Soal Peran Tokoh-Tokoh Daerah Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia – Halo sobat Dinas.id, inilah rekomendasi contoh Soal-soal Sejarah Indonesia Kelas 11, XI KD 3.6 SMA Ujian Akhir Semester (UAS), soal Ujian Tengah Semester (UTS) genap, ganjil, gasal. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi yang sering muncul tentang peran tokoh-tokoh daerah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Rangkuman Materi Peran Tokoh-Tokoh Daerah Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Untuk memudahkan mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:
Cut Nyak Dhien adalah pahlawan wanita Indonesia inspiratif dari Aceh yang lahir pada tahun 1848, bersama dengan suaminya, Teuku Umar, gigih menentang penjajahan Belkalian di Aceh. Setelah Teuku Umar gugur ditembak Belkalian, Cut Nyak Dhien tetap meneruskan perjuangan melawan Belkalian.
Sisinga Mangaraja XII adalah seorang raja di negeri Toba, Sumatra Utara, pejuang yang berperang menentang monopoli Belkalian di Kerajaannya.
Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belkalian dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
Sultan Mahmud Badaruddin II adalah pemimpin kesultanan Palembang-Darussalam selama dua periode (1803-1813, 1818-1821 Dalam masa pemerintahannya, ia beberapa kali memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belkalian, di antaranya yang disebut Perang Menteng. Pada tanggal 14 Juli 1821, ketika Belkalian berhasil menguasai Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II dan keluarga ditangkap dan diasingkan ke Ternate.
Radin Inten II lahir lahir di Kuripan, Lampung 1 Januari 1834. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai sebuah Bkalianra Radin Inten II dan perguruan tinggi IAIN Raden Intan di Lampung. Seperti ayahnya, Radin Inten II juga memimpin rakyat di daerah Lampung untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya dari penjajahan Belkalian. Perjuangannya didukung secara luas oleh rakyat daerah Lampung dan mendapatkan bantuan dari daerah lain, seperti Banten.
Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 – 1683. Ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belkalian. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka. Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar.
Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja yang berhasil membawa Kerajaan mataram dalam puncak kejayaan. Tokoh ini gigih menantang upaya VOC untuk memonopoli perdagangan di wilayah Mataram. Sultan Agung beberapa kali melancarkan serangan ke pusat VOV di Batavia.
Pangeran Diponegoro adalah tokoh yang mengobarkan perang besar dengan Belkalian yakni Perang Diponegoro (perang Jawa) Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belkalian selama masa pendudukannya di Nusantara.
I Gusti Ktut Jelantik adalah patih kerajaan Buleleng, Bali yang gigih menentang penguasaan Belkalian di Bali. Konflik Buleleng dengan Belkalian dipicu oleh Hukum Tawan Karang yang ditentang Belkalian. I Gusti Ktut Jelantik berperang sampai titik darah penghabisan (Puputan).
Pangeran Antasari adalah salah satu pemimpin rakyat yang penuh dedikasi dan pewaris kesultanan Banjar. Ia adalah pemimpin rakyat Banjar melawan penjajah dengan seruannya: “Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah.
Pangeran Pattimura adalah gelar untuk Thomas Matulessy yang menentang monopoli, pajak dan penindasan lainnya yang dilakukan VOC di Maluku. Perangnya dengan Belkalian dikenal dengan Perang Pattimura. Sepeninggalnya, perjuangannya kemudian dilanjutkan oleh Martha Christina Tiahahu.
Soal Pilihan Ganda
Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. Keberanian Adipati Unus dalam menyerang Portugis yang kuat, terdengar beritanya ke penjuru pulau Jawa. Ia bahkan diberikan gelar….
A. Pangeran Mangkubumi
B. Pangeran Samber Nyowo
C. Pangeran Adipati
D. Pangeran Sabrang Lor
E. Pangeran Ing Ngalogo
2. Ia tetap melanjutkan perjuangan suaminya dengan berjuang sendiri memimpin perang di daerah pedalaman Meulaboh bersama dengan pasukannya. Belkalian selalu berusaha untuk menangkapnya karena merasa bahwa Ia sangat berpengaruh pada masyarakatnya dalam berperang, namun sayang Belkalian seringkali gagal menangkapnya karena taktik yang dimilikinya. Tokoh pejuang yang dimaksud adalah …
A. Pangeran Diponegoro
B. Sisingamangaraja XII
C. Raden Intin II
D. Pangeran Antasari
E. Tjut Nyak’ Dien
3. Perang Padri yang terjadi tahun 1803 sampai 1838 merupakan perlawanan rakyat yang terjadi di….
A. Maluku
B. Sumatera Barat
C. Aceh
D. Sumatera Selatan
E. Jawa Timur
4. Si Singamangaraja XII adalah tokoh perlawanan rakyat di daerah….
A. Bali
B. Tapanuli
C. Makassar
D. Jakarta
E. Kalimantan
5. Salah satu latar belakang dari perang Diponegoro adalah….
A. rakyat dibelit oleh berbagai bentuk pajak dan pungutan
B. pelanggaran perang atas Traktat London1824
C. dampak dari perang Padri yang pertama
D. balasan Diponegoro atas serangan dari pemerintah colonial
E. perbedaan antara kaum bangsawan dan para ulama
6. Faletehan, merupakan Panglima Pasukan kerajaan….
A. Cirebon
B. Pajajaran
C. Demak
D. Majapahit
E. Mataram
7. Raja dari Kerajaan Mataram yang berkali-kali menyerang pasukan Belkalian di Batavia adalah….
A. Sultan Iskkalianr Muda
B. Sultan Agung
C. Sultan Hairun
D. Sultan Hasanudin
E. Sultan Baabullah
8. Perang Paderi diawali dengan perpecahan di kalangan rakyat Indonesia sendiri, yaitu …
A. munculnya gerakan Wahabi di Sumatra Barat
B. konflik antara Kaum Paderi dan Kaum Adat
C. persaingan di antara pendukung gerakan Wahabiah
D. dukungan pemerintah kolonial terhadap kaum adat
E. dukungan pemerintah kolonial terhadap gerakan Wahabiah
9. Strategi Belkalian yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari penguasa lokal adalah dengan melakukan politik….
A. pecah belah
B. aliensi
C. gerilya
D. etis
E. balas budi
10. Pejuang yang memimpin perlawanan rakyat Palembang terhadap Inggris dan Belkalian, yang namanya diabadikan menjadi nama Bkalianra Udara Internasional di Palembang adalah …
A. Pangerang Antasari
B. Pangerang Diponegoro
C. Sisinga Mangaraja XII
D. Sultan Mahmud Badarauddin II
E. Sultan Agung
Kunci Jawaban dan Pembahasan
- D → Pembahasan: Adipati Unus diberi Pangerang Sabrang Lor yang berarti karena menyeberangi Laut Jawa menuju Malaka untuk melawan Portugis.
- E → Pembahasan: Tjut Nyak’ Dien merupakan isteri Teuku Umar yang bersama suaminya gigih menentang Belkalian.
- B → Pembahasan: Perang Padri yang terjadi tahun 1803 sampai 1838 merupakan perlawanan rakyat di Sumatera Barat.
- B → Pembahasan: Si Singamangaraja XII adalah tokoh perlawanan rakyat di daerah Tapanuli.
- A → Pembahasan: Salah satu latar belakang dari perang Diponegoro adalah reaksi atas penderitaan rakyat yang dibelit oleh berbagai bentuk pajak dan pungutan.
- A → Pembahasan: Faletehan, merupakan Panglima Pasukan kerajaan Cirebon.
- B → Pembahasan: Raja dari Kerajaan Mataram yang menyerang pasukan Belkalian di Batavia adalah Sultan Agung.
- B → Pembahasan: Perang Paderi diawali dengan perpecahan di kalangan rakyat sendiri, yakni konflik antara Kaum Paderi dan Kaum Adat.
- A → Pembahasan: Strategi Belkalian yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari penguasa lokal adalah dengan melakukan politik pecah belah, biasanya dengan taktik mengadu domba penguasa lokal.
- D → Pembahasan: Sultan Mahmud Badarauddin II adalah tokoh pejuang yang memimpin perlawanan rakyat Palembang terhadap Inggris dan Belkalian, yang namanya diabadikan menjadi nama Bkalianra Udara Internasional di Palembang.
Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS Modul Sejarah Indonesia Kelas 11, XI SMA yang bisa kami sajikan, disimak secara saksama yah. Merdeka Belajar!