Jumpa lagi #sobatdinas, yup kali ini lanjutan dari artikel sebelumnya yang membahas hepatitis secara umum. Nah, kali ini kita akan membahas tentang manifestasi klinis hepatitis.
Yuk, disimak yah sob!
Hepatitis A
Diagnosis Hepatitis A ditegakkan dengan ditemukannya IgM antibodi di dalam serum penderita.
Satu sampai dua minggu sebelum gejala ikterik (kekuningan pada kulit), terjadi demam sedang, anoreksia, mual, muntah, dan gejala tidak khas lainnya.
Satu sampai lima hari sebelum kekuningan muncul pada kulit, air kencing berwarna kuning kecoklatan seperti teh, tinja menjadi berwarna pucat, warna putih pada mata akan berwarna kekuningan yang diikuti kekuningan pada kulit.
Enzim hati (SGOT, SGPT, dan ɤ-GT) akan meningkat pada pemeriksaan laboratorium.
Hepatitis A memiliki empat stadium sebagai berikut.
1. Fase Inkubasi
Fase inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan bagi virus setelah menginfeksi host untuk menimbulkan gejala atau ikterus. Fase ini berbeda lamanya untuk setiap virus hepatitis.
2. Fase Pre-ikterik (Prodromal)
Fase ini berlangsung 2-7 hari fase di antara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala icterus
Fase ini ditandai denngan malaise umum, mialgia, mudah lelah, gejala saluran saluran nafas atas, anoreksia, mual, muntah demam derajat rendah, nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas tetapi jarang menyebabkan kolesistisis.
3. Fase Ikterik
Fase ikterik merupakan suatu keadaan ketika penyakit berkembang ke fase selanjutnya, yakni joundice. Penderita mengeluh urin menjadi menggelap dan tinja mereka berwarna terang. Gejala lain pada tahap ini termasuk mual, muntah, dan pruritus.
4. Fase Konvalesen (Penyembuhan)
Diawali dengan hilangnya ikterik dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Penderita merasa lebih sehat dan nafsu makan kembali pulih.
Selanjutnya, kamu mesti baca manifestasi klinis hepatitis B dan C, cekidot!
Hepatitis B
Gejala hepatitis B sangat bervariasi, dari tanpa gejala sampai gejala yang berat seperti muntah darah dan koma.
Pada hepatitis akut gejala sangat ringan dan apabila ada gejala, maka gejala itu seperti gejala influenza.
Beberapa gejala umum hepatitis B antara lain sebagai berikut:
- Demam ringan
- Mual
- Lemas
- Kehilangan nafsu makan
- Mata menjadi kuning
- Kencing berwarna gelap
- Diare
- Nyeri otot
Sebagian kecil dari beberapa gejala tersebut dapat menjadi berat dan terjadi fulminan hepatitis yang mengakibatkan kematian. Infeksi hepatitis B yang didapatkan pada masa perinatal dan balita biasanya asimtomatik dan dapat menjadi kronik pada 90% kasus.
Sekitar 30% infeksi hepatitis B yang terjadi pada orang dewasa akan menimbulkan ikterus dan pada 0,1-0,5% dapat berkembang menjadi fulminan.
Pada orang dewasa 95% kasus akan sembuh dengan sempurna yang ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan timbul anti HBs.
Apabila hasil pemeriksaan HBsAg dinyatakan positif berarti seseorang sedang terinfeksi oleh virus Hepatitis B. HBsAg terdeteksi dalam darah setelah seseorang tertular Virus Hepatitis B sekitar 4 minggu.
Apabila seseorang yang terinfeksi dan menderita hepatitis akut dan sembuh, maka di dalam darahnya tidak ditemukan lagi adanya HBsAg, dan penderita ini akan membentuk antibodi terhadap HBsAg yang dikenal sebagai anti HBs yang akan mencegah terinfeksi kembali.
Adapun terkait perjalanan penyakit Hepatitis B kronis, terdapat 5 fase sebagai berikut:
1. Fase Immune Tolerance
Pada fase ini, HBV bereplikasi dengan cepat, tetapi peradangan hati minimal. Karakteristik utama fase ini adalah sebagai berikut:
- ALT normal (enzim hati).
- DNA HBV >1 juta IU/ml.
- HBeAg positif (hepatitis B e antigen).
- Peradangan hati minimal.
- Fibrosis hati minimal.
2. Fase Immune Clearance/ Active Phase
Pada fase ini HBV mulai membuat kerusakan yang signifikan pada hati, baik dalam hal peradangan maupun fibrosis.
Penderita yang terkena Virus Hepatitis B pada masa bayi atau masa anak-anak biasanya mengalami transisi ke fase ini di usia tiga puluhan.
Pada tahap ini akan dipantau kadar HBeAg dan adanya pembentukan antibodi yang disebut anti-HBe.
Proses ini disebut serokonversi HBeAg, yang menandai transisi dari fase aktif ke keadaan tidak aktif ke keadaan carrier yang tidak aktif.
Adanya HBeAg seroconversion dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya sirosis dan karsinoma hepatoselular, dan tingkat kelangsungan hidup yang membaik.
Karakteristik utama fase ini adalah sebagai berikut.
- Peningkatan ALT.
- DNA HBV 20.000 IU/ml.
- HBeAg Positif.
- Radang hati sedang sampai berat.
- Fibrosis hati sedang sampai berat.
3. Fase Inactive HBsAg Carrier State (Fase Hepatitis B Kronis Tidak Aktif)
Pada fase ini, antibodi HBe (anti-HBe) terbentuk. ALT normal, dan DNA HBV mungkin rendah atau tidak terdeteksi.
Peradangan minimal, dan tingkat fibrosis dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kerusakan hati terjadi pada tahap sebelumnya.
Sekitar 67-80% orang akan tetap dalam tahap tidak aktif ini; dan sekitar 4-20% dapat kembali satu atau beberapa kali ke fase HBeAg-positif (reaktivasi).
Karakteristik utama fase ini adalah sebagai berikut:
- ALT normal.
- DNA HBV < 2.000 IU/ml.
- HBeAg negatif.
- Peradangan hati minimal.
- Fibrosis hati yang bervariasi.
4. HBsAg-Negative Immune Reactivation Phase (Tahap Reaktivasi Imun HBsAg-Negatif)
Pada fase ini, anti-HBe menjadi positif, tetapi HBV penderita sangat aktif. Viral load ALT dan HBV meningkat. Peradangan hati dan tingkat fibrosis sedang sampai berat.
Pada fase ini, HBV biasanya bermutasi menjadi varian.
Karakteristik utama fase ini adalah sebagai berikut:
- Peningkatan ALT.
- DNA HBV 2.000 IU/ml.
- HBeAg Negatif.
- Radang hati sedang sampai berat.
- Fibrosis hati sedang sampai berat.
5) Resolved Chronic Hepatitis B Virus Infection/ Infeksi Virus Hepatitis B Kronis Teratasi
Keadaan dimana HBsAg (antigen permukaan hepatitis B) telah hilang, sebagian besar terbentuk antibodi HBs. Ketika fase ini terjadi, berarti infeksi Hepatitis B kronis telah teratasi.
Beberapa akan terus memiliki tingkat DNA HBV rendah. Infeksi Hepatitis B kronis yang teratasi akan mengurangi risiko gagal hati dan kematian.
Hepatitis C
Manifestasi klinis Hepatitis C dibedakan berdasarkan kategori Hepatitis C akut, kronik, sirosis hati, dan karsinoma hepatoselular.
1. Hepatitis C akut
Pada hepatitis C akut, masa inkubasinya sekitar 7 minggu yaitu antara 2-30 minggu. Anak atau dewasa yang terkena infeksi biasanya tidak menunjukkan gejala.
Apabila ada gejalanya tidak spesifik yaitu seperti rasa lelah, lemah, anoreksia, dan penurunan berat badan, sehingga dikatakan diagnosis akut ini sangat jarang. Perubahan histologi pada biopsi hati relatif ringan.
Ribonucleic acid (RNA) HCV ditemukan pada serum dalam 1-2 minggu setelah terpapar dengan virus.
Alanin transferase (ALT) terjadi peningkatan pada serum setelah beberapa minggu terpapar HCV sebelum gejala klinis muncul. Pada penderita hepatitis C akut yang sembuh, RNA HCV tidak ditemukan lagi dalam beberapa minggu dan nilai ALT akan kembali normal.
2. Hepatitis C kronik
Sekitar 85% penderita hepatitis C akut akan berkembang menjadi kronis. Sebagian besar penderita tidak sadar terhadap penyakitnya selain gejala yang minimal dan tidak spesifik seperti lelah, mual, mialgia, rasa tidak enak pada perut kanan atas, gatal, dan penurunan berat badan.
Beberapa penderita menunjukkan gejala ekstrahepatik yang dapat mengenai organ lain seolah-olah tidak berhubugan dengan penyakit hati. Kebanyakan kasus hepatitis C gejala klinis akan hilang tetapi RNA HCV tetap positif dan nilai ALT tetap tinggi atau berfluktuasi.
Peningkatan nilai ALT pada hepatitis C dapat terjadi monofasik atau multifasik.
3. Sirosis Hati
Perkembangan dari hepatitis C kronis menjadi sirosis berlangsung dalam 2 atau 3 dekade.
Prevalensi terjadinya bervariasi antara 20-30% bahkan ada yang dilaporkan mencapai 76%. Gejala klinis sangat minimal sampai timbulnya komplikasi akibat sirosis.
4. Karsinoma Hepatoselular
Perkiraan insidens karsinoma hepatoselular sekitar 0.25-1.2 juta kasus baru setiap tahun, sebagian besar berasal dari penderita dengan sirosis. Risiko terjadinya karsinoma hepatoselular pada penderita sirosis karena hepatitis C kronik diperkirakan sekitar 1-4%.
Perkembangan sejak terjadinya infeksi HCV sampai timbulnya karsinoma hepatoselular berkisar 10-50 tahun.
Nah, demikian penjelasan seputar manifestasi klinis hepatitis, sangat lengkap dan tentunya akan memberikan banyak ilmu. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya yang ada di website ini.