif yang lebih luas, begitu juga sebaliknya.
Nah, itulah penjelasan seputar pengertian sikap. Untuk menambah khasanah pengetahuan kamu, silahkan lanjutkan dengan membaca artikel tentang EMPATI.