Apakah kamu sudah memahami pengertian dari stres? Kalau masih kurang, kamu sudah benar mengunjungi artikel ini karena akan dijabarkan tentang pengertian stres, jenis-jenis stres, faktor-faktor menyebab stres, dan diakhiri dengan pembahasan yang terkait dengan dinamika stres.
Pengertian Stres
stres merupakan hal yang normal terjadi pada kehidupan individu. Stres itu sendiri dapat terjadi pada individu, baik pada anak-anak, remaja, dewasa, atau bahkan pada lanjut usia.
Stres dapat juga terjadi pada berbagai pekerjaan termasuk mahasiswa.
Dari berbagai referensi dapat diperoleh informasi bahwa stress adalah fenomana umum yang terjadi pada kehidupan yang disebabkan karena adanya konflik yang terjadi antara perbedaan harapan dan tujuan yang ingin dicapai oleh individu.
Stres dapat juga muncul pada diri seseorang apabila terdapat ketidakseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jasmani maupun rohani pada individu.
Hal tersebut menandakan bahwa stres dapat muncul apabila terdapat kejadian yang memicu terjadinya stres.
Jenis-jenis Stres
Setelah kamu mengetahui definisi atau pengertian tentang stres serta dampaknya bagi seseorang, sekarang saatnya kita membahas mengenai jenis-jenis stress.
Jenis Stres Menurut Dampaknya
Ternyata jenis stres dapat ditinjau dari dampak dan penyebabnya. Jika ditinjau dari dampaknya, maka jenis stres mencakup dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Eustres
Eustres ini merupakan keadaan stres yang memiliki dampak positif bagi individuIndividu yang mengalami eustres akan memiliki kemauan dan keinginan yang kuat untukberusaha lebih giat lagi, lebih keras lagi, semakin bersemangat, ingin berkembang menujuarah yang positif, dan selalu berusaha memperbaiki diri.
Eustres yang memiliki dampak positif bagi kehidupan individu dapat terjadi apabila tekanan tekanan yang dialami oleh individu tersebut merupakan tekanan ataupun perubahan menujuhal yang menyenangkan, contohnya: persiapan menuju pernikahan, transisi menuju masapekerjaan, dan promosi dalam suatu pekerjaan.
2. Distres
Distres merupakan sebuah keadaan stres yang memiliki dampak negatif bagi individu.
Individu yang mengalami distresakan mengalami dampak buruk baik bagi kesehatan maupun psikis.
Distres memiliki dampak yang negatif bagi kehidupan individu, hal ini dapat terjadi apabila tekanan, tuntuan dan kejadian yang dialami oleh individu merupakan hal-hal yang sifatnya menyebabkan individu merasa cemas dan dapat menurunkan perfomansi baik dalam kegiatan sehari-hari maupun pekerjaan.
Jenis Stres Menurut Sumbernya
Selanjutnya, jika stres dilihat dari sumber penyebabnya, maka stres jenis ini dapat dikategorikan antara lain:
1. Stres Fisik
Stres fisik merupakan sebuah stres yang terjadi karena ketidakmampuan tubuh menghadapi lingkungan.
Misalnya, menghadapi suhu yang terlalu dingin, sinar matahari yang terlalu menyengat, adanya suara bising yang memekakkan telinga, atau juga bau sampah yang sangat menusuk hidung.
Seseorang yang mengalami stres fisik ini merasa bahwa semua keadaan di lingkungannya terjadi di luar kendali dirinya sebagai manusia biasa.
2. Stres Kimiawi
Stres kimiawi merupakan sebuah keadaan stres yang terjadi akibat dari pengaruh kimiawi. Penyebabnya dapat terjadi dari zat dalam obat-obatan, zat kimia dalam makanan, dan dapat juga disebabkan oleh faktor perubahan hormon tubuh seseorang.
3. Stres Mikrobiologis
Stres mikrobiologis merupakan suatu keadaan stres yang disebabkan oleh pengaruh dari bakteri, jamur ataupun parasit lainnya yang menjangkiti tubuh seseorang, baik di dalam tubuh maupun permukaan kulit.
Stres jenis ini dapat semakin parah jika menunjukkan perubahan yang mencolok seperti gatal, kemerahan, bersisik, dan lain-lain.
4. Stres Fisiologis
Stres fisiologis merupakan suatu keadaan stres yang disebabkan oleh disfungsi anggota tubuh.
Misalnya, mengalami kecelakaan yang menyebabkan kebutaan, lumpuh, atau tangan/kaki yang harus diamputasi.
Bahkan hal-hal sepele juga dapat menyebabkan stres jenis in. Misalnya, karena terkilir, terpeleset, keseleo dan sejenisnya yang dapat memberikan efek atau akibat yang cukup berat.
Ketika tubuh tidak terbiasa dengan keadaan yang baru, biasanya secara psikis lalu ada penolakan terhadap keadaan tersebut. Inilah yang dapat menyebabkan stres jadi berkepanjangan.
5. Stres Psikologis
Stres psikologis merupakan jenis stres yang paling banyak dialami oleh manusia. Stres secara psikologis artinya berhubungan erat dengan keadaan emosi seseorang.
Ketidakmampuan seseorang dalam berpikir tenang dan logis dapat menyebabkan ketidakseimbangan emosionalnya, sehingga akibatnya semua hal menjadi terasa berat.
Hal-hal yang dulunya bersifat menyenangkan dapat saja berubah menjadi stres jika tidak mampu memaknainya dengan baik.
Stres bahkan dapat terjadi justru karena hubungan dengan orang-orang terdekat.
Stres menghadapi pasangan, stres menghadapi anak, stres menghadapi rekan kerja yang berakibat menimbulkan stres dalam bekerja, stres dengan pola disiplin atasan atau stres menghadapi beraneka ragam tipe pasien.
Faktor-faktor Penyebab Stres
Faktor-faktor penyebab stres pada individu dapat berasal baik dari sumber internal maupun eksternal. Berikut pembahasan mengenai faktor-faktor penyebab stres:
1. Faktor Internal
Faktor internal ini merupakan penyebab stres yang berasal dari dalam diri individu. Beberapa faktor internal penyebab stres adalah:
#Feeling
Feeling merupakan perasaan individu yang memicu terjadinya stres. Hal ini dikarenakan adanya tekanan atau ketakutan terhadap hal tertentu.
Contoh dari masalah ini adalah rasa takut terhadap ketinggian saat akan naik pesawat. Rasa takut yang dialami itu dapat membuat seseorang merasa tertekan dan pada akhirnya orang itu merasa stres.
Seseorang juga akan mengalami stres karena adanya rasa takut karena tidak mampu menyenangkan hati banyak orang, takut tidak punya teman, rasa minder, malu dengan kekurangan diri, dan berbagai perasaan lainnya yang tidak mampu di atasinya
#Thought
Thought merupakan pikiran individu terhadap sesuatu yang dianggap menjadi masalah walaupun hal tersebut bisa saja belum terjadi.
Contoh yang paling mudah diingat terkait dengan faktor ini adalah adanya ketakutan yang terlalu mencemaskan masa depan, pikiran yang tidak realistis, dan perfeksionis terhadap segala sesuatu
#Habitual Behavior
Habitual Behavior merupakan kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang memicu adanya kejenuhan hingga akhirnya menyebabkan stres.
Contoh kejadian yang memicu munculnya stres dari faktor ini misalnya terkait dengan jadwal aktivitas yang terlalu padat, gagalnya upaya menjaga pola hidup sehat, dan terlalu menumpuk tugas ataupun pekerjaan yang harus dikerjakan.
#Perfecsionist
Perfecsionist merupakan suatu standar atau tuntutan yang diberikan dari diri sendiri untuk melakukan segala hal dengan sempurna, baik itu tentang kebersihan, kerapian, disiplin, komitmen, dan lain sebagainya.
Tuntutan untuk menjadi selalu sempurna (perfeksionis) ini tentu dapat mengganggu hubungan dengan orang-orang di sekitar.
Mengapa demikian? Ya, karena si perfeksionis selalu menetapkan standar yang tinggi pada semua orang, padahal setiap orang tentu memiliki standar dan ukuran masing-masing.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini merupakan penyebab stres yang berasal dari luar diri individu. Beberapa faktor eksternal penyebab stres adalah antara lain:
#Lingkungan sosial
Lingkungan sosial merupakan tempat dimana individu menjalani kehidupannya dengan melakukan interaksi dengan orang-orang sekitar.
Adanya tekanan maupun tuntutan dari lingkungan sosial kepada individu untuk berbuat, bersikap, dan bertingkah laku sedemikian rupa dapat memicu terjadinya stres pada individu.
Selain itu, adanya situasi yang tidak aman di sekitar individu juga dapat memicu terjadinya stres. Misalnya ada bencana alam dan perbuatan kriminal.
#Keluarga
Keluarga merupakan pilar utama dan pertama bagi individu dalam menjalani kehidupan. Dalam sebuah keluarga terdapat beberapa aturan atau nilai yang harus dijalankan oleh anggota di dalamnya.
Lalu apa yang menjadi adanya pemicu stres dalam keluarga?
Terkadang tanpa kita sadari dalam keluarga ada sebuah tuntutan untuk menjadi seperti keinginan keluarga.
Nah tuntutan yang diminta ini tentu tidak selalu sejalan dengan keinginan masing-masing individu. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya stres.
#Financial
Masalah financial biasanya berkaitan dengan masalah keuangan.
Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan finansial merupakan salah satu hal yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan individu.
Apabila terdapat masalah keuangan pada individu yang berakibat individu tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhannya, maka akan sangat mungkin memicu terjadinya stres.
#Pekerjaan
Pekerjaan dapat juga menjadi pemicu munculnya seseorang dihinggapi stres.
Mengapa demikian?
Mungkin inilah jawabannya, pekerjaan yang dimiliki oleh individu ada yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak atau orang lain. Hal inilah membuat individu harus memiliki sikap profesional dalam bekerja.
Dinamika Stres
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa stres akan terjadi ketika terdapat stresor (penyebab stres), baik secara internal maupun eksternal pada individu.
Ketika individu mengalami stres, maka individu tersebut akan meresponsnya dengan berbagai cara yang ditandai dengan tanda fisik, psikis, maupun perilaku.
Individu yang merespons stres pada umumnya mempunyai perasaan cenderung lebih sensitif, merasa lebih cemas, tidak tertarik untuk melakukan aktivitas, merasa tertekan, dan tidak dapat menikmati hidup.
Pada saat terjadi stres, individu akan mengalami beberapa tahapan. Tahapan tersebut diantaranya adanya peringatan yang ditandai dengan adanya respons baik psikis, fisik maupun fisiologis, kemudian terjadi perlawanan individu terhadap stresor dengan cara melakukan upaya manajemen stres kemudian terjadi kelelahan (exhaustion).
Kondisi ini dapat terjadi apabila individu sudah mengalami stres dalam jangka waktu yang lama.
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar pengertian stres secara lengkap. Untuk menambah khasanah ilmu psikologi kamu, silahkan baca artikel tentang Manajemen Stres yang ada di website ini.