Sitasi akan menjadi fokus bahasan kita kali ini. Untuk keperluan penulisan karya tulis ilmiah berupa skripsi atau tesis, sangat penting untuk memahami pokok bahasan ini.
Yuk, disimak sob!
Pengertian Sitasi
Sitasi adalah kutipan dari sebuah literatur yang digunakan penulis sebagai sumber acuan. Penulisan sitasi bertujuan untuk menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan menghindari plagiarisme serta menginformasikan sumber informasi dari mana berasal.
Sitasi sangat diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya tulis karena dapat membantu argumen peneliti melalui teori terkait dengan literatur, dan membantu pembaca untuk membedakan ide dari sebuah penelitian.
Aturan Penulisan
Secara umum aturan penulisan sitasi adalah sebagai berikut:
- Penulisan sumber kutipan dapat di awal atau akhir kutipan.
- Penempatan sumber kutipan tidak boleh mengaburkan bagian yang dikutip.
- Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-beda, diurutkan berdasarkan tahun penerbitan dan dipisahkan dengan tanda titik koma ‘;’ Contoh: (Immaniar, 2016; Alimuddin, 2017; Mentari et al., 2019)
- Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga atau badan tertentu ditulis nama Instansinya. Contoh: Litbangkes (2006); PMI (2011);
- Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu peraturan atau undang-undang, maka ditulis lengkap. Contoh: Undang-undang No. 12 Tahun 2012…….;
Contoh
Berikut ini adalah contoh sebuah informasi dari sebuah sumber dan cara menuliskan kutipan:
Uji Saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD)
- Setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji saring terhadap IMLTD dan hanya dikeluarkan jika hasilnya non reaktif.
- Uji saring harus secara formal disetujui untuk digunakan dan meliputi, paling sedikit, uji saring untuk petanda infeksi sebagai berikut:
- Hepatitis B surface antigen (HBsAg);
- HIV 1/HIV 2 antibody (anti-HIV1/HIV2)
- Hepatitis C antibody (anti-HCV)
- Sifilis
- Jika diinginkan oleh aturan yang berlaku atau UTD, uji saring dapat juga meliputi:
- Nucleic Acid Amplification Test (NAT) for HBV
- Nucleic Acid Amplification Test (NAT) for HIV
- Nucleic Acid Amplification Test (NAT) for HCV
- Sampel untuk pemeriksaan harus mempertimbangkan setiap faktor yang mungkin menyebabkan pengenceran sampel yang dapat berdampak terhadap hasil, seperti pengenceran oleh antikoagulan atau pooling. Sumber: Permenkes RI No. 91 Tahun 2015
Berdasarkan sumber informasi diatas, maka dapat dilakukan sitasi dengan beberapa cara, yaitu:
- Penulisan di awal kalimat
Permenkes RI No. 91 tahun 2015 mensyaratkan bahwa setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji saring terhadap empat penyakit IMLTD melalui skrining Hepatitis B surface antigen (HBsAg), HIV 1/HIV 2 antibody (anti-HIV1/HIV2), Hepatitis C antibody (anti-HCV) dan Sifilis.
- Penulisan di tengah kalimat
“………………………………………..hal ini sesuai dengan Permenkes RI No. 91 Tahun 2015 yang mensyaratkan bahwa setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji saring terhadap empat penyakit IMLTD.
- Penulisan di akhir kalimat
Setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji saring terhadap empat penyakit IMLTD melalui skrining Hepatitis B surface antigen (HBsAg), HIV 1/HIV 2 antibody (anti-HIV1/HIV2), Hepatitis C antibody (anti-HCV) dan Sifilis (Permenkes RI, 2015).
Sitasi dibedakan juga berdasarkan jumlah penulis. Berikut ini merupakan uraian tentang sitasi yang dimaksud:
- Penulis 2 Orang
Contoh:
Nama Penulis : Serafica Btari Christiyani Kusumaningrum dan Wiwit Sepvianti
Tahun : 2019
Penulisan diawal kalimat | “Kusumaningrum dan Sepvianti (2019) menyatakan bahwa tidak terdapat kontaminasi……….” |
Penulisan di tengah kalimat | “……..hal ini juga diperkuat oleh Kusumaningrum dan Sepvianti (2019) bahwa tidak terdapat kontaminasi…………….” |
Penulisan di akhir kalimat | “…….Penggunaan TC aman bagi pendonor karena tidak terdapat kontaminasi bakteri (Kusumaningrum dan Sepvianti, 2019) |
- Penulis lebih dari 2 Orang
Contoh:
Nama Penulis : Hieronymus Rayi Prasetya, Bambang Heru Budianto dan Hernayanti
Tahun : 2017
Penulisan diawal kalimat | “Prasetya et al (2019) menyatakan bahwa……….” |
Penulisan di tengah kalimat | “……..hal ini juga diperkuat oleh Prasetya et al 2019) bahwa…………….” |
Penulisan di akhir kalimat | “…….Populasi sub grup A2 lebih kecil dibandingkan sub grup A1 (Prasetya et al., 2017) |
Pada era digital saat ini melakukan sitasi sangatlah mudah karena sumber pustaka menjadi tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak tetapi juga tersedia dalam bentuk elektronik.
Untuk dapat memanfaatkan sumber pustaka digital dibutuhkan aplikasi yang sesuai. Citation Management Tools merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah penulisan kutipan atau sitiran. Saat ini banyak terdapat aplikasi yang dapat digunakan secara gratis ataupun berbayar.
Adapun contoh aplikasi Citation Management Tools di antaranya: Mendeley Reference Manager (www.mendeley.com); End Note (endnote.com) dan RefWorks (www.refworks.com). Agar mempermudah pemahaman pemakaian Reference Managemen Tools, kami berikan contoh cara penggunaan Mandeley.
Penggunaan Aplikasi Mandeley untuk Sitasi
Mandeley merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Elsevier yang digunakan untuk membuat daftar pustaka.
Saat ini, Mandeley merupakan software dengan cara pemakaian yang cukup mudah yaitu tinggal dunduh aplikasinya, kemudian diinstal ke perangkat yang sesuai.
Selanjutnya adalah menjalankan aplikasi tersebut. Tahapan pemakaian Mandeley mulai dari penguduhan hingga pemakaiannya akan dijelaskan pada uraian berikut ini:
1. Melakukan instalasiaplikasi Mandeley
Pertama, lakukan pengunduhan aplikasi Mandeley melalui alamat website sebagai berikut: https://www.mendeley.com/download-desktop/. Aplikasi akan terunduh dan tersimpan pada komputer Anda dengan nama file.
Kedua, lakukan penginstalan dengan cara meng-klik file yang dimaksud. Langkah selanjutnya adalah pilih Yes –> pilih next –> Pilih I Agree–>install. Berikut ini merupakan tampilan pada komputer Anda selama proses instalasi.
2. Melakukan instalasi MS Word Plugin
Setelah aplikasi Mandeley berhasil terinstal, bukalah aplikasi dengan mengklik Icon Mandeley pada desktop komputer Anda.Setelah terbuka, selanjutnya mulailah melakukan Install MS Word Plugin dengan mengklik bagian Tools –>Install MS Word Plugin.
Setelah proses instalasi berhasil maka di bagian MS Office Word, aplikasi Mandeley sudah tersinkron dengan MS Office Word (lihat dibagian Refrences).
3. Pembuatan folder untuk menyimpan sumber yang kita jadikan pustaka
Penggunaan Mandeley dimulai dengan membuat folder yang berisikan Jurnal, buku yang kita gunakan dalam membuat Karya Tulis Ilmiah
Folder dibuat dengan cara mengklik Create Folder (panah merah) dan menulis/mengganti nama folder sesuai dengan keinginan Anda. Pada contoh berikut folder menggunakan nama “Mandeley-Daftar Pustaka Jurnal 1”.
Apabila folder sudah selesai dibuat, masukan jurnal yang Anda jadikan pustaka ke dalam folder “Mandeley-Daftar Pustaka Jurnal 1”. Proses tersebut dilakukan dengan cara mengklik Add file dan cari jurnal yang dijadikan sumber pustaka—> klik file jurnal –> open.
Lakukan langkah yang sama, sampai semua pustaka yang Anda gunakan telah masuk pada bagian folder ” Mandeley – Daftar Pustaka Jurnal 1“.
4. Pengaturan Sitasi
Apabila semua Jurnal dan buku telah dimasukkan ke dalam folder, langkah selanjutnya adalah mengatur sitasi. Buka artikel/naskah yang Anda kehendaki.
Pada bagian naskah yang terdapat sitasi kita blok (pada contoh adalah Chaundhary et al, 2013).Selanjutnya klik pada bagian reference–> klik Insert Citation —> klik Yes. Tahapan selanjutnya adalah menuliskan topik/nama penulis pada kolom yang tersedia
Lakukan hal yang sama pada kalimat sitasi lainnya.
5. Memunculkan Daftar Pustaka
Daftar sitasi yang telah kita atur dapat dimunculkan di dalam naskah dengan cara mengklik pada bagian References –> kemudian klik Insert Bibliography. Maka daftar pustaka akan muncul seperti di bawah ini.
Baca Juga: Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang BENAR
Demikian penjelasan dan tutorial melakukan sitasi untuk kebutuhan penulisan karya tulis ilmiah. Silahkan baca artikel lain yang terkait. Telah kami sediakan di website ini.