Soal Ruang Lingkup Penggunaan Obat Rasional (POR)

soal ruang lingkup penggunaan obat rasional (POR)

Soal Ruang Lingkup Penggunaan Obat Rasional (POR) – Dalam edisi UAS, UTS mahasiswa jurusan farmasi dan profesi apoteker, yuk simak kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi yang sering muncul tentang materi ruang lingkup penggunaan obat rasional (POR).

Soal dan Kunci Jawaban Ruang Lingkup Penggunaan Obat Rasional (POR)

Untuk memudahkan anda dalam mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:

Penggunaan obat rasional adalah menggunakan obat berdasarkan indikasi yang manfaatnya jelas terlihat dapat diramalkan (Evidence based therapy). Apabila diputuskan untuk memberikan terapi obat kepada pasien, obat yang baik bagi pasien diseleksi berdasarkan kemanjuran, kesesuaian dan harga. Selanjutnya dosis, rute pemberian dan durasi pengobatan ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi pasien.

Bacaan Lainnya

Menurut WHO, pemakaian obat dikatakan rasional jika memenuhi kriteria:

  1. Sesuai dengan indikasi penyakit.
  2. Tersedia setiap saat dengan harga terjangkau.
  3. Diberikan dengan dosis yang tepat.
  4. Cara pemberian dengan interval waktu pemberian obat yang tepat.
  5. Lama pemberian yang tepat.
  6. Obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu terjamin dan aman.

Dari beberapa kriteria di atas dapat dirumuskan identifikasi rasionalitas penggunaan obat yaitu dengan indikator 8T + 1 W adalah Tepat diagnosis, Tepat pemilihan obat, Tepat indikasi, Tepat pasien, Tepat dosis, Tepat cara dan lama pemberian, Tepat harga, Tepat Informasi dan Waspada efek samping.

Penggunaan obat yang tidak rasional sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Peresepan obat tanpa indikasi yang jelas, penentuan dosis, cara, dan lama pemberian yang keliru, serta peresepan obat yang mahal merupakan sebagian contoh dari ketidakrasionalan peresepan.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk memperbaiki praktek penggunaan obat yang tidak rasional di rumah sakit adalah:

  1. Pengendalian kecukupan obat.
  2. Perbaikan sistem suplai.
  3. Pembatasan sistem peresepan dan dispensing obat.
  4. Pembentukan dan pemberdayaan Komite Farmasi dan Terapi (KFT).
  5. Informasi Harga.
  6. Pengaturan pembiayaan.

Soal Pilihan Ganda

Penting! Bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini!

1) Dalam melakukan identifikasi masalah maupun melakukan monitoring dan evaluasi Penggunaan Obat Rasional, indikator penggunaan obat rasional yang termasuk indikator pelayanan adalah …

A. Persentase peresepan dengan nama generik

B. Persentase obat yang di label secara adekuat

C. Pengetahuan pasien mengenai dosis yang benar

D. Rerata jumlah item dalam tiap resep

2) Yang bukan upaya untuk memperbaiki masalah yang berkaitan ketidakrasionalan penggunaan obat di rumah sakit adalah …

A. Pengendalian kecukupan obat

B. Pembatasan sistem peresepan dan dispensing obat

C. Informasi Harga

D. Validasi stok barang

3) Pemberian ampisilin sesudah makan, padahal seharusnya diberikan saat perut kosong atau di antara dua makan adalah salah satu bentuk ketidakrasionalan …

A. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan

B. Penggunaan obat yang harganya mahal

C. Pemberian obat untuk penderita yang tidak memerlukan terapi obat

D. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit

4) Meresepkan asam mefenamat untuk demam bukannya parasetamol yang lebih aman adalah bentuk peresapan yang tidak rasional dan dikategorikan sebagai …

A. Peresepan salah (incorrect prescribing)

B. Peresepan majemuk (multiple prescribing)

C. Peresepan kurang (underprescribing)

D. Peresepan berlebih (overprescribing)

5) Tidak memberikan tablet Zn selama 10 hari pada balita yang diare dapat dikategorikan sebagai …

A. Peresepan salah (incorrect prescribing)

B. Peresepan majemuk (multiple prescribing)

C. Peresepan kurang (underprescribing)

D. Peresepan berlebih (overprescribing)

6) Yang dimaksud dengan tepat harga adalah …

A. Peresepan rifampisin harus diberi informasi bahwa urin dapat berubah menjadi warna merah

B. Antibiotik hanya diberikan kepada pasien yang terbukti terkena penyakit akibat bakteri

C. Penggunaan antibiotik amoksisilin 500 mg dalam penggunaannya diberikan tiga kali sehari selama 3-5 hari akan membunuh bakteri patogen yang ada

D. Pemberian antibiotik pada pasien ISPA nonpneumonia dan diare nonspesifik yang sebenarnya tidak diperlukan

7) Pemakaian obat dikatakan rasional jika memenuhi kriteria, kecuali …

A. Sesuai dengan indikasi penyakit

B. Tersedia setiap saat dengan harga terjangkau

C. Diberikan dengan obat generik

D. Cara pemberian dengan interval waktu pemberian obat yang tepat

8) Contoh kerasionalan penggunaan obat yang termasuk kategori waspada efek samping obat …

A. Penggunaan Vit B1 sebagai obat pegal linu

B. Penggunaan metilprednisolon sebagai obat nyeri tenggorokkan

C. Penggunaan deksametason sebagai penambah nafsu makan

D. Penggunaan teofilin menyebabkan jantung berdebar merupakan

9) Penggunaan obat dikatakan tidak rasional jika kemungkinan dampak negatif yang diterima oleh pasien … dibanding manfaatnya.

A. lebih kecil

B. lebih besar

C. sama saja

D. tidak memberikan efek

10) Hal yang perlu dipertimbangkan jika akan menentukan dosis, rute pemberian dan durasi pengobatan adalah …

A. Kondisi pasien

B. Kondisi keuangan pasien

C. Kondisi kemanjuran obat

D. Kondisi keluarga pasien

Kunci Jawaban

1) B

2) D

3) A

4) A

5) C

6) D

7) C

8) D

9) B

10) A

SIMAK JUGA!

Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS jurusan farmasi dan profesi apoteker yang bisa kami sajikan, selalu evaluasi cara belajar agar mendapatkan nilai yang terbaik dan lulus uji kompetensi. Ganbatte!

5/5 – (1 vote)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

Artikel Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *