Saat ini kita dilanda keresahan bersama. Pandemi СOVID-19 tidak hanya menyebabkan dampak fisik, tetapi juga psikologi dan sosial alias stres corona atau stres covid-19, olehnya perlu strategi stres covid-19 untuk menjaga kesehatan anda.
Situasi ini rentan menyebabkan stres. Stres adalah reaksi tubuh saat seorang menghadapi ancaman, perubahan atau tekanan. Sebenarnya stres itu tidak selalu memiliki konotasi negatif.
Dikenal istilah #distress (stres negatif) dan eustress (stres positif). Stres negatif bisa menyebabkan kekacauan proses berfikir dan bila berlarut-larut bisa berdampak pada keluhan fisik.
Stres positif akan memicu seseorang menjadi kreatif, berfikir positif bahkan memberikan energi baru untuk bisa melakukan perubahan dalam hidupnya.
Tentu saja hal ini terkait dengan kematangan kepribadian seseorang dalam menghadapi masalah. Kembali soal pendemi СOVID-19, situasi ini ternyata membuat banyak orang tidak siap menghadapi perubahan begitu cepat. Sebenarnya hal ini merupakan sesuatu yang wajar apalagi arus informasi di sekitar kita mengalir begitu derasnya.
Strategi Menghadapi Stres Corona
Diperlukan suatu strategi agar seseorang tidak mudah mengalami stres negatif. Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan.
1. Penerimaan
Penerimaan berarti sebuah pengakuan dan kebesaran hati dengan kesadaran penuh bahwa situasi ini melanda semua orang dan mencoba berfikir positif kita mampu melewatinya dan tidak perlu lagi menyangkal, marah atau menyalahkan siapapun. Penerimaan akan membuat perasaan kita menjadi lebih tenang.
2. Menjaga jarak dari informasi tentang COVID-19
Informasi tentang COVID-19 dapat diperoleh dengan mudah di media sosial. Bahkan karena banyaknya informasi yang masuk kadang seseorang merasa kesulitan memilih dan memilah informasi yang benar.
Akibatnya, informasi tersebut bisa menjadi stresor. Bila sudah demikian sementara batasi informasi dan hanya mencari tahu informasi dari sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Melakukan gaya hidup sehat
Anjuran pemerintah agar melakukan kegiatan di rumah membuat ritme harian kita berubah. Ditambah kondisi stres membuat pola makan, pola tidur, pola gerak menjadi tidak teratur. Akibatnya tubuh kita rentan mengalami penyakit. Atau bila sudah ada penyakit metabolik sebelumnya bisa bertambah berat.
4. Olahraga
Tidak hanya menyehatkan secara fisik namun juga bisa meningkatkan hormon endorfin. Hormon endorfin adalah hormon yang memberikan efek perasaan senang. Misalnya tidak bisa melakukan aktivitas olah raga di tempat yang jauh dari rumah, olah raga bisa dilakukan di dalam rumah atau di sekitar rumah.
5. Berinteraksi dengan orang orang yang berpikir positif dan menjaga jarak dari orang-orang yang berpikir negatif.
Yang dimaksud berinteraksi dengan orang-orang yang positif adalah memilih teman diskusi yang membawa kita pada pikiran positif dan optimis. Bukan dengan orang orang yang justru menakut-nakuti, pencemas atau berlebihan.
6. Melakukan hobi atau menciptakan aktivitas yang menyenangkan
Hal ini penting supaya pikiran kita tidak hanya fokus pada bahaya COVID-19. Misalnya mendengarkan musik, menulis, berkebun dan lain sebagainya.
7. Membantu dan peduli pada orang lain
Pada dasarnya manusia punya kebutuhan untuk bermakna bahkan ketika dirinya menghadapi kesulitan. Saat seseorang peduli dan membantu orang lain bisa meningkatkan hormon endorfin dan kekebalan tubuh. Jadi berbuat baik pada orang lain tidak hanya bermanfaat bagi yang ditolong tapi bagi penolong juga memiliki manfaat yang sama.
8. Selalu mendekatkan diri pada Allah
Dengan segala kesadaran penuh bahwa semua yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari izin dan kehendak Allah. Bahwa Allah memiliki sifat pengasih dan penyayang. Dengan mendekatkan diri kita pada-Nya hati kita menjadi tenang.
Baca Juga: Kumpulan Mitos dan Fakta tentang Covid-19
Demikian delapan strategi yang bisa anda terapkan dalam mengatasi stres corona. Tentu banyak stretegi lain yang bisa kita lakukan. Yang penting menjaga optimisme dan semangat. Karena pada dasarnya tubuh kita bisa melawan COVID-19 dengan meningkatkan kekebalan tubuh dan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan.