Kodein (Bentuk garam: HCl/Fosfat) merupakan 3 metokimorfin, yang menunjukan aktifitas sebagai analgetika dan antifusif narkotika yang sifatnya menyerupai morfin namun efek analgetik jauh lebih lemah, efek samping dan resiko adiksinya juga lebih ringan.
Bentuk sediaan, nama dagang, nama paten: Codein HCl tablet 10 mg, 15 mg, 20 mg/tablet. Codein kombinasi Codipront, Codipront cum Expectorant.
1. Indikasi
Sebagai antitusif (penekan batuk) bekerja dengan cara menekan langsung pada pusat batuk dimedulla dan digunakan untuk mengurangi frekuensi batuk pada batuk kering non produktif.
2. Kontraindikasi
Pada batuk berdahak, depresi pernafasan, gangguan fungsi hepar, hipersensitif terhadap Kodein.
3. Efek samping
Pusing, mual, muntah, konstipasi, dan sering terjadi depresi pada saluran pernafasan. Gejala yang timbul berhubungan dengan dosis adalah miosis, kantuk tachycardia, bradychardia dan hipotensi.
ROTD yang berhubungan dengan dosis pada anak adalah somnolence, ataxia, miosis dan muntah pada dosis 3-5 mg/kg/hari dan depresi pada pernafasan terjadi pada lebih dari 5 mg/kg/hari. Resiko terjadinya efek yang merugikan yang berhubungan dengan dosis dapat timbul pada bayi karena hepatic glucuronidasi pada bayi belum sempurna.
4. Dosis
Untuk dosis kodein, antara lain:
- Dosis dewasa: Per oral, s.c atau i.m sebagai analgetika 15-60 mg tiap 4-6 jam. Per oral dan s.c sebagai antitusif 10-20 mg tiap 4-6 jam maksimal 120 mg per hari. Intra vena tidak dianjurkan.
- Dosis pediatri: Per oral, s.c, i.m. untuk analgetik umur sama atau lebih dari 1 tahun 0,5 mg/kg berat badan tiap 4-6 jam. Per oral, untuk antitusif 2-6 tahun 2,5-5 mg tiap 4-6 jam maksimal 30 mg per hari, 7-12 tahun 5-10 mg tiap 4-6 jam maksimal 60 mg per hari. Lebih dari 12 tahun sama dengan dosis dewasa.
- Dosis geriatri sama dengan dosis dewasa. Kondisi yang lain pada pasien hyposia atau hiperkapnia dosis awal dikurangi.
BACA JUGA: Penggolongan Obat Respirasi