Diare menyebabkan hilangnya cairan berlebihan, dapat menimbulkan dehidrasi dan hilangnya elektrolit mungkin disertai spasme kolon dan nyeri. Olehnya perlu obat diare yang tepat untuk mengatasi masalah gastroenteritis.
Penyebab Gastroenteritis
Penyebab gastroenteritis dan diare dapat dibedakan dalam empat jenis berikut:
- Diare akibat virus, misalnya influenza perut dan travellers diarrhoea yang disebabkan oleh rotavirus dan adenovirus.
- Diare bakterial (invasif), yang disebakan oleh bakteri Samonella, Shigella, Campylobacter, dan jenis Coli tertentu.
- Diare parasiter, seperti protozoa Entamoebahistolytica, Giardia Llambia, Cryptosporidium dan Cyclospora terutama terjadi didaerah (sub)tropis. Gejala dapat berupa nyeri perut, demam. Anorexia, nausea, muntah-muntah, dan rasa letih umum (malaise).
- Diare akibat enterotoksin. Penyebabnya adalan kuman-kuman yang membentuk enterotoksin. Toksin melekat pada sel-sel mukosa dan merusaknya. Diare jenis ini juga bersifat ”selflimiting” artinya akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam kuang lebih 5 hari.
Penyebab lain diare karena alergi makanan/minuman, intoleransi, gangguan gizi, kekurangan enzim, dan obat yang efek sampingnya menyebabkan diare misalnya antibiotika berspektrum luas (ampisilin, tetrasiklin) sitostatika, reserpin, kinidin, juga penyinaran dengan sinar-X (radioterapi).
Penggolongan Obat Diare
Kelompok obat yang sering digunakan pada diare antara lain:
1. Kemoterapeutika Untuk Terapi Kausal
Kemoterapeutika untuk terapi kausal, yakni memberantas bakteri penyebab diare, seperti antibiotika, sulfonamida, kinolon, dan furazolidon.
2. Obstipansia Untuk Terapi Simtomatis
Obstipansia untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara, yakni:
- Zat-zat penekan peristaltik: petidin (difenoksilat dan loperamida) dan antikolinergika (atropin, ekstrak belladonna).
- Adstringensia, yang menciutkan selaput lendir usus, misal asam samak (tanin) dan tannalbumin, garam-garam bismut, dan aluminium.
- Adsorbensia, misalnya carbo adsorbens yang pada permukaannya dapat menyerab zat-zat beracun yang dihasilkan leh bakteri atau yang berasal dari makanan (udang, ikan).
3. Spasmolitika
Spasmolitika yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang sering kali menyebabkan nyeri perut pada diare.
Penggolongan Obat Gastroenteritis dalam Keadaan Khusus
- Laktobasillus, digunakan untuk memulihkan/mempertahankan kandungan laktobasillus dari flora usus dalam keadaan tertentu.
- Tinidazol dan Metronidazol, digunakan pada giardiasis dan disentri amuba.
- Matamisin dan Nistatin, secara oral dipakai untuk mengobati infeksi monilia usus yang disebabkan dosis besar/terapi antibiotika berkepanjangan.
BACA JUGA: Obat Sakit Kepala Demam
Demikian penjelasan singkat terkait obat diare, semoga memberikan manfaat untuk anda, terima kasih!