Bab II dalam proposal penelitian biasanya berisi tentang tinjauan pustaka yang mendukung judul penelitian yang akan diteliti dan diberi judul “BAB II TINJAUAN PUSTAKA”. Bab ini menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, konsep-konsep, atau generalisasi dari sebuah penelitian, yang dapat digunakan sebagai landasan teori.
Apa itu Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dapat berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah, sehingga memungkinkan muncul penalaran untuk menjawab masalah yang akan diajukan peneliti.
Semua penelitian dalam karya tulis ilmiah bersifat ilmiah, sehingga penelitian yang dilakukan harus berdasarkan teori dan bisa dibuktikan dengan teori. Bukan subjektif atau asal-asalan.
Teori yang dipergunakan dalam penelitian harus jelas, karena itu teori dalam Bab II ini berfungsi untuk memperjelas masalah dalam penelitian, sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis, menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan data, membantu dalam menganalisis data, dan membantu saat pembahasan dan pemecahan masalah penelitian.
Sumber Pustaka
Sumber pustaka yang dapat dipergunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah adalah seperti yang disebutkan di bawah ini (Catatan: Jangan mengambil dari blogspot atau sumber dari internet yang tidak dapat dipertanggungjawabkan):
- Buku literatur
- Jurnal
- Prossiding penelitian orang lain
- Laporan periodik
- Buletin
- Surat kabar
- Majalah
- Leaflet dari lembaga yang sesuai
- Annual review
Sumber Informasi
Dalam penulisan tinjauan pustaka dalam sebuah karya tulis ilmiah diambil dari beberapa sumber informasi. Sumber informasi didapat dengan studi kepustakaan, studi kepustakaan merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan non publikasi.
Studi kepustakaan menyediakan sumber informasi yang logis. Telaah pustaka adalah membaca dan menyarikan informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti berdasarkan berbagai bahan publikasi dan non publikasi kepustakaan yang tersedia mengenai topik penelitian. Sumber informasi dibedakan menjadi sebagai berikut:
Informasi Primer
Informasi primer merupakan informasi yang didapat dari informan yang pertama kali, biasanya berasal dari penelitian, jurnal yang belum pernah ada sebelumnya.
Informasi Sekunder
Informasi sekunder merupakan rangkuman dari penelitian, yang dituliskan kembali dari sumber primer. Tetapi sumber ini kadang kurang akurat. Contoh sumber informasi sekunder adalah majalah, buletin, artikel dan lain-lain.
Informasi Tersier
Informasi tersier, merupakan sumber informasi yang tidak lagi dianggap pengetahuan yang baru. Contoh sumber ini adalah tinjauan literatur, kamus dan ensiklopedia.
Informasi lainnya
Biasanya berupa standar nasional, peraturan pemerintah, dan lain-lain.
Konstruksi Teoritis
Penulisan tinjauan pustaka mempunyai target. Targetnya adalah terbentuknya konstruksi teoritis tiap konsep yang dikaji. Konstruksi adalah definisi teoritis atas suatu konsep yang ditetapkan oleh peneliti setelah mempertimbangkan pendapat para pakar. Tinjauan teoretis tidak hanya berupa kompilasi pendapat orang lain.
Proses yang dilalui adalah sebagai berikut:
- Memilih sumber-sumber teori yang relevan.
- Mendekatkan masing-masing teori.
- Melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori.
- Melakukan analisis komparatif antar-teori berdasarkan hasil analisis kritis tersebut.
- Membuat sintesis dari teori-teori tersebut atau memilih salah satu di antaranya.
Petunjuk Praktis Penulisan
Tinjauan pustaka bukan hanya sekedar mengutip dari sumber yang didapat, tetapi mengutip dengan menganalisis dari beberapa literatur yang dipergunakan dalam membuat tinjauan pustaka. Berikut menurut petunjuk praktis penulisan tinjauan pustaka:
- Cari sumber pustaka sebanyak-banyaknya dan relevan dengan variabel yang akan diteliti.
- Lihat daftar isi setiap bahan pustaka, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
- Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber pustaka, bandingkan dengan sumber lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
- Baca seluruh isi topik yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisis, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri sesuai dengan sumber pustaka.
- Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber pustaka dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
Langkah-langkah Menyusun Tinjauan Pustaka
Ada dua langkah yang bisa anda lakukan dalam penyusunan tinjauan pustaka, tergantung jenis penelitiannya.
Penelitian Survei
Berikut ini langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menyusun tinjauan pustaka apabila penelitian survei:
- Menetapkan variabelnya yang akan diteliti dan jumlah variabelnya.
- Menguraikan masalah yang akan diteliti, meliputi, Definisi masalah yang diteliti, subyek yang terkena masalah, cara untuk mengetahui adanya masalah, akibat-akibat masalah jika tidak diatasi, aktor penyebab dan faktor risiko terjadinya masalah, informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.
Penelitian Eksperimen
Berikut ini langkah-langkah untuk menyusun tinjauan pustaka pada penelitian eksperimen. Deskripsi pustaka tentang masalah yang diteliti meliputi :
- Definisi masalah yang diteliti.
- Subjek yang terkena masalah.
- Cara untuk mengetahui adanya masalah.
- Akibat-akibat bila masalah tidak diatasi.
- Faktor penyebab dan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya masalah.
- Cara penyelesaian masalah.
- Informasi lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Dalam mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian, diperlukan tinjauan pustaka yang kuat. Tinjauan kepustakaan ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan kepustakaan ini mencakup dua hal:
- Tinjauan pustaka yang menyangkut dengan permasalahan yang diteliti
Hal ini membuat peneliti mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti. Sering kali kerangka teori ini digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dari konsep penelitian.
- Tinjauan dari hasil-hasil penelitian
Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang dilakukan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini penting sebagai salah satu cara untuk menghindari pengulangan penelitian yang pernah dilakukan.
Teknis Penelusuran
Dalam penelusuran tinjauan pustaka ada beberapa teknis atau cara, berikut teknis penelusuran tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:
- Melalui katalog perpustakaan, cara ini kelemahannya adalah kepustakaan banyak yang ditemukan penulisan tahun yang lampau, jarang yang ditemukan terbitan terbaru.
- Membaca karya ilmiah atau penelitian yang sejenis dengan yang akan diteliti oleh Anda.
- Membaca daftar isi, cara ini untuk pencarian pustaka cepat. Menelusuri seusai dengan topik yang relevan dengan karya ilmiah yang Anda susun.
- Membaca daftar pustaka dari sebuah buku yang relevan dengan penelitian Anda, untuk mencari sumber informasi lanjutan.
- Membaca indeks sebuah buku, hal ini lebih efektif karena memuat topik yang ditulis dalam sebuah pustaka.
Hal yang Perlu di Perhatikan
Dalam penulisan tinjauan pustaka seorang peneliti tidak akan terlepas dalam membuat kutipan dari literatur lain. Perlu kehati-hatian seorang peneliti, dikarenakan kutipan yang terlalu banyak dan persis akan membuat penelitian tersebut disebut plagiarisme.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kutipan dalam sebuah penelitian:
- Jangan terlalu banyak mengutip kalimat dalam sebuah literatur. Kutip bagian kalimat yang dianggap penting dan perlu dituliskan.
- Jangan lupa mencantumkan nama pengarang atau penulis jika kita mengambil kutipan dari orang lain.
- Hindari mengutip kalimat sama persis dengan kalimat yang Anda baca, kalimat yang Anda temukan, analisis ide, pendapat dan buat dengan kalimat sendiri yang sesuai.
Contoh Penulisan Tinjauan Pustaka
Untuk memperdalam pemahaman dalam penulisan tinjauan pustaka, di bawah ini diberikan contoh tinjauan pustaka dari sebuah judul penelitian:
No. | Judul Penelitian | Topik Tinjauan Pustaka |
---|---|---|
1. | Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Niat Untuk Berdonor Darah Secara Reguler Di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia. | a. Sikap (attitude) b. Pendonor Darah c. Unit Donor Darah d. Palang Merah Indonesia (PMI) |
2. | Hubungan Antara Frekuensi Donor Darah Dengan Hemoglobin dan Hematokrit Darah Di Unit Donor Darah PMI. | a. Darah dan penyusun darah manusia b. Donor darah c. Unit Donor Darah d. Palang Merah Indonesia |
BACA JUGA! Cara Menyusun BAB I Pendahuluan
Nah, demikian penjelasan lengkap seputar penulisan tinjaun pustaka lengkap dengan contohnya. Untuk menambah khasanah anda seputar metodologi penelitian, silahkan simak artikel lainnya yang ada di website ini.