Pengertian emosi, Teori, Bentuk dan Proses Terjadinya

pengertian emosi

Pengertian Emosi menjadi fokus bahasan kali ini. Karena, terkadang masih banyak orang yang menganggap emosi itu yah MARAH. Hmm, harus diluruskan yah pemahamannya sobat!

Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak jelas batasannya.

Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada emosi atau perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai dengan warna efektif, baik pada tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang (mendalam).

Pengertian Emosi

Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.

Emosi dapat juga diartikan sebagai kondisi intrapersonal seperti perasaan, keadaan tertentu, atau pola aktivitas motorik.

Unit-unit emosi dapat dibedakan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan kompleksitas yang terbentuk, berupa perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan, komponen ekspresi wajah individu, dan suatu keadaan sebagai penggerak tertentu.

Dengan demikian pengertian emosi dapat kita diartikan sebagai aktivitas badaniah secara eksternal, atau reaksi menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap peristiwa atau suatu kondisi mental tertentu.

Emosi juga dapat diartikan suatu keadaan yang kompleks pada diri organisme yang meliputi perubahan badaniah dalam bernafas, detak jantung, perubahan kelenjar dan kondisi mental seperti keadaan menggembirakan yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan biasanya disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku. Jika emosi terjadi sangat intens, biasanya akan mengganggu fungsi intelektual. Ouuu, lengkap bener pengertian emosi diatas!

Teori Emosi

Emosi dapat dimengerti melalui beberapa teori yang membahas tentang emosi mengemukakan 3 (tiga) teori emosi yaitu:

1. Teori Central

Menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu, jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan-perubahan dalam kejasmaniannya.

Sebagai contoh: orang menangis karena merasa sedih atau kecewa.

2. Teori Periveral

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli dari Amerika yang bernama William James (1842-1910).

Menurut teori ini justru sebaliknya, gejala-gejala kejasmanian bukanlah merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu, tetapi malahan emosi yang dialami individu merupakan akibat dari gejala-gejala kejasmanian.

3. Teori-teori Kepribadian

Menurut teori ini, emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, dimana pribadi tidak dapat dipisah-pisahkan dalam jasmani dan psikis sebagai dua subtansi yang terpisah, maka emosi meliputi pula perubahan-perubahan kejasmanian.

Jenis Emosi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap ekspresi dan pola sistem syaraf otonom (Sobur, 2003) mengategorikan emosi menjadi dua kategori yaitu: Emosi primer atau dasar (basic) dan emosi sekunder (derived).

Emosi primer merupakan emosi yang ada pada spesies mamalia, sedangkan emosi sekunder merupakan kombinasi dari beberapa emosi primer.

Mengacu pada pendapat Darwin, karakteristik yang terdapat pada emosi primer:

  • Emosi primer berakar dari evolusi warisan, yang telah dimiliki sejak awal masa bayi dan muncul dengan cepat dan otomatis dalam interaksinya dengan lingkungan.
  • Emosi primer memiliki karakteristik sebagai ekspresi wajah yang universal dan dapat dikenali pada berbagai budaya yang berbeda.
  • Emosi primer berkaitan dengan sistem sirkuit syaraf di otak dan berkorelasi dengan aktivitas sistem otonom.

Proses Terjadinya Emosi

Emosi yang dialami individu terjadi melalui beberapa tahap. Lewis dan Rosen mengutarakan proses terjadinya emosi melalui 5 tahap yaitu:

1. Elicitors

Elicitors yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa. Misalnya peristiwa didekati seekor harimau .

2. Receptors

Receptors yaitu aktivitas dipusat sistem syaraf setelah indera menerima rangsangan dari luar, dalam hal ini mata melihat mendekatnya seekor harimau, maka mata berfungsi sebagai indera penerima stimulus atau reseptor awal. Setelah mata menerima stimulus informasi tersebut diteruskan ke otak sebagai pusat sistem syaraf.

3. State

State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologis. Dalam contoh kasus ini, setelah rangsangan mencapai otak maka otak menerjemahkan dan mengolahstimulus ini serta menyebarkan kembali stimulus yang telah diterjemahkan ke berbagai bagian tubuh lain yang terkait sehingga terjadi perubahan fisiologis, seperti jantung berdetak keras, tekanan darah naik atau badan menjadi tegang.

4. Expression

Expression yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang dapat diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis.

Sebagai contoh otot wajah mengencang, tubuh tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak atau bahkan lari kencang menjauh.

5. Experience

Experience yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. Dengan pengalaman individu dalam menerjemahkan dan merasakan perasaan sebagai rasa takut, stres, terkejut dan ngeri.

Bentuk Reaksi Emosi

Berikut ini terdapat juga beberapa bentuk reaksi emosi, yaitu sebagai berikut:

1. Reaksi Amarah

Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah.

Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.

Reaksi amarah yaitu hormon adrenalin meningkat, menyebabkan gelombang energi yang cukup kuat untuk bertindak dhsyat, maka tangan menjadi mudah menghantam lawan, detak jantung meningkat seperti, beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal, tersinggung, bermusuhan.

2. Reaksi Takut

Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstrim dari takut adalah takut yang pathologis yang disebut phobia.

Phobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup (claustrophobia), takut terhadap ketinggian atau takut berada di tempat-tempat yang tinggi (acrophobia), takut terhadap kerumunan orang, takut berada di tempat-tempat yang ramai (ochlophobia).

Rasa takut lain yang merupakan kelainan kejiwaan adalah kecemasan (anxiety) yaitu rasa takut yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita-penderita psikoneurosis.

Contoh: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, waspada, panik.

3. Reaksi Kebahagiaan

Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan.

Perubahan utama akibat timbulnya kebahagiaan adalah meningkatnya kegiatan di pusat otak yang menghambat perasaan negatif dan meningkatkan energi yang ada dan menenangkan perasaan yang menimbulkan kerisauan.

Contoh: gembira, riang, puas, terhibur, bangga, takjub, rasa terpesona.

Biasanya kegembiraan disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kegembiraan biasanya bersifat spesial, yaitu melibatkan orang-orang lain di sekitar orang yang sedang gembira tersebut.

4. Reaksi Perasaan Cinta/Kasih Sayang

Yaitu serangkaian reaksi di seluruh tubuh yang membangkitkan keadaan menenangkan dan puas sehingga mempermudah kerjasama.

Contohnya: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, kasmaran.

5. Reaksi Rasa Terkejut

Yaitu naiknya alis mata ketika terkejut memungkinkan diterimanya bidang penglihatan yang lebar dan juga cahaya yang masuk ke retina.

Reaksi ini membuka kemungkinan lebih banyak informasi tentang peristiwa tak terduga, sehingga memudahkan memahami apa yang sebenarnya terjadi dan menyusun rencana tindakan yang terbaik.

6. Reaksi Perasaan Sedih

Yaitu kesedihan menurunkan energi dan semangat hidup untuk melakukan kegiatan sehari-hari, terutama kegiatan penghambat waktu dan kesenangan

Bila kesedihan semakin dalam dan mendekati depresi, kesedihan akan memperlambat metabolisme tubuh, sehingga mengakibatkan kehilanganenergi. Fungsi pokok rasa sedih adalah untuk menolong menyesuaikan diri akibat kehilangan yang menyedihkan, seperti kematian orang-orang terdekat atau kekecewaan besar.

7. Cemburu

Kecemburuan adalah bentuk khusus dan kekawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.

Seorang yang cemburu selalu mempunyai sikap iri dan juga benci terhadap saingannya.

8. Khawatir

Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek yang jelas atau tidak ada obyeknya sama sekali. Kekhawatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, tidak aman.

Kekhawatiran seseorang untuk melanggar norma masyarakat adalah salah satu bentuk kekhawatiran yang umum terdapat pada tiap-tiap orang dan kekhawatiran ini justru positif karena dengan demikian orang selalu bersikap hati-hati dan berusaha menyesuaikan diri dengan norma masyarakat.

LANJUT BACA! Apa sih itu, MEMORI?

Demikian artikel seputar pengertian emosi yang telah dijelaskan diatas. Untuk menambah khasanah psikologi sobat poltekkes, silahkan baca artikel lainnya terkait dunia psikologi.

5/5 – (2 votes)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *