Pemeriksaan Anti HBs metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Sandwich akan kami bahas secara lengkap untuk menambah memperdalam cakrawala kesehatan mahasiswa di bidang kesehatan. Hal ini mimin lakukan sebagai wujud digitalisasi ilmu medis.
Berikut adalah poin penting terkait pemeriksaan Anti HBs menggunakan metode ELISA, dimohon untuk menyimak dengan baik.
Pengertian Anti-HBs
Anti HBs adalah pertanda adanya antibodi terhadap virus hepatitis B pada seseorang. Antibodi yang terbentuk bisa disebabkan infeksi virus hepatitis B, atau berasal dari vaksinasi hepatitis B.
Anti HBs juga digunakan monitor masa penyembuhan dari infeksi Hepatitis B. Adanya anti HBs setelah infeksi akut HBV dan hilangnya HbSAg menunjukkan kesembuhan dari penyakit.
Antibodi spesifik untuk HBsAg muncul di darah 1 sampai 4 bulan setelah terinfeksi virus hepatitis B. Anti HBs diinterpretasikan sebagai kekebalan atau dalam masa penyembuhan penyakit hepatitis B. Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis B.
Antibodi anti-HBs diperiksa berdasarkan pengukuran antibodi anti HBs secara in vitro dengan menggunakan test diagnostic laboratorium secara imunologis. Titer antibodi hepatitis B dikatakan protektif bila titer antibodi anti HBs > 10mIU/ml.
Pemeriksaan Anti HBs dilakukan untuk mengetahui adanya antibodi spesifik terhadap virus hepatitis B (HBV) pada serum atau plasma pasien. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan HBsAg ketika seseorang perlu atau tidak mendapatkan vaksin hepatitis B. Pemeriksaan Anti-HBs dapat dilakukan dengan metode rapid test, EIA dan ELISA.
Pemeriksaan Anti-HBs dapat bermanfaat untuk:
- Mengevaluasi pemulihan dan prognosis paten yang terinfeksi HBV
- Penapisan untuk penerimaan vaksin potensial
- Faktor epidemiologi terkait dengan transmisi HBV
Pengertian Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang disebabkan oleh VHB (Astuti dan kusumawati, 2014). Infeksi dari VHB dapat menyebabkan peradangan hati akut atau kronik yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Virus Hepatitis B (VHB) termasuk dalam anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. VHB memiliki 3 jenis antigen spesifik yaitu HBsAg, HBeAg dan HBcAg. Protein pada selubung virus membentuk HBsAg, sedangkan pada inti virus terdapat HBcAg dan pada nucleocapsid terdapat HBeAg.
Gejala Hepatitis B sangat mirip dengan flu, dimana 1 sampai 2 minggu kemudian barulah timbul kuning pada seluruh badan penderita. Saat ini biasanya penderita sudah pergi berobat karena merasa ada kelainan pada tubuhnya yang berwarna kuning.
Baca Juga: Pemerikaan C-Reactive Protein (CRP) Metode ELISA
Warna kuning ini diikuti oleh perubahan fungsi hati (biasanya meningkat) pada pemeriksaan laboratorium. Fungsi hati biasanya digambarkan oleh kenaikan SGOT dan SGPT. Satu sampai lima hari sebelum badan kuning, keluhan kencing seperti teh pekat dan warna buang air besar yang pucat seperti diliputi lemak juga dirasakan oleh penderita.
Penanda serologis pada infeksi VHB akut yang pertama terdeteksi dalam serum adalah HBsAg. Setelah HBsAg menghilang, anti HBs terdeteksi dalam serum pasien dan terdeteksi sampai waktu yang tidak terbatas sesudahnya karena terdapat variasi dalam waktu timbulnya anti HBs.
Kadang terdapat suatu tenggang waktu (window period) beberapa minggu atau lebih yang memisahkan hilangnya HBsAg dan timbulnya anti-HBs. Selama periode tersebut anti-HBs dapat menjadi bukti serologic pada infeksi VHB.
Tujuan Pemeriksaan Anti HBs Metode ELISA Sandwich
Pemeriksaan Anti HBs ini akan menentukan antibodi terhadap antigen virus hepatitis B (Anti HBs) secara in vitro kuantitatif dalam serum manusia atau plasma dengan tujuan klinis atau untuk menilai antibodi terhadap HBsAg setelah dilakukan vaksinasi.
Prinsip Pemeriksaan
Metode antigen “sandwich” ELISA di mana strip microwell dilapisi dengan HBsAg rekombinan. Sampel serum atau plasma pasien ditambahkan ke microwell bersama dengan HBsAg yang dikonjugasikan ke Horseradish Peroxidase (HRP-Conjugate).
Jika ada anti HBs dalam sampel, antigen yang telah dilapisi dan terkonjugasi akan berikatan dengan antibodi dan diinkubas sehingga terbentuk reaksi imunokompleks spesifik. Pencucian untuk menghilangkan protein serum dan konjugat HRP yang tidak berikatan, larutan Chromogen yang mengandung Tetramethylbenzidine (TMB) dan urea peroksida ditambahkan ke dalam sumuran.
Kompleks “sandwich” (penumpukan) antigen-antibody-antigen (HRP), Chromogens yang tidak berwarna dihidrolisis oleh HRP-Conjugate yang terikat menjadi produk berwarna biru. Warna biru berubah menjadi kuning setelah ditambah stop reagen dengan asam sulfat. Intensitas warna yang terbentuk dapat diukur dan sebanding dengan jumlah antibodi yang ada pada sampel.
Alat dan Bahan Pemeriksaan Anti HBs Metode ELISA Sandwich
Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan Anti HBs dengan menggunakan Metode ELISA Sandwich, antara lain:
Alat
- Sumuran/well, berisi HBsAg rekombinan. Disimpan pada suhu 2-80C
- Mikropipet
- Tip
- ELISA, dengan panjang gelombang 450/630 nm
Bahan
- Larutan standar bewarna kuning berisi antibody HBs yang diencerkan dengan buffer protein. Larutan standar disimpan pada suhu 2-80C
- Larutan conjugate berisi Horseradish peroxidase conjugate HBsAg yang berwarna merah. Disimpan pada suhu 2-80C.
- Wash Buffer yakni larutan berwana bening yang berisi larutan buffer. Sebelum digunakan diencerkan 1:20 dengan aquadest, setelah itu disimpan pada suhu ruang selama 1minggu atau pada suhu 2-80C selama 2 minggu.
- Chromogen Solution
- Reagen Stop menggunakan H2SO4 untuk mengehentikan reaksi.
Prosedur Kerja Pemeriksaan Anti HBs Metode ELISA
Ingat! HbsAb Elisa / Anti Hbs Elisa WANTAI ini menggunakan metode Curve dimana memiliki 6 standar dengan nilai konsentrasi tertentu sebagai kontrolnya.
Persiapan Reagen
- Siapkan reagen ELISA beserta microplatenya (sumur). Diamkan sebentar pada suhu ruang.
- Siapkan sampel yang akan diperiksa, yaitu sampel serum.
- Penempatan reagen-reagen pada sumur dilakukan secara tegak lurus, yaitu dimulai dari A1, B1, C1, D1, E1, F1, G1, H1, A2, B2, C2 dan seterusnya (Perhatikan Skema).
Cara Kerja
- Sumur A1 dibiarkan kosong untuk blanko.
- Sumur B1 – G1, untuk kontrol standar. Masukkan masing-masing sumur 50 µl reagen standar. Std1:(B1), (C1), (D1), (E1), (F1) dan (G1).
- Sumur H1 dan seterusnya untuk sampel. Masukkan 50 µl sampel. Jumlah sampel disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika ada 4 sampel yang di periksa, maka 4 sumur untuk sampel yang akan digunakan.
- Tiap sumur yang akan digunakan, kecuali sumur blanko (A1), di tambahkan 50 µl Enzyme Conjugate.
- Homogenkan larutan pada sumur secara perlahan.
- Inkubasi: 60 menit, suhu 37˚ Celcius
- Setelah inkubasi, lakukan pencucian pada Microplate Washer, dan setting:
- Setelah di cuci, bersihkan microplate atau sumur dari cairan yang tersisa dengan dipukul-pukul secara terbalik dengan lembut pada tissue kering.
- Tiap sumur, termasuk sumur blanko (A1), tambahkan 50 ul Solution A + Solution B, Homogenkan.
- Inkubasi 15 menit, suhu 37’C.
- Setelah inkubasi, tambahkan tiap sumur 50 µl Stop Solution.
- Lalu baca pada microplate Reader dengan panjang gelombang 450 nm.
Interpretasi hasil
- Catat hasil absorbansi (OD)
- Menghitung Y dengan cara me-log-kan absorbansi (OD)
- Sumbu X didapatkan dari konsentrasi anti-HBS yang dihitung dari log-konsentrasi anti HBS (log-mlU/ml)
- Gambarkan hasil dengan kurva menggunakan mircosoft excel
- Nilai OD dari Blank adalah < 0.080 di 450 nm
- Nilai OD 0 ml/UL standard harus <0.100 di 450/630 nm setelah blank
- Nilai OD 160 ml/UL standard harus >1.500 di 450/630 nm setelah blank
Kesimpulan
Pemeriksaan anti HBS dengan alat ELISA metode sandwich menggunakan sampel serum atau plasma. Pemeriksaan anti-HBs digunakan untuk menentukan antibodi terhadap antigen virus hepatitis B (Anti HBs) secara in vitro kuantitatif dalam serum manusia atau plasma dengan tujuan klinis atau untuk menilai antibodi terhadap HBsAg setelah dilakukan vaksinasi.