Masalah Penelitian – Sebelum menentukan judul penelitian, hal yang pertama kali terpikirkan adalah sekelumit pertanyaan, tentang apa yang harus di teliti dan bagaimana cara menyelesaikannya sesegera mungkin, alias mau cepat skripsian. Nah, di artikel ini, mimin akan menjelaskan dengan lengkap tentang cara identifikasi masalah penelitian dengan cepat, simak yah!
Dicatet! Masalah adalah kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi, antara harapan dan kenyataan.
Banyak sekali kesenjangan, misalnya informasi yang tersedia tidak cukup, sumber daya tidak memenuhi dan lain- lain. Bisa juga nih, aku mencintaimu tetapi kamu mencintai dia, wkwkw.
Sumber Masalah Penelitian
Permasalahan disekeliling kita sangat banyak, anda tinggal mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya. Perlu diketahui sumber masalah dapat diperoleh dari:
- Bacaan berupa jurnal, laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, disertasi, buku teks, dan internet
- Seminar, semiloka, lokakarya, diskusi, pertemuan ilmiah, dan lain- lain
- Pernyataan pemegang otoritas
- Pengamatan
- Pengalaman
- Instuisi
Unsur-Unsur Masalah Penelitian
Setelah masalah di identifikasi, selanjutnya dipilih salah satu masalah yang paling layak untuk diteliti Pengertian masalah penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
- Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya.
- Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (Gap) antara peristiwa atau keadaan nyata dengan tolok ukur tertentu (Das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu.
- Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan.
Dalam kenyataan sehari- hari banyak masalah dalam bidang kesehatan yang kita temui, akan tetapi pertanyaan yang timbul adalah, apakah semua masalah tersebut dapat diangkat menjadi masalah penelitian? jawabnya “tidak”.
HARAP KLIK & BACA !
- Pemahaman DATA PENELITIAN
- Pemahaman HIPOTESIS PENELITIAN
- Pemahaman VARIABEL PENELITIAN
- Pemahaman DEFENISI OPERASIONAL
- Pemahaman SAMPEL PENELITIAN
- Pemahaman STATISTIK PENELITIAN
- Pemahaman Validitas dan Reliabilitas Data Kuantitatif Penelitian
Tidak setiap masalah layak dikembangkan menjadi masalah penelitian, karena masalah penelitian harus dapat dipecahkan sebagian atau seluruhnya dengan penelitian. Meskipun demikian kita seringkali mengalami kesulitan untuk menemukan masalah yang hendak diteliti.
Karakteristik
Masalah merupakan titik tolak untuk melakukan penelitian, akan tetapi tidak semua masalah dapat dijadikan obyek untuk diteliti, dan hal ini dapat diketahui dari karakteristik masalah itu sendiri.
Seperti apakah karakteristik tersebut? Berikut ini adalah pedoman umum yang dapat digunakan ketika Anda masuk dalam identifikasi masalah. Ada tiga karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah yaitu:
1. Masalah tersebut layak diteliti
Tidak semua masalah layak untuk diangkat menjadi suatu penelitian. Masalah yang layak diteliti artinya masalah tersebut dapat dilakukan suatu pengkajianterhadap masalah tersebut dan dapat dilakukan dengan cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan data dan pengolahan data.
Masalah yang berkaitan dengan isu filosofis dan etika atau moral tidak dapat dikategorikan masalah yang layak teliti dalam konteks pembahasan kita disini. Masalah yang menyangkut nilai ideal atau luhur sering kali sangat sulit diukur.
2. Sifat dari masalah yang akan diteliti
Sifat dari masalah tersebut, yaitu mempunyai nilai teoritis dan praktis.Masalah penelitian hendaknya mempunyai karakteristik teoritis dan praktis.
Artinya, masalah penelitian tersebut pada hakekatnya diangkat dari teori yang kuat atau mempunyai dampak praktis yang dapat memperbaiki praktik atau penyelengaraan dalam kaitannya dengan masalah yang hendak diteliti.
Hal ini tergantung kepekaan Anda, sebenarnya ketika mengidentifikasi masalah Anda dapat menguji masalah tersebut dengan pertanyaan apakah dampaknya apabila masalah tersebut terpecahkan.
Apabila jawabannya orang tak ‘peduli’ maka Anda perlu mencari masalah yang bermakna, dengan artian masalah tersebut kurang berarti/ bermanfaat bagi masyarakat.
3. Realistis
Realitis mempunyai pengertian yang sangat luas, antara lain meliputi keterjangkauan Anda dalam kedalaman bekal konsep serta kesediaan waktu, tenaga, dan biaya. Bekal berupa penguasaan konsep atau teori dan seluruh pengalaman Anda di Lapangan pekerjaan akan menentukan mutu penelitian anda.
Jika Anda meneliti masalah di bidang yang Anda kuasai yang Anda tau bentuk medannya,maka peluang terjadinya penyimpangan baik dari segi metode maupun analisis akan sangat kecil sekali. Artinya penelitian Anda ditingkat tersebut akan cukup handal.
Sebaliknya, bila Anda memaksakan tingkat bekal teori anda untuk meneliti masalah yang jauh diluar jangkauan kemampuan Anda, atau bekal teori yang Anda dapatkan kurang memadai, dan tidak sesuai dengan keahlian Anda, maka Anda akan mengalami banyak kesulitan dan hasil penelitian Anda dapat dipertanyakan orang.
Aspek lain yang tak kalah penting dalam konteks realitis ini adalah kesediaan waktu, tenaga, dan biaya. Selain tiga hal tersebut, keaktualan dan kebaruan atau orisinilitas sangatlah diperlukan.
Jika masalah yang Anda teliti merupakan masalah yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan di masyarakat (Aktual) maka penelitian Anda akan lebih tinggi nilainya. Demikian pula jika masalah yang Anda teliti merupakan masalah yang baru / orisinil.
Hal ini berarti ada kesenjangan, dan ini adalah satu masalah kesehatan masyarakat. Perlu ada kepekaan untuk itu diperlukan minat dan pengetahuan dan keahlian dalam mengidentifikasi masalah.
Faktor yang Mempengaruhi Kepekaan Identifikasi Masalah Penelitian
Kepekaan terhadap masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Profesi
Sumber minat untuk melakukan penelitian juga bisa berasal dari Profesi atau bidang pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinyapun kita tidak terlepas dari masalah-masalah yang bersangkutan dengan profesi tersebut.
Semakin sering kita terpapar dengan masalah-masalah, akan semakin mendorong anda untuk melakukan pemecahan masalah-masalah tersebut dengan tepat. Untuk kepentingan ini mengharuskan Anda untuk berusaha mencari tahu dengan berpikir, membaca, dan berdiskusi dengan teman.
2. Spesialisasi
Spesialisasi atau keahlian khusus seseorang dapat menyebabkan orang tersebut peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Apabila orang telah menekuni suatu bidang tertentu, maka orang tersebut menjadi sangat peka terhadap masalah yang berkaitan dengan bidang tersebut. Misalnya seorang ahli gizi, maka dia akan sangat peka terhadap penyakit- penyakit karena kurang gizi, dan lain sebagainya.
3. Akademis
Dalam kenyataan, orang yang sudah mengalami pendidikan tinggi biasanya ia telah mendalami tentang salah satu disiplin ilmu pengetahuan,sehingga daya penalaranya akan lebih baik dan mampu melihat prospek pengembangan tentang hal-hal yang dialaminya.
Semua teori yang didapat dibangku kuliah, pada kenyataannya tidak semuanya dapat diterapkan, bahkan mungkin bertentangan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa terdapat suatu permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan dipecahkan.
4. Kebutuhan dan Praktek kehidupan sehari- hari
Pengalaman kehidupan sehari- hari dan kebutuhan yang dialami seseorang dapat menimbulkan kepekaan akan masalah. Jika seseorang memperhatikan akan prilaku hidup sehat yang ada dilingkungan sekitarnya, keluarga, tetangga dan sebagainya akan membantu dalam melihat berbagai masalah kesehatan yang ada. Hal ini sudah barang tentu dapat meningkatkan kepekaan seseorang terhadap masalah.
5. Pengalaman Lapangan
Pengalaman Lapangan yang Anda alami di dalam pekerjaan, kehidupan sehari-hari di masyarakat baik yang positif maupun negative akan membantu Anda dalam meningkatkan kepekaan terhadap masalah.
Pengalaman-pengalaman yang Anda peroleh di lapangan akan menambah keyakinan Anda betapa serius nya masalah tersebut, hal ini akan memperkuat usaha- usaha Anda untuk dapat memecahkan masalah tersebut dan apa yang harus Anda lakukan.
6. Bahan bacaan atau kepustakaan
Seseorang yang senang membaca semakin luas pengetahuannya, dengan membaca Anda akan banyak mengetahui betapa kompleksnya masalah kehidupan ini, betapa banyak masalah masalah yang perlu ditangani, dan dipecahkan.
Dengan kata lainbanyakmembaca dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berfikir seseorang, sebab dari buku- buku atau hasil penelitian orang lainyang dipublikasikan, banyak informasi-informasi yang sangat berguna bagi peluasan wawasan Anda dalam memandang suatu permasalahan.
Dengan semakin luasnya wawasan dan pengetahuan Anda, dapat menyebabkan Anda mampu menggunakan penalaran dan berfikir kritis yang akan membantu Anda dalam meningkatkan kepekaan terhadap masalah.
Kriteria
Berikut adalah kriteria-kriteria yang harus anda perhatikan dalam perumusan masalah penelitian:
1. Masih baru
Masalah penelitian hendaknya masih baru atau orisinil. Pengertian baru disini maksudnya adalah bahwa masalah tersebut belum pernah diungkap atau dilakukan penelitian oleh orang lain. Nilai baru disini sering dihubungkan dengan ke orisinilan suatu penelitian, hal yang sering membuat gamang peneliti.
Dengan kata lain, masalah tersebut masih hangat- hangatnya dibicarakan di masyarakat, hal ini penting agar usaha Anda tidak sia- sia, karena masalahn yang hendak Anda teliti sudah pernah diteliti oleh orang lain.
2. Aktual
Masalah penelitian hendaknya juga aktual, pengertian aktual disini adalah masalah tersebut benar- benar terjadi atau berlangsung di dalam masyarakat. Masalah penelitian tidak boleh tidak berpijak pada kenyataan di masyarakat dan masalah tersebut harus menjadi masalah masyarakat bukan masalah peneliti.
Dalam hal ini untuk memperoleh masalah yang aktual Anda dapat melakukan kunjungan dilapangan atau masalah yang sedang hangat di tempat Anda bekerja, berdialog dengan masyarakat/ pasien, atau berdiskusi dengan para ahli yang bersangkutan di bidang yang hendak Anda teliti.
3. Praktis
Masalah penelitian juga harus mempunyai nilai yang praktis, artinya hasil penelitian harus dapat menunjang kegiatan praktis atau dapat dilaksanakan. Suatu penelitian untuk kepentingan apapun dan jenis penelitian apapun selalu memerlukan sumber daya, baik tenaga, pikiran, biaya dan waktu.
Untuk itu maka masalah penelitian tersebut harus mempunyai nilai yang praktis, masalah yang tidak mempunyai nilai praktis tidak layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian. Sebab akan sia- sia dan merupakan pemborosan saja, baik pikiran, tenaga maupun waktu dan biaya.
4. Memadai
Masalah penelitian juga harus memadai, artinya masalah yang diangkat menjadi masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit, disesuaikan dengan sumber daya. Masalah yang terlalu luas akan menghasilkan penelitian yang jelas, akan tetapi juga akan memakan sumber daya yang besar.
Sebaliknya, masalahnyang terlalu sempit akan menghasilkan sesuatu yang kurang berbobot. Oleh sebab itu masalah harus dibatasi, dengan kata lain masalah harus memadai.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti
Agar penelitian yang Anda lakukan bermanfaat, berbobot dan tidak mengalami kendala dalam pelaksanaannya, maka Anda harus mempunyai kemampuan penelitian dan dibidang yang hendak Anda teliti. Apabila tidak mempunyai kemampuan tersebut penelitiannya kurang dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi akademis maupun praktis.
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
Masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah,undang- undang pemerintah, adat istiadat masyarakat, tidak dapat diangkat menjadi masalah penelitian. Sebab masalah-masalah ini disamping bertentangan dengan kebijaksanaan tersebut, juga dapat mengundang kekuatan sosial maupun politik yang dapat merintangi dan menghambat jalannya penelitian.
7. Ada yang mendukung
Suatu penelitian memerlukan sumber daya, baik berupa tenaga, biaya, waktu dan sebagainya. Penelitian apapun selalu memerlukan biaya dan biaya ini biasanya dapat diperoleh dari instansi-instansi pendukung atau sponsor, baik swasta maupun pemerintah. Agar masalah dapat dibiayai oleh sponsor maka masalah tersebut harus disesuaikan dengan masalah yang dirasakan oleh sponsor tersebut.
Penutup
Demikian artikel tentang identifikasi masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah menguraikan masalah yang terlalu umum menjadi masalah yang spesifik. Baca Selengkapnya pada artikel, Bagaimana Memfokuskan Masalah Penelitian dengan cepat?
Terimakasih kak.. sangat bermanfaat
Terima kasih yah!