Populasi Penelitian – Pengertian Para Ahli, Jenis, Sifat

populasi

Dalam penelitian selalu membicarakan populasi sampel atau populasi yang digunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, sebelum menyusun karya tulis ilmiah berupa Skripsi atau Thesis, kamu harus paham dahulu tentang makna dari populasi sampel dalam penelitian.

Pengertian Populasi

Berikut adalah beberapa definisi yang diungkapkan oleh para cendekiawan tentang makna dari populasi, antara lain:

Menurut Hastono

Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya diukur yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi.

Bacaan Lainnya

Sebagai contoh peneliti ingin mengetahui kejadian Anemia pada ibu hamil diwilayah Kabupaten X maka sebagai populasinya adalah seluruh wanita hamil yang ada di wilayah tersebut, sedangkan yang dikatakan sampelnya adalah sebagian dari ibu hamil yang ada di populasi tersebut yang terpilih.

Menurut Sugiono

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Menurut Margono

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.

Menurut Arikunto

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

WAJIB BACA: Jenis-jenis Penelitian

Menurut Kerlinger

Kerlinger menyatakan bahwa populasi merupakan semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan  secara jelas.

Menurut Nasir

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit.

Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah pelemparan mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit.

Menurut Nawawi

Pengertian lainnya, diungkapkan oleh menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.

Batasan Populasi

Kaitannya dengan batasan populasi dapat dibedakan seperti di bawah ini:

  1. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 1.000.000 orang tenaga kesehatan pada awal tahun 2010, dengan karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program Strata 1, dan lain-lain.
  2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya tenaga kesehatan di Indonesia, yang berarti jumlahnya harus dihitung sejak tenaga kesehatan pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.

Namun demikian bila batasan-batasan dalam populasi tidak jelas atau anggota populasi tidak dapat dapat dihitung jumlahnya tetapi  hanya dapat digambarkan secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang dan yang akan menjadi tenaga kesehatan, maka populasi seperti ini disebut juga parameter yang merupakan kriteria ukuran pada populasi yang diestimasi dengan menggunakan sampel.

Jenis-Jenis Hipotesis

Selain itu, menurut Margono populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut ini:

1. Populasi teoretis (Teoritical population)

Populasi teoritis yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas, maka ditetapkan terdiri dari guru; berumus 25 tahun sampai dengan 40 tahun, program S1, jalur skripsi, dan lain-lain.

2. Populasi yang tersedia (Accessible population)

Populasi yang tersedia yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoretis.

Sifat Populasi

Selain itu, Margono pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini:

1. Populasi yang bersifat homogeny

Populasi yang bersifat homogeny yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.

2. Populasi yang bersifat heterogen

Populasi yang bersifat heterogen yakni populasi yang unsur unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen.

Demikian penjelasan terkait hipotesis, jika kamu ada pertanyaan, silahkan kirimkan pada kolom komentar yang ada di bawah artikel ini.

5/5 – (1 vote)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *