Soal Pandangan Sosiologi Mengenai Kesehatan dan Penyakit – Halo sobat gigi, inilah rekomendasi contoh soal UAS, UTS mahasiswa D3, D4 jurusan keperawatan gigi, Terapi Gigi dan Mulut serta yang berkaitan dengan Kesehatan gigi dan mulut. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi yang sering muncul tentang materi pandangan sosiologi mengenai kesehatan dan penyakit.
Soal dan Kunci Jawaban Pandangan Sosiologi Mengenai Kesehatan dan Penyakit
Untuk memudahkan mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:
Dari sudut pandang medis, kesehatan ialah ketiadaan simtom dan tanda penyakit. Wolinsky selanjutnya mengemukakan keberatan terhadap definisi kesehatan menurut kalangan medis ini.
Definisi medis lebih sempit daripada definisi WHO, yang mencakup baik kesejahteraan fisik, mental maupun sosial dan tidak semata-mata terbatas pada ketiadaan penyakit ataupun kelesuan.
Namun menurut Mechanic definisi WHO ini sulit dioperasionalisasikan untuk membedakan orang sehat dan orang sakit. Konsep kesehatan dengan cakupan luas kita jumpai pula dalam pandangan Blum. Blum mengemukakan bahwa kesehatan manusia terdiri atas tiga unsur, yaitu kesehatan somatik, kesehatan psikis, dan kesehatan sosial. Definisi yang menyerupai definisi WHO kita jumpai dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Parsons menyatakan seseorang yang dianggap sehat manakala ia mempunyai kapasitas optimum untuk melaksanakan peran dan tugas yang telah dipelajarinya melalui proses sosialisasi, terlepas dari persoalan apakah secara ilmu kesehatan ia sehat atau tidak.
Kesehatan terkait erat dengan perilaku. Hubungan antara perilaku dengan kesehatan inilah yang dikaji para ilmuwan kesehatan untuk mengetahui sampai sejauh mana perilaku kesehatan berperan dalam kesehatan perorangan maupun masyarakat.
Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kesehatan para ilmuwan kesehatan mengembangkan berbagai model perilaku kesehatan. Salah satunya adalah Model Kepercayaan kesehatan.
Penyakit memiliki makna yang berbeda menurut ilmu kesehatan dan ilmu sosial, ilmu kesehatan selalu melihat bahwa seseorang dinyatakan mengidap suatu penyakit jika pada dirinya ditemukan tanda atau simtom dari suatu penyakit, sedangkan ilmu sosial melihat bahwa penyakit merupakan suatu fenomena subjektif yang berasal dari pengalaman subjektif pula, artinya setiap individu akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda tentang suatu penyakit sehingga dijumpai perbedaan dalam penafsiran mengenai penyakit.
Anggota masyarakat yang merasakan penyakit akan menampilkan perilaku sakit.
Menurut Mechanic perilaku sakit merupakan perilaku yang ada kaitannya dengan penyakit. Tanggapan seseorang terhadap suatu penyakit ditentukan oleh berbagai faktor. Mechanic menyebutkan sepuluh faktor atau variabel yang mempengaruhi tanggapan baik si penderita sakit sendiri maupun orang lain terhadap situasi sakit seseorang. Scambler menawarkan suatu klasifikasi yang lebih singkat, yang terdiri atas enam kategori.
Kajian awal terhadap hubungan dokter-pasien dalam sosiologi dipelopori Henderson.
Di antara berbagai tema sosiologi yang dikajinya kita jumpai tema konsep sistem dan sistem sosial serta tema sosiologi medis. Pemikiran Henderson kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Talcott Parsons, antara lain dalam tulisannya mengenai praktik medis modern.
Salah satu tulisan Parsons yang sangat berpengaruh dalam sosiologi kesehatan dimuatnya dalam buku The Social System. Baginya praktik medis merupakan mekanisme dalam sistem sosial untuk menanggulangi penyakit para anggota masyarakat.
Menurut Parsons peran dokter terpusat pada tanggung jawabnya terhadap kesejahteraan pasien, yaitu mendorong penyembuhan penyakitnya dalam batas kemampuannya. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya ini dokter diharapkan untuk menguasai dan menggunakan kompetensi teknis tinggi dalam ilmu kedokteran dan teknik-teknik yang didasarkan kepadanya.
Dalam melakukan perannya sebagai seseorang yang memiliki kompetensi untuk mengobati orang yang sakit, dokter melaksanakan lima fungsi utama;
- Menerapkan peraturan umum atau khusus yang harus ditaati oleh pasien (kriteria universal versus khusus)
- Membina interaksi dengan pasien secara luas dan membaur, atau terbatas pada fungsinya sebagai dokter (membaur versus spesifik)
- Melibatkan emosi/perasaannya atau bersikap netral dalam hubungannya dengan sang pasien (afektif versus netral)
- Mengutamakan kepentingan diri sendiri atau kepentingan bersama (orientasi diri versus orientasi kelompok)
- Memandang manusia berdasarkan kualitasnya atau prestasinya (kualitas versus prestasi)
Sedangkan Peran Dokter:
- Terpusat pada tanggung jawabnya terhadap kesejahteraan pasien, yaitu mendorong penyembuhan penyakit dalam batas kemampuannya.
- Untuk melaksanakan tanggung jawabnya dokter diharapkan menguasai dan menggunakan kompetensi teknis tinggi dalam ilmu kedokteran.
Soal Pilihan Ganda
Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban paling benar!
1) Definisi kesehatan menurut Parsons adalah…
A. Ketiadaan simtom dan tanda penyakit
B. Seseorang mempunyai kapasitas optimum untuk melaksanakan peran dan tugas yang telah dipelajarinya melalui proses sosialisasi, terlepas dari apakah secara ilmu kesehatan ia sehat atau tidak
C. Sehat yang mencakup baik kesejahteraan fisik, mental maupun sosial dan tidak semata-mata terbatas pada ketiadaan penyakit ataupun kelesuan
D. Kesehatan manusia terdiri atas tiga unsur, yaitu kesehatan somatik, kesehatan psikis, dan kesehatan social
2) Perilaku sehat menurut Solita Sarwono adalah…
A. Yang meliputi perilaku promotif, preventif dan kuratif
B. tindakan yang dilakukan seseorang yang merasa dirinya sehat, dan bertujuan memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
C. Segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya khususnya menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit
D. Merupakan salah satu aspek yang menentukan derajat kesehatan masyarakat
3) Ani adalah remaja berumur 15 tahun. Saat sakit gigi Ani ditemani oleh ibu pergi berobat ke poli gigi puskesmas. Perilaku Ani dan Ibu disebut…
A. Perilaku sakit
B. Perilaku sehat
C. Perilaku protective
D. Perilaku preventive
4) Seorang ibu berumur 29 tahun menderita karies gigi kronis pada gigi M1 rahang bawah. Saat sakit giginya kambuh ibu tersebut selalu berobat ke dokter gigi. Model hubungan “dokter-pasien” dari keadaan klinis ibu tersebut disebut…
A. Hubungan aktif-pasif
B. Hubungan pemimpin-pengikut
C. Hubungan setara
D. Hubungan orang tua-anak
5) Model hubungan “dokter-pasien” dari keadaan klinis seorang pasien yang sedang koma di ruang ICU disebut…
A. Hubungan aktif-pasif
B. Hubungan pemimpin-pengikut
C. Hubungan setara
D. Hubungan orang tua-anak
Kunci Jawaban
- B
- C
- A
- C
- B
SIMAK JUGA!
- Kumpulan Soal UKOM Keperawatan Gigi, Terapi Gigi
- Kumpulan Ebook Gratis Jurusan Keperawatan Gigi, Terapi Gigi
Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS mahasiswa D3, D4 jurusan keperawatan gigi, terapis gigi dan mulut serta yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, disimak secara saksama yah. Kamu Hebat!