Cytomegalovirus (CMV) : Siklus Hidup, Epidemologi, & Penularan

Pengertian Cytomegalovirus

Halo #Sobatdinas, pokok bahasan kita kali ini adalah CMV atau Cytomegalovirus. Sesuai dengan kebiasaan kita, makan pendalaman materi meliputi pengertian, epidemiologi, struktur virus, cara penularan, siklus hidup, dan manifestasi klinis.

Yuk, disimak yah sobat!

Pengertian Cytomegalovirus

Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus DNA yang tergolong dalam genus virus Herpes. Virus yang spesifik meyerang manusia disebut human CMV dan merupakan human herpesvirus 5, anggota famili dari 8 virus herpes manusia, subgrup beta-herpes virus.

Bacaan Lainnya

Penamaan Cytomegalovirus terkait pembesaran ukuran sel sampai dengan dua kali lipat dibandingkan ukuran sel yang tidak terinfeksi.

CMV menginvasi sel inang dan kemudian memperbanyak diri (replikasi). Replikasi virus tergantung dari kemampuan untuk menginfeksi sel inang yang permissive, yaitu suatu kondisi dimana sel tidak mampu melawan invasi dan replikasi dari virus.

Epidemiologi

Infeksi CMV tersebar luas di seluruh dunia, terjadi secara endemik dan tidak dipengaruhi oleh musim. Infeksi akibat CMV merupakan infeksi kongenital yang terbanyak dan menyebabkan morbiditas yang cukup tinggi pada bayi baru lahir.

Prevalensi CMV sangat bervariasi yaitu antara 0,1-2,4% dari seluruh kelahiran hidup di dunia dan terjadi pada 0,6-0,7% dari seluruh kelahiran hidup di negara maju.

Pada negara yang memiliki sosial ekonomi yang baik ditemukan 60-70% dewasa dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif infeksi CMV.

ngka ini meningkat kurang lebih 1% per tahun. Sedangkan pada negara berkembang populasi dengan infeksi CMV positif berkisar 80-90%. Di Indonesia belum didapatkan data yang cukup mengenai prevalensi infeksi CMV pada populasi.

Struktur

Struktur CMV terdiri dari bagian tegument, capsid, dan envelope yang kaya akan lipid.

Virus mengandung genom DNA (deoxyribonucleic acid) untai ganda berukuran besar yang mampu mengkode lebih dari 227 macam protein dengan 35 macam protein struktural dan protein non struktural.

Genom DNA dibagi menjadi 2 bagian unik yang dikenal dengan istilah unique short (Us) dan unique long (Ul).

Protein CMV disebut dengan singkatan p untuk protein, gp atau g untuk glikoprotein, dan pp untuk phosphoprotein. Protein-protein tersebut dapat dijumpai pada bagian CMV seperti envelope sekurang-kurangnya ada lima macam, tegument terdapat lima macam yang paling imunogenik serta paling banyak diproduksi, serta capsid yang juga ada lima macam yang bersifat imunogenik. Glikoprotein paling imunogenik pada envelope adalah glikoprotein B (gB). Semua antibodi yang terbentuk bersifat neutralisasi terhadap semua protein imunogen ini, kecuali terhadap glikoprotein 48 dari envelope yang terbentuk awal.

Struktur human Cytomegalovirus dapat kamu lihat di bawah ini.

Struktur Human Cytomegalovirus
Struktur Human Cytomegalovirus

Cara Penularan

Infeksi CMV dapat ditularkan secara vertikal maupun horizontal. Penularan secara vertikal terjadi pada infeksi wanita hamil ke fetusnya.

Sedangkan penularan CMV secara horizontal terjadi dari satu orang ke orang yang lain.

CMV ditularkan secara horizontal terjadi melalui cairan tubuh dan membutuhkan kontak yang dekat dengan cairan tubuh yang telahterkontaminasi CMV.

CMV dapat ditemukan di dalam darah, urin, cairan semen, sekret serviks, saliva, air susu ibu, dan organ yang ditransplantasi.

Transmisi CMV dari satu individu ke individu lain dapat terjadi melalui berbagai cara.

1. Transmisi intrauterus

Transmisi intrauterus terjadi karena virus yang beredar dalam sirkulasi (viremia) ibu menular ke janin.

Kejadian transmisi seperti ini dijumpai pada kurang lebih 0,5-1% dari kasus yang mengalami reinfeksi atau rekuren.

Viremia pada ibu hamil dapat menyebar melalui aliran darah (per hematogen), menembus plasenta, menuju ke fetus baik pada infeksi primer eksogen maupun pada reaktivasi. Infeksi rekuren endogen mungkin akan menimbulkan risiko tinggi untuk kerusakan jaringan prenatal yang serius.

2. Transmisi perinatal

Transmisi perinatal terjadi karena sekresi melalui genital atau air susu ibu. Sekitar 2-28% wanita hamil dengan CMV seropositif, melepaskan CMV ke sekret serviks uteri dan vagina saat melahirkan, sehingga menyebabkan kurang lebih 50% keadian infeksi perinatal.

Transmisi melalui air susu ibu dapat terjadi karena 9-88% wanita seropositif yang mengalami raktivasi biasanya melepaskan CMV ke ASI.

Kurang lebih 50-60% bayi yang menyusu terinfeksi asimtomatik, bila selama kehidupan fetus telah cukup memperoleh imunitas IgG spesifik dari ibu melalui plasenta.

Kondisi yang jelek mungkin dijumpai pada neonatus yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah.

3. Transmisi postnatal

Transmisi postnatal dapat terjadi melalui saliva, misalnya pada mainan anak-anak karena terkontaminasi dari vomitus. Transmisi juga dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung, kontak seksual, transfusi darah, dan transplantasi organ.

Siklus Hidup

Replikasi virus CMV tergantung dari kemampuan untuk menginfeksi sel inang yang permissive, yakni suatu kondisi dimana sel tidak mampu melawan invasi dan replikasi virus.

CMV menginfeksi sel dengan cara terikat pada reseptor pada permukaan sel inang, kemudian menembus membran sel, masuk ke dalam vakuola di sitoplasma, lalu selubung virus terlepas, dan nucleocapsid cepat menuju nukleus sel inang. Ekspresi gen immediate early (IE) spesifik

RNA (ribonucleic acid) atau transkrip gen alfa (α) terjadi segera setelah nukleus sel inang terinfeksi dan dapat dijumpai tanpa ada sintesis protein virus de novo atau replikasi DNA virus.

Ekspresi protein ini adalah esensial untuk ekspresi gen virus berikutnya yaitu gen β yang menunjukkn transkripsi kedua dari RNA.

Alur masuk virus ke dalam sel inang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Alur Masuk Virus ke Dalam Sel Inang
Alur Masuk Virus ke Dalam Sel Inang

Replikasi virus dan nukleokapsid dibentuk dalam nukleus, yaitu tempat selubung virus terdapat dalam sitoplasma.

Setelah lepas dari sel, virus dapat ditemukan dalam urin, dan terkadang dalam cairan tubuh, menyerap β2-mikroglobulin, suatu rantai sederhana dari kelas I molekul antigen leukosit manusia (HLA). Substansi ini melindungi antigen virus dan mencegah netralisasi oleh antibodi, sehingga meningkatkan infeksitifitasnya.

Manifestasi Klinis

Infeksi primer Cytomegalovirus dapat mucul dalam hitungan bulan ataupun tahun tergantung dari kondisi sistem imun seseorang.

Hal ini dapat terlihat dengan ditemukannya virus dalam air liur, urin, sperma, dan cairan leher rahim atau vagina.

Infeksi CMV kongenital bisa didapatkan melalui infeksi perinatal yang seringkali dijumpai prematuritas, hepatosplenomegali, neutropenia, limfositosis, dan trombositopenia.

Infeksi CMV juga dapat terjadi akibat transfusi darah, transplantasi jaringan, dan individu dengan immunocompromised.

Pada keadaan tersebut manifestasi yang ditimbulkan lebih ringan daripada infeksi CMV kongenital yang didapat in utero.

Sebagian besar anak yang lahir dengan infeksi CMV kongenital tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) saat lahir. Asimptomatik dalam hal tersebut didefinisikan sebagai

terdeteksinya CMV di dalam cairan tubuh manapun anak dalam 3 minggu pertama kehidupan, namun tidak menunjukkan kelainan pada klinis, hasil laboratorium, dan hasil pemeriksaan radiologi.

Anak yang menunjukkan gejala infeksi CMV kongenital saat lahir hanya berkisar antara 7-10% Joundice (62%), petechiae (58%), dan hepatosplenomegali (50%) adalah tiga manifestasi klinis yang sering ditemukan sehingga disebut juga trias infeksi CMV kongenital.

Contoh gambaran CT scan pada infeksi CMV kongenital dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambaran CT Scan Kepala pada Infeksi CMV Kongenital
Gambaran CT Scan Kepala pada Infeksi CMV Kongenital

Adapun tanda gejala infeksi CMV kongenital yang mungkin timbul antara lain sebagai berikut:

  • Bayi dilahirkan dengan belat lahir yang rendah.
  • Bayi menderita kejang, pneumonia dan tuli.
  • Bintik-bintik keunguan kecil pada bayi.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kelenjar getah bening membengkak.
  • Menderita diare, pneumonia, nyeri otot (mialgia) dan sakit tenggorokan.

BACA DONG! Virus HIV, apa sih?

Nah, itulah penjelasan seputar CMV atau Cytomegalovirus. Untuk menambah khasanah kamu tentang virus lainnya, silahkan baca artikel yang ada di website ini.

5/5 – (1 vote)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *