Sebuah Cinta dan Pengadilan – Fiksi Lagu Tentang Kita

Sebuah Cinta dan Pengadilan

“Aku mencintaimu dengan sakit,” kata Apel.

Mendengar itu, Jeruk menangis, “Dan selamanya aku menyesal karena tidak bisa mengobatimu.”

Di dunia mereka, cinta dihakimi sebagai warna yang harus sewarna, beda yang harus sama, dalam hukum yang bermuka masam. Keduanya berusaha mencari restu tapi keadilan digondol hantu.

Bacaan Lainnya

Yang mengulir di udara hanyalah sedu sedan. Dalam berdua mereka tak mampu bersatu. Dalam dekat mereka tak bisa melekat. Dalam cinta mereka tidak saling memiliki.

“Ingatlah kita punya sebuah lagu,” ujar Apel dengan sendu. “Lagu itu berputar bila hatimu rindu. Bunyikan selalu namaku.”

“Aku berjanji akan mencintai dengan merdu. Mengingatmu dalam banyak nada. Setiap hari. Setiap detik. Aku menangis hanya untukmu.”

“Dan aku hanya akan terluka untukmu.”

Seorang hakim menyeka mata.

Apel dan Jeruk tetap tak bisa bersatu.

*

#FiksiLaguku ini terinspirasi oleh lagu Tentang Kita – Ashilla, karya terbaik dari anak-anak KF (Kampus Fiksi).

5/5 – (1 vote)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *