KB K*ndom akan menjadi lanjutan bahasan materi kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (KB). Bagi mahasiswi kebidanan dan yang bergelut dalam dunia kesehatan, sangat penting memahami ilmu dasar KB K*ndom agar bijak dalam penanganan klien.
Pengertian K*ndom
K*ndom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar K*ndom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm.
BACA JUGA: KB Kalender, Apa itu?
Jenis K*ndom
Ada beberapa jenis kondom, di antaranya:
- Kondom biasa
- Kondom berkontur (bergerigi)
- Kondom beraroma
- Kondom tidak beraroma
Kondom untuk pria sudah lazim dikenal, meskipun kondom wanita sudah ada namun belum populer.
Cara Kerja K*ndom
Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
- Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.
- Sebagai alat kontrasepsi.
- Sebagai pelindung terhadap infeksi atau transisi mikroorganisme penyebab (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
Efektivitas K*ndom
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat K*ndom
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan nonkontrasepsi.
Manfaat secara kontrasepsi
Manfaat K*ndom secara kontrasepsi antara lain:
- Efektif bila pemakaian benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Tidak mengganggu kesehatan klien.
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
- Ekonomis/Murah dan tersedia di berbagai tempat.
- Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
- Metode kontrasepsi sementara.
Manfaat secara nonkontrasepsi
Manfaat K*ndom secara nonkontrasepsi antara lain:
- Peran serta suami untuk ber-KB.
- Mencegah penularan IMS.
- Mencegah ejakulasi dini.
- Mengurangi insidensi kanker serviks.
- Adanya interaksi sesama pasangan.
- Mencegah imuno infertilitas.
Keterbatasan K*ndom
Alat kontrasepsi metode barier K*ndom ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
- Efektivitas tidak terlalu tinggi.
- Tingkat efektivitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar.
- Adanya pengurangan sensitivitas pada penis.
- Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
- Perasaan malu membeli di tempat umum.
- Masalah pembuangan K*ndom bekas pakai.
Penilaian Klien
Klien atau akseptor kontrasepsi kondom ini tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah:
Baik Digunakan | Tidak baik digunakan |
---|---|
Ingin berpartisipasi dalam program KB | Mempunyai pasangan yang berisiko tinggi apabila terjadi kehamilan |
Ingin segera mendapatkan kontrasepsi | Alergi terhadap bahan dasar kondom |
ngin kontrasepsi sementara | Menginginkan kontrasepsi jangka panjang |
Ingin kontrasepsi tambahan | Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk melakukan hubungan seksual |
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan dan Berisiko tinggi tertular/menularkan PMS | Tidak peduli dengan berbagai persyaratan kontrasepsi |
Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan dalam menggunakannya.
Apabila masalah timbul karena kekurangtahuan dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada klien dan pasangannya. Apabila masalah yang timbul dikarenakan ketidaknyamanan dalam pemakaian, maka berikan dan anjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.
Penanganan Efek Samping
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi K*ndom.
Efek samping atau masalah | Penanganan |
---|---|
Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian | Buang dan pakai kondom yang baru atau gunakan spermisida |
Kondom bocor saat berhubungan | Pertimbangkan pemberian Morning After Pil |
Adanya reaksi alergi | Berikan kondom jenis alami atau ganti metode kontrasepsi lain |
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual | Gunakan kondom yang lebih tipis atau ganti metode kontrasepsi lain |
Cara Penggunaan K*ndom
Langkah-langkah/Instruksi bagi Klien, antara lain:
- Gunakan K*ndom setiap akan melakukan hubungan seksual.
- Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida ke dalam K*ndom.
- Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan.
- Pemasangan K*ndom pada saat penis ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut ke arah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina.
- K*ndom dilepas sebelum penis melembek.
- Pegang bagian pangkal K*ndom sebelum mencabut penis sehinggaK*ndom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom di luar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
- Gunakan K*ndom hanya untuk satu kali pakai.
- Buang K*ndom bekas pakai pada tempat yang aman.
- Sediakan K*ndom dalam jumlah yang cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan K*ndom menjadi rusak atau robek saat digunakan.
- Jangan gunakan K*ndom apabila kemasannya robek atau K*ndom tampak rapuh/kusut.
- Jangan gunakan minyak goreng atau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak kondom.
BACA JUGA: KB MAL, Apa itu?
Kesimpulan
K*ndom merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif bila dipakai setiap kali hubungan seksual. Metode ini memberi dorongan bagi pria untuk ikut berpartisipasi dalam kontrasepsi dan membantu mencegah HIV/AIDS, PMS, dan ISR.