Sering memotivasi tetapi tidak tahu pengertian motivasi saat ditanya? Sangat keterlaluan dong sobat. Nah, untuk mengatasi kesalahan tersebut, di artikel ini bakal dijelaskan secara lengkap tentang motivasi.
Yuk, disimak sobat poltekkes!
Pengertian Motivasi
Definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif.
Adapun istilah dalam pengertian motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu.
Secara ringkas, Selain itu pengertian motivasi dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
Perlu diinget nih!
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
Apabila seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu (Yaswinda, 2012).
Berikut ini akan dibahas tentang teori-teori motivasi, bentuk-bentuk dan jenis-jenis motivasi menurut para ahli (Saam, dkk (2014), Andi Mappiare (2011), Chaplin (2002), yuk simak sob!
Teori-teori Motivasi
Berikut kami rangkum, teori-teori motivasi yang sering menjadi bahan materi dalam dunia psikologi:
1. Hierarki Teori Kebutuhan (A Theory of Human Motivation)
Teori ini dikemukakan oleh Maslow yang menyatakan bahwa seseorang berperilaku karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.
Kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang, maka dikenal hierarchical of theory. Kebutuhan manusiaakan sangat mempengaruhi dorongan atau motivasi, yang urutan lajunya berlanjut ke dalamjenjang motivasi seseorang.
Lima tingkatan kebutuhan manusia terdiri atas:
- Kebutuhan fisiologis (physiological needs), merupakan kebutuhan paling dasar seperti, kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, dan seksual.
- Kebutuhan rasa aman (safety needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup. Rasa aman tidak arti fisik semata, tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual.
- Kebutuhan sosial (social needs), yakni kebutuhan untuk merasa memiliki dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
- Kebutuhan harga diri (esteem needs), yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai (pengakuan) orang lain.
- Kebutuhan aktualisasi diri (self actualisation needs), yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, keahlian (skill), potensi, dan kebutuhan berpendapat.
2. Teori Kebutuhan Berprestasi (Needs for Acievement)
Teori ini dikemukakan oleh Mc Celland yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan seseorang akan prestasi.
Ada tiga karakteristik orang yang berprestasi tinggi, yaitu:
- Suatu preferensi mengerjakan tugas dengan derajat kesulitan moderat.
- Menyukai situasi timbulnya kinerja mereka, karena upaya-upaya mereka sendiri.
- Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka.
3. Teori Dua Faktor
Teori ini dikemukakan oleh Herzberg yang menyatakan model dua faktor dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor higiene atau pemeliharaan.
Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik (dari dalam diri manusia).
Faktor higiene (pemeliharaan) adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik, yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupannya.
4. Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Edwin Locke yang menyatakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional, yaitu tujuan-tujuan yang mengarahkan perhatian, mengatur upaya, meningkatkan persistensi, dan menunjang strategi-strategi kegiatan.
5. Teori Harapan
Dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang mengatakan bahwa motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai seseorang dan perkiraan yang bersangkutan, bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkan. Artinya, apabila seseorang menginginkan sesuatu dan tampak jalannya terbuka, maka Ia akan berupaya mendapatkannya.
Bentuk-bentuk Motivasi
Berdasarkan macamnya, motivasi dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut:
- Motivasi intrinsik atau motivasi yang datangnya dari dalam diri sendiri, biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas.
- Motivasi ekstrinsik berasal dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Perilaku yang dilakukan dengan motivasi ekstrinsik biasanya penuh dengan kekhawatiran dan kesangsian apabila tidak tercapai kebutuhan.
- Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak cepat sekali pada perilaku seseorang.
- Motivasi yang berhubungan dengan ideologi politik, ekonomi, sosial budaya, (Ipoleksosbud) dan Hankam yang sering menonjol adalah motivasi sosial karena individu memang merupakan makhluk sosial.
Jenis-jenis motivasi
Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri adalah motivasi intrinsik, sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri dalam melakukan sesuatu disebut motivasi ekstrinsik.
Cara Memotivasi
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi seseorang, antara lain berikut ini:
- Memotivasi dengan kekerasan, yaitu cara memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.
- Memotivasi dengan bujukan, yaitu cara memotivasi dengan memberikan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu sesuai harapan yang memberi motivasi.
- Motivasi dengan identifikasi, yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran sehingga individu berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari dalamdirinya sendiri dalam mencapai sesuatu.
Pada pelaksanaannya memotivasi dapat dilakukan dengan cara:
- Teknik verbal, seperti berbicara untuk membangkitkan semangat, pendekatan pribadi, diskusi, dan sebagainya;
- Teknik tingkah laku, yaitu, meniru, mencoba, dan menerapkan;
- Teknik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada;
- Supertisi dan kepercayaan akan sesuatu secara logis, namun membawa keberuntungan;
- Citra atau image yaitu dengan imajinasi atau daya khayal yang tinggi, maka individu akan termotivasi.
LANJUT BACA! Apa sih itu, EMOSI?
Demikian artikel tentang pengertian motivasi yang telah dijelaskan dengan sangat lengkap. Untuk menambah khasanah ilmu psikologi kamu, silahkan baca artikel lainnya yang tersedia di website ini.