Soal Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan Dalam Novel

soal pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel

Soal Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan Dalam Novel – Halo sobat Dinas.id, inilah rekomendasi contoh soal-soal Bahasa Indonesia kelas 10, 11, dan 12 SMA untuk Ujian Akhir Semester (UAS), soal Ujian Tengah Semester (UTS) genap, ganjil, gasal. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi pertanyaan tentang pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel.

* (Disertai kunci jawaban di akhir soal)

Soal Pilihan Ganda

Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!

Bacaan Lainnya

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Bacalah kutipan novel berikut!

Bagi orang-orang di desaku, yang kebanyakan mereka adalah perantau, saat lebaran seperti inilah waktunya untuk berkumpul. Waktu yang tepat untuk bersilaturahim, saling melepas rindu, dan saling memaafkan. Dan tentu saja, waktu menikmati hidangan spesial di rumah.

(Surat Kecil Untuk Ayah, Boy Candra)

Keterkaitan peristiwa dalam kutipan novel tersebut dengan kehidupan saat ini adalah….

A. berkumpul dengan tetangga

B. bersilaturahmi setiap hari

C. mudik saat lebaran tiba

D. saling berbagi makanan

E. memaafkan orang lain

2. Bacalah kedua kutipan novel berikut!

Kutipan 1

Seorang pemuda bernama Kacak, yang merasa karena mamaknya adalah kepala desa, mempunyai sifat sombong dan selalu berbuat sekehendak hatinya sehingga kurang disukai oleh orang-orang sekampungnya. Namun, lain halnya dengan Midun, walupun hanya anak seorang petani miskin, tetapi ia mempunyai pendidikan moral dan agama yang baik, sehingga sangat disukai oleh orang-orang di kampungnya.

Kutipan 2

Tuti dan Maria, anak wedana pensiunan, R. Wiriaatmadja, ketika berada di Gedung Akuarium Jakarta bertemu dengan Yusuf, mahasiswa fakultas kedokteran. Maria siswa HBS, seorang yang lincah dan periang. Sebaliknya Tuti, kakaknya, gadis pemikir yang hanya mempercakapkan hal-hal yang dianggapnya perlu, aktivis organisasiwanita yang gagah memperjuangkankemajuan kaumnya.

Persamaan isi kedua kutipan novel di atas adalah….

A. sama-sama menggunakan alur maju

B. mengangkat tema pendidikan

C. menggunakan susut pandang orang pertama

D. menggambarkan watak tokoh

E. menggambarkan latar social

3. Bacalah kutipan novel berikut!

Cerita yang diangkat Negeri 5 Menara (N5M) sebenarnya sederhana dan jamak ditemui. Kisah seorang anak (Alif) yang harus merantau dari tanah Minangkabau ke Jawa (Ponorogo) untuk meneruskan sekolah di Pondok Madani. Di sana ia berkawan karib dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dariBandung, dan Baso dari Gowa. Keenamnya  kemudian dijuluki sahibul menara karena kebiasaan mereka yang sering berkumpul di bawah menara masjid sambil menunggu azan maghrib. Saat berkumpul itulah setiap anak berbagi mimpi dan harapan.

Makna kata yang bercetak miring pada kutipan novel di atas adalah….

A. orang yang memiliki

B. orang yang menguasai

C. orang yang jujur

D. orang yang terpelajar

E. orang yang memimpin

4. Bacalah kutipan novel berikut!

“Siapa laki-laki itu Lintang?”Tanya Sahara tercekat. “Bodenga…” “Oooh …,” kami serentak menutup mulut dengan tangan.Menakutkan sekali.Tak ada yang berani berkomentar.Tegang menunggu kelanjutan cerita Lintang. “Aku lebih takut padanya daripada buaya mana pun. Pria ini tak mau dikenal orang, tapi sepanjang pesisir Belitung Timur, siapa tak kenal dia?”“Dia melewatiku seperti aku tak ada dan dia melangkah tanpa ragu mendekati binatang buas itu. Dia menyentuhnya! Menepuk-nepuk lembut kulitnya sambil menggumamkan sesuatu.Ganjil sekali, buaya itu seperti takluk, mengibas-ngibaskan ekornya laksana seekor anjing yang ingin mengambil hati tuannya. Lalu mendadak sontak dengan sebuah lompatan dahsyat seperti terbang, reptil zaman Cretaceous itu terjun ke rawa menimbulkan suara laksana tujuh pohon kelapa tumbang sekaligus.

(Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi)

Isi yang tersurat dalam kutipan novel tersebut adalah….

A. jangan hidup mengucilkan diri sehingga dijauhi masyarakat

B. jangan mendekati binatang buas bila kita tidak memiliki keahlian

C. janganlah takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada binatang buas

D. janganlah berbuat usil kepada orang-orang yang tidak mau bermasyarakat

E. janganlah menilai seseorang dari penampilannya

5. Bacalah kutipan novel berikut!

Tiap-tiap pemuda yang datang bersekolah di Betawi datang bertamasya di Danau Singkarak atau ke Sawah Lunto dan singgah di Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah kecil yang amat bersih rupanya, rumah itu dibeli oleh ibu Hanafidan disanalah ia tinggal bersama Rapiahkarena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka lagi bercerai dengan mertuanya yang sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan ibu Hanafi pun berkata hendak menurutkan orang kedua itu kemana perginya. Rapiah tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak sampai hati akan memberi ayah tiri pada Syafei.

(Salah Asuhan, Abdul Muis)

Keterkaitan isi kutipan novel di atas dengan kehidupan sehari-hari adalah….

A. bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawah Lunto

B. hendaklah kita mengunjungi saudara kita yang ada di daerah

C. suatu keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu

D. ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu

E. tidak menikah lagi sesudah suaminya meninggal demi masa depan anak yang dicintai.

6. Bacalah kutipan novel berikut!

Orang tuanya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak hanya memiliki perahu. Mereka juga memiliki keluarga yang banyak yakni 14 kepala. Dari kejeniusan nya lintang sangat menyukai matematika. Tapi, Cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas karena tuntutan untuk membantu orangtua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal ia harus bekerja keras untuk mencari nafkah padakeluarganya.

(Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi)

Berdasarkan kutipan novel di atas, nilai kehidupan apakah yang hendak disampaikan oleh penulis….

A. Nilai moral

B. Nilai sosial

C. Nilai religius

D. Nilai patriotik

E. Nilai pendidikan

7. Bacalah kutipan novel berikut!

Ah, sebenarnya dia kagum pada laki-lakiitu. Agaknya mesti beginilah makna dari setiap jiwa yang besar. Manusia besar, yang bakal tak pernah dicetakan namanya dalam buku-buku pelajaran dan dikuliahkan oleh mahaguru-mahaguru. Sebab dia tak pernah menulis artikel dalam majalah, apalagi dalam surat kabar. Manusia besar ini, filosof ini, akan berlaku dari dunia tanpa apa- apa, selain sejumput kesan-kesan takberaturan pada sejumput orang lain tentang dia. Hanya itu.

(Ziarah, Iwan Simatupang)

Isi yang tersurat dalam kutipan novel tersebut adalah…

A. Sebenarnya orang akan menilai kebesaran jiwa seorang melalui nama dan karya-karya yang dihasilkan.

B. Laki-laki yang berjiwa besar itu telah meninggal dan namanya dicetak dalam buku-buku pelajaran.

C. Sesungguhnya kebesara njiwa seseoranglah yang menumbuhkan kekaguman pada orang lain meski orang itu tidak meninggalkan sesuatu kepada kita.

D. Orang besar yang banyak dikagumi orang dalam cerita ini tidak banyak meninggalkan warisan kepada anak cucunya.

E. Orang berjiwa besar telah menulis ide, gagasan, dan segala yang dipikirkan dalam buku-buku pelajaran

8. Bacalah kedua kutipan novel berikut!

Kutipan 1

Di sudut lain, Dandung dan Rio juga menebar senyum. Keduanya sahabat gambir sedari masa SMP. Seperti Gambir, usia mereka juga 27 tahun. Rio, mantan atlet renang yang sarat akan prestasi. Jangkung, bahu lebar, dan dada bidang. Ia pengantong enam mendaliemas SEA GAMES dan PON. Saat prestasinya di puncak, ia malah secara resmi menyatakan pengunduran dirinya.

(Pintu Terlarang, Sekar Ayu Asmara)

Kutipan 2

Meski Noni selalu tampak lebih dewasa dan teratur ketimbang Wati yang serampangan, sesungguhnya Wati memiliki keteguhan yang tidak dimilik Noni. Sejak kecil Wati tahu apa yang dimau, dan untuk hal yang ia suka, wati seolah-olah bertransformasimenjadi sosok yang sama sekali berbeda.

(Perahu kertas, Dewi Lestari)

Persamaan isi kedua kutipan novel di atas adalah menggambarkan….

A. latar

B. suasana cerita

C. karakter tokoh

D. alur

E. amanat cerita

9. Cermati cuplikan novel berikut!

“Jadi, kita akan kuburkan dia, di Sirnagara?” tanyanya pelan-pelan setengah ditujukan kepada dirinya sendiri. Soleha tidak bisa menjawab. Ia mau mengatakannya tapi segera ingat pada yang lain. “Tapi kita sudah kawinkan dia. Dan sekarang ia sudah menjadi istri Sumarto. Apa yang akan dikatakan oleh Sumarto?” Pikirannya makin tidak enak kalau mengingatkan soal itu. Ia memang sudah keberatan ketika suami Soleha dipanggil orang dari Kampung Sawah untuk mengobati Pak Murad. Sebagai mantri kesehatan di sekitar itu memang tidak ada dokter. Suami Soleha sering diminta pertolongan. Namun ia tahu betul Pak Murad ayah Murni. Murni sekarang menjanda, karena suaminya meninggal dunia. Suami Soleha salain mencintai dengan Murni ketika masih bujang dan gadis. Mereka tak dapat melaksanakan niat hatinya sebab Murni dipaksa kawin.

Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan novel di atas adalah ….

A. karena suaminya mantri kesehatan

B. karena suaminya diminta pertolongan

C. karena cemburu kepada Murni

D. karena suami Soleha pernah mencintai Murni

E. karena suaminya mengobati Pak Murad ayah Murni

10. Sudut pandang pengarang yang digunakan penulis pada novel Laskar Pelangi adalah…

A. Sudut pandang pertama pelaku utama

B. Sudut oandang pertama pelaku kedua

C. Sudut pandang orang kedua

D. Sudut pandang orang ketiga tunggal

E. Sudut pandang orang ketiga jamak

Kunci Jawaban

1. C

2. D

3. A

4. E

5. E

6. B

7. C

8. C

9. E

10. A

Pelajari Juga: Soal Nilai-Nilai Kehidupan Dalam Cerpen Kelas 11

Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS Bahasa Indonesia tentang Pandangan Pengarang Terhadap Kehidupan Dalam Novel Kelas 10, 11, dan 12 SMA yang bisa kami sajikan, disimak secara saksama yah. Merdeka Belajar!

5/5 – (1 vote)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *