Verapamil adalah obat penghambat saluran kalsium yang memperpanjang konduksi nodus AV.
Bentuk sediaan:
- Tablet: 40 mg, 80 mg, 120mg
- Tablet SR: 120 mg, 180 mg, 240 mg
- Kapsul SR: 100 mg, 120 mg, 180 mg, 200 mg, 240 mg, 300 mg
- Injeksi: 2,5 mg/ml
Nama Dagang:
- Corpamil tablet: Verapamil HCl 80 mg
- Isoptin tablet: Verapamil HCl 80 mg
- Isoptin kaplet SR: Verapamil HCl 240 mg
1. Indikasi
Digunakan untuk mengubah kembalinya takhikardi supraventrikular dan irama ventrikular yang lambat pada febrilasi atau flater atrial. Karena verapamil menurunkan kontraktilitas dan resistans arteriola, digunakan pada angina disebabkan oleh obstruksi atau vasospasme koroner.
Verapamil juga efektif pada pengobatan hipertensi, kardiomiopati obstruktif hipertropi, dan propilaksis migren.
2. Kontraindikasi
Syok atau hipotensi yang berat, AV blok derajat dua dan tiga, sick sinus syndrome, blok SA, riwayat gagal jantung atau gangguan fungsi ventrikel kiri yang bermaknai, sekalipun terkendali dengan terapi, fibrilasi atau fluter atrium sebagai komplikasi dari WPW.
3. Efek samping
Komplikasi sering terjadi (5-40%) terutama pada pasien tua. CHF dapat terjadi pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri. Efek samping hemodinamik yang serius (misalnya. Hipotensi berat) dan abnormalitas konduksi (misalnya Bradikardi simptomatik atau asistol) telah dilaporkan.
Bayi-bayi nampak dengan nyata saseptibel terhadap aritmia. Kalsium intra vena (glukonat atau garam-garam khlorida. 10-20 ml larutan 10%) dan/atau isoproterenol dapat mengubah (sebagian) efek yang tidak dikehendaki tersebut.
emakaian kalsium inrtra vena sebelum verapamil dapat mencegah hipotensi tanpa meniadakan aksi antiaritmiknya.
4. Dosis
Berikut adalah dosis untuk obat ini, antara lain:
BACA JUGA: Diltiazem Hidroklorida