Pertanyaan Tentang Legionellosis – Halo sobat dinas.id, berikut kami berikan 16 pertanyaan dan jawaban tentang Legionellosis, yuk disimak!
1.Apa itu Legionellosis?
Jawaban: Legionellosis merupakan infeksi bakteri yang bersifat akut dan disebabkan oleh bakteri Legionella. Peneliti mengidentifikasi setidaknya terdapat 60 spesies Legionella yang berbeda dan 20 di antaranya dapat menyebabkan penyakit Legionellosis pada manusia. Legionella pneumophilla merupakan spesies yang paling umum menyebabkan penyakit pada manusia.
2. Apakah Legionellosis merupakan penyakit baru?
Jawaban: Tidak, Legionellosis bukan merupakan penyakit baru. Legionella telah diidentifikasi setelah kejadian wabah pada tahun 1976 di Philadelphia. Wabah pneumonia yang sebelumnya belum diidentifikasi sebelum tahun 1976 telah dikonfirmasi sebagai penyakit Legionellosis. Para peneliti masih terus mempelajari terkait penyakit tersebut.
3. Bagaimana kondisi terkini Legionellosis di dunia?
Jawaban:
- Penyakit Legionellosis dipercaya terdistribusi hampir ke seluruh dunia. Mengingat kurang optimalnya kapasitas pemeriksaan diagnosis di berbagai negara, maka angka kejadian tidak diketahui secara pasti. Di Eropa, Australia dan Amerika Serikat diperkirakan terdapat 10-15 kasus per 1 juta populasi pertahun.
- Pada 30 Agustus 2022, Pan American Health Organization (PAHO) telah menerima laporan dari Argentina bahwa ditemukan adanya klaster dari 6 kasus pneumonia di Provinsi Tucuman. Pada 3 September 2022, setelah melalui pemeriksaan lebih lanjut ditetapkan bahwa kasus tersebut disebabkan oleh bakteri Legionella. Hingga 3 September 2022, sudah ditemukan 11 kasus terkonfirmasi Legionellosis dengan empat kasus kematian. Delapan dari 11 kasus terkonfirmasi tersebut merupakan tenaga kesehatan dari fasilitas kesehatan yang sama.
4. Apakah sudah ditemukan kasus Legionellosis di Indonesia?
Jawaban:
- Dari tahun 2010-2019 pernah dilaporkan beberapa kasus Legionellosis dari wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali dan Jawa Barat berdasarkan penemuan kasus dari negara asalnya, namun tidak dilaporkan adanya kematian.
- Hingga saat ini belum ditemukan kasus Legionellosis pada WNI.
5. Bagaimana seseorang dapat tertular Legionellosis?
Jawaban: Seseorang dapat tertular Legionellosis dengan menghirup aerosol (partikel padat atau cair yang terdapat di udara) atau meminum air yang mengandung bakteri Legionella. Namun berdasarkan penelitian terakhir, kurang dari 5 orang per 100 penduduk yang terpapar bakteri Legionella dapat mengalami Legionellosis karena umumnya masyarakat memiliki ketahanan terhadap penyakit ini. Belum ada laporan penularan langsung dari manusia ke manusia.
6. Apakah bakteri Legionella menyebar di lingkungan?
Jawaban: Ya, peneliti telah mengonfirmasi bahwa bakteri ini dapat ditemukan pada sumber air alami atau buatan. Bakteri ini umumnya dapat berkembang pada air hangat dengan rentang suhu 20-50 derajat Celcius dan air yang tergenang.
7. Apakah seseorang bisa terkena Legionellosis dari sumber air alami?
Jawaban: Pada umumnya tidak. Sumber air alami yang meliputi sungai, danau, kolam, dan lumpur, umumnya memiliki tingkat Legionella yang sangat rendah sehingga memiliki kemungkinan kecil menjadi sumber penularan. Di sumber air kemungkinan tidak dapat menyebabkan penyakit.
8. Apa saja sumber air buatan yang dapat menjadi sumber penularan Legionellosis?
Jawaban: Air yang terdapat pada menara pendingin udara, kondenser, uap dari bak mandi air panas yang tidak dibersihkan dengan benar, humidifier (pelembap udara), spa whirlpool, shower (pancuran air), dan keran dapat terkontaminasi dengan bakteri Legionella sehingga dapat menularkan kepada manusia ketika aerosol dari sumber tersebut terhirup atau tertelan.
9. Apabila sumber air buatan telah terkontaminasi atau suspek bakteri Legionella, apakah memungkinkan untuk dibersihkan atau didekontaminasi?
Jawaban: Prosedur pembersihan khusus dengan tenaga profesional dapat mengeliminasi keberadaan bakteri Legionella pada sumber air. Umumnya dapat menggunakan produk kimia mengandung klorin atau air dengan suhu tinggi.
10. Siapakah yang berisiko terkena Legionellosis?
Jawaban:
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Legionellosis:
- Transplantasi organ (seperti hati dan ginjal)
- Usia (Seseorang yang berusia tua lebih rentan untuk terkena penyakit ini)
- Perokok berat
- Seseorang dengan sistem imun yang rendah (seperti pasien kanker, HIV)
- Memiliki masalah medis (seperti: penyakit pernapasan, diabetes, kanker, dan dialisis ginjal)
- Terapi obat tertentu (kortikosteroid) Mengkonsumsi minuman beralkohol berat
11. Apa saja gejala Legionellosis?
Jawaban: Gejala awal dari penyakit Legionellosis sangat mirip dengan flu. Setelah beberapa hari (1 atau 2 hari) dapat muncul gejala pneumonia yang lebih parah. Gejala gastrointestinal seperti diare dan mual mungkin saja dapat muncul. Dalam banyak kasus pneumonia berat memerlukan rawat inap serta dalam beberapa kasus Legionellosis dapat menyebabkan kematian.
Gejala awal seperti flu:
- Demam ringan
- Sakit kepala
- Lelah
- Nyeri sendi dan otot
- Kehilangan nafsu makan
Gejala umum seperti pneumonia:
- Demam tinggi (39 – 41 derajat Celcius)
- Batuk (batuk kering saat awal, kemudian berdahak)
- Dispnea atau kesulitan bernafas
- Menggigil
- Nyeri dada
12. Berapa lama waktu seseorang dapat timbul gejala setelah terpapar bakteri Legionella?
Jawaban: Gejala pada umumnya muncul 2-10 hari setelah terinfeksi.
13. Jika saya mengalami gejala berkaitan dengan Legionellosis, hal apa yang harus saya lakukan?
Jawaban: Apabila Anda mengalami gejala berkaitan dengan Legionellosis seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan pilek, Anda disarankan pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dapat dilakukan pemeriksaan klinis serta diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan meliputi tes sputum (dahak), darah, atau urin.
14. Jika saya terdiagnosis mengalami penyakit Legionellosis, pengobatan apa yang harus saya lakukan?
Jawaban: Apabila Anda terdiagnosis mengalami Legionellosis, dokter atau tenaga profesional kesehatan akan merekomendasikan Anda untuk melakukan pengobatan, salah satunya menggunakan antibiotik. Pengobatan segera dapat mengurangi tingkat keparahan dan meningkatkan tingkat kepulihan. Sebagian besar, perawatan di rumah sakit diperlukan bagi pasien yang telah mengalami pneumonia berat dengan demam tinggi, dan masalah pernafasan berat.
15. Apakah terdapat kemungkinan seseorang meninggal akibat Legionellosis?
Jawaban: Kematian akibat Legionellosis tergantung kepada beberapa faktor, yakni derajat kesakitan saat terkonfirmasi, pemberian antibiotik, serta keberadaan penyakit penyerta. Kemungkinan seseorang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh meninggal karena Legionellosis sebesar 40-80%. Namun, angka tersebut dapat menurun 5-30% apabila dilakukan tatalaksana pengobatan atau penanganan kasus dengan benar.
16. Bagaimanakah cara mencegah dari penyakit Legionellosis?
Jawaban:
Cara terbaik untuk mencegah adalah dengan menghindari kondisi air yang dapat menyebabkan bakteri Legionella berkembang. Hal tersebut meliputi:
- Melakukan perawatan dan membersihkan menara pendingin udara dan condenser untuk mencegah berkembangnya Legionella seminimalnya 2 kali setahun pembersihan dan penggunaan klorin secara periodik.
- Menjaga agar suhu pada pemanas air yang digunakan di area kerja tetap pada suhu 60 derajat Celcius dan suhu air pada keran dengan suhu minimal 50 derajat Celcius.
- Menghindari kondisi yang dapat menyebabkan air tergenang.
17. Apakah terdapat risiko wabah ini menjadi wabah yang lebih besar?
Jawaban: Legionellosis tidak dapat menular dari manusia ke manusia, melainkan bersumber dari aerosol atau air yang terkontaminasi bakteri Legionella. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengupayakan kerjasama dan kolaborasi lintas sektor untuk mengendalikan faktor risiko di lingkungan.
Sumber: (Update 7 Oktober 2022) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 2022 – infeksiemerging.kemkes.go.id.